"Mengingat kembali awal kita bertemu dan melupakan saat terakhir kita berpisah."
***
"Hana! Bangun!" teriak alarm pribadinya alias suara indah Mila sudah menggema seisi ruangan.
"Yasss. Wait..." jawab Hana malas.
"HANAAA!!!" suara rocker milik Mila sudah keluar.
"Arghh. Aku sudah bangun" dengan malas Hana menuju kamar mandi.
"Hari ini tanggal berapa?" tanya Hana sebelum masuk kamar mandi.
"Summer" singkat Mila.
"What???"***
Satu tahun berlalu dan Summer kembali. Hana hampir melupakan janji yang harus ia tepati. Jika saja Hana tidak bertanya pada Mila. Mungkin ia akan benar-benar melupakan hari ini. Hari yang sudah ia nantikan selama satu tahun ini.
Hana mengganti pakaian yang sudah dia siapkan sejak dulu. Dress putih dengan ornamen bunga mawar putih sudah melekat pada tubuh kecilnya. Tak lupa juga highheel berwarna putih terpasang di kaki mungilnya. Elegan. Kata itu pantas diberikan untuk Hana saat ini.
"Hana. Kauuu... Sangat anggun" puji Mila dengan mata melotot melihat Hana.
"Apa kau sedang mengejekku? " balas Hana dengan mata yang ikut melotot."Sudahlah ini hari yang spesial untukmu. Jadi aku tidak ingin menganggu.?"jelas Mila yang saat ini sedang mengoles wajah Hana dengan make up.
Hana hanya menatap sendu pantulan wajahnya di dalam kaca. Tak tahu kenapa hari ini dia merasa gugup. Mungkin karena dia terlalu semangat menantikan hari ini.
"Hana..." suara lirih Mila memecah keheningan. "...Aku tahu apa yang kamu rasakan saat ini. " ucap Mila sambil menatap pantulan wajah Hana di dalam kaca. "Jika Aku ada di posisimu saat ini. Mungkin Aku akan..." Mila memeluk Hana dan tanpa disadari kristal putih yang sejak tadi menggenang di matanya kini mulai jatuh mengalir di kedua pipi Mila. Hana yang sebenarnya bingung dengan kelakuan sahabatnya. Namun Hana tetap membalas pelukan Mila.
***
"Hana!!" teriak seseorang atau mungkin lebih dari satu orang.
"Ano, Ohayo minna" sapa Hana sembari membungkukkan badan 90 derajat.
"Hana-chan. Kha-mu Chan-tik" ucap salah satu sahabat Hana, Mizuka.
"Mizuka-san. You can speak Indonesian?" tanya Hana kepada Mizuka.
Meskipun bahasa yang ia ucapkan sedikit kaku. Hana sangat senang Mizuka mengucapkan kalimat itu. Sudah lama sekali Hana tidak mendengar aksen aneh ketika Mizuka mengucapkan bahasa Indonesia.
"Arigato gozaimasu. Mizuka-chan" ucap Hana menahan tawa.
"Hei! Hah? Mizuka-chan, Naomi-chan, Naru-chan. Bagaimana bisa kalian di sini?" tiba-tiba Mila datang dengan ekspresi lucunya ketika terkejut. Bukan tanpa alasan Mila begitu karena satu tahun lalu ketiga sahabatnya ini meninggalkan Mila dan Hana. Setelah kelulusan Mereka berpisah karena kesibukan masing-masing. Bahkan Mizuka saat ini tinggal di London.
"Hei! Mila-san. Kau melamun?" Naru melambaikan tangannya di depan wajah Mila.
"Hah? A-ano" alibi Mila.
"Gomen ne. Aku pergi sebentar" Hana meninggalkan Mila bersama ketiga sahabat mereka."Mereka yang mengundang kami" ucap Mizuka melirik kearah Hana
Yang sedang berbincang dengan seorang lelaki.Mila mengikuti arah yang dituju Mizuka. Memang saat ini Hana sedang berbincang dengan seorang lelaki. Yang tak lain adalah Kouzei. Orang yang sejak dulu Hana cintai. Namun...
***
karpet merah terbentang lurus. Kursi-kursi tersusun rapi. Warna putih mendominasi ruangan ini. Dekorasi yang benar-benar mewah. Hana tak ragu karena Hara sudah menyiapkannya jauh-jauh hari.
Saat ini Hana menggandeng tangan seorang wanita muda,yang tak lain adalah Hara. Ia sahabat Hana juga Mila.
Hana dan Hara berjalan di atas karpen merah. Mereka begitu mempesona hingga semua mata tertuju pada dua sosok indah di hadapan mereka.
Mata Hana hanya tertuju pada sosok lelaki di ujung karpet. Senyum bahagia terukir indah di wajah Hana. Sosok yang menunggunya di ujung sanalah yang sempat membuat Hana jatuh hati. Bahkan sampai kapan pun rasa itu tak akan hilang.
"Oh Tuhan. Apa-apaan ini. Ada apa denganku? Kenapa Aku semakin gugup. Aku jadi teringat kembali saat kami pertama bertemu. Saat itu... " Gumam Hana.
***
Kalian pasti pada bingung dan bertanya-tanya. Ada apa dengan Hana, siapa Kouzei, kenapa dengan Hara. Dan masih banyak lagi. Semua nya akan terjawab jika kalian terus mengikuti cerita ini.
Bagaimana kelajutan ceritanya yah.Hai semua...
Gimana sama cerita satu ini? Menarikkah? Kali ini aku mencoba genre baru. Dan semoga cerita ini gak ngebosenin. Tungguin terus yah lanjutannya. Dan jangan lupa vote and comment. Itu berharga banget loh. Semacam penyemangat buat update.Aku juga terima saran dan kritik dari kalian guys.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie in Summer
Short Story-Summer- Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata itu? Panas? Menyilaukan? Matahari? Daun kering? Warna orange? atau ice cream?. Semua pemikiran itu salah. Karena bagiku summer adalah kebohongan. Cast: "Aku disini menanti kepastian semu darimu...