Malam ini, meja makan keluarga Shila terisi penuh.Tentunya diisi oleh Devina, Widya, Nafisha, dan Syvia yang menginap dirumahnya.
"Aduh makasih ya tante makanannya enak" ucap Syvia
"Ah kamu kaya yang baru sekali dua kali aja kesini" jawab Alya
"Eh abis ini nonton film hantu ya,pada berani ga lo?" ucap Shila
"Gue berani ko" jawab Widya
"Siapa takut" jawab Devina
"Yakin lo berdua ga takut? Perasaan kalian berdua yang paling parnoan" ucap Nafisha
"Engg engga" jawab Devina
"Kamu ini Shila, ini kan udah malem malah ngajak nonton film hantu" ucap Alya
"Gapapa kali ma biar asik" jawab Shila
"Kalo nontonnya pake infocus yakin berani?" tanya Ishi
"Hah? Mau pake infocus serius?" tanya Devina balik
"Ya biar makin dapet feelnya aja" balas Ishi
"Setuju banget gue" ujar Nafisha
"Ga masalah,sekalian pake speaker ye" ucap Syvia
"Kalo gitu, berarti kita tidur di kamar Shila kan lebih gede tuh, terus diatas lagi" Ucap Ishi
"iya deh" jawab Shila
Akhirnya merekapun menonton film Insidious juga Poltergeist. Semuanya terlihat tegang, padahal mereka sudah pernah menonton filmnya.
"Gue udah 3x nonton film ini tapi baru kerasa feelnya sekarang deh, kaya serem aja gitu apalagikan lampu mati, pake infocus, pake speaker. Anjir beda banget hawa nya" celetuk Nafisha
"Gue juga ngerasa gitu naf, kalian juga ngerasa ga sih?" ucap Shila
"iya gue juga gitu" jawab Syvia
"gue juga,Kirain gue gaakan kaya gini" jawab Ishi
"Woy Wid,Dev?" panggil Nafisha
Setelah dipanggil beberapa kali rupanya Widya dan Devina tetap tidak menjawab, mereka memakaikan selimut diseluruh tubuh mereka. Tentu yang lain mengira karena mereka takut, rupanya setelah selimut itu dibuka mereka sedang tertidur pulas
"Sianjir jadi daritadi mereka tidur, pantes aja tumbenan sepi biasanya paling heboh teriak-teriak kaya bobotoh" ucap Ishi
Entah kenapa lampu kamar Shila mendadak mati-nyala mati-nyala. Suasanapun terlihat menegang, apalagi film yang mereka tonton belum selesai
"Anjir ini kenapa Shil?" ucap Syvia panik
"Gatau lah,gue kan daritadi disini" jawab Shila
"Mahhh, mamaaaaa" teriak Ishi
"Percuma bego gaakan didenger,udah malem banget ini. Pasti udah tidur" jawab Shila
Lampu yang sedari tadi mati-nyala pun akhirnya berhenti namun lampu tersebut mati
"Positif thinking guys, ayo kita kebawah panggil bang Azhar atau kita ke Arkan aja kan lebih deket gaperlu ke bawah" ucap Ishi
"Gue takut" jawab Nafisha
"Gue juga sama" ucap Syvia
Jendela kamar Shila mendadak terbuka,tentunya membuat banyak angin masuk. Juga musik lingsir wengi yang tiba-tiba terdengar
"Ya lord apalagi ini" ucap Shila sambil meringis
"Naf liat gih, lo kan beranian" ucap Syvia
"Yakali, gue juga serem kali kalo sendiri" jawab Nafisha
"Yaudah kita barengan aja, ayo ah bangun" ucap Ishi
Akhirnya mereka memberanikan diri untuk menutup jendela bersama,namun saat akan menutup jendela tiba-tiba
DUARRR
Suara Arkan mengagetkan mereka, Arkan melihat wajah tegang mereka kini tertawa terbahak-bahak."Shit" ucap Shila
"Sialan ARKANNNNN" teriak Ishi
"Anjir sumpah pengen dorong lo biar jatuh kebawah boleh ga sih?" ucap Syvia
"Dorong aja sip dorong aja" jawab Nafisha
"Hehe maap maap, abisan penasaran aja so berani kalian nonton film hantu. Nyatanya takut kan lo pada" ucap Arkan sambil tertawa
"Tau ah, udah tutup aja jendelanya biar si Arkan sendiri di balkon sapa tau ada yang nemenin tuh makhluk halus" ucap Ishi
"Woy jangan gitu dong" jawab Arkan
Karena kesal mereka pun menutup jendela rapat-rapat dan meninggalkan Arkan di balkon
----
Problematika
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematika
Teen FictionKita adalah sepasang sepatu Selalu bersama, tak bisa bersatu -Tulus Inilah kita,2 insan yang saling mengagumi dalam diam. Inilah kita,2 insan yang saling menyimpan rasa. Namun apa boleh buat? Kita sama-sama pengecut. Kita terlalu sulit menyadari ras...