December 3. 06.07 am.
Sinar mentari menembus cela tirai jendela. Pagi yang cerah dimana hawa dingin mulai memenuhi ruangan.
Suhu saat ini mencapai 12 derajat celcius. Sangat dingin. Terutama bagi Hana yang tidak terbiasa akan suhu sedingin ini.
"Apa kita tidak punya pemanas ruangan? ini sangat dingin." tanya Hana dengan selimut tebal masih melekat di tubuhnya.
"Ku rasa tidak ada. Kau hanya belum terbiasa Hana-san." Hara berdiri dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi.
"Aku benar-benar menggigil." Hana membungkus tubuhnya dengan selimut.
"Kau bisa mandi dengan air panas. Hana-san. " teriak Hara dari dalam kamar mandi.
"I hate cold, ku rasa aku mulai membeku. " Hana membenamkan wajahnya kedalam selimut.
Ssrrttttt...
Suara shower yang mengalir deras memenuhi bath up. Hana menengelamkan tubuhnya kedalam air dan hanya meninggalkan wajahnya dipermukaan air.Air hangat membuat suhu tubuh Hana kembali normal.
***
07.05 am (waktu jepang)
Hana dan Hara sedang menikmati sarapan pagi di kantin asrama. Hana sengaja memilih meja di sudut dekat kaca. Agar mereka bisa menikmati salju yang mulai turun.
Hana sangat antusias karena ini pertama kalinya ia melihat salju. Sebab di Indonesia hanya memiliki 2 musim.
Ingin sekali rasanya Hana menyentuh butir-butir putih dingin itu. Namun tubuh Hana belum sepenuhnya beradaptasi.
"Hana-san. Kamu terlihat sangat bahagia." Hara menatap Hana yang sedari tadi tersenyum melihat arah kaca.
"That so wonderfull" Hana tak henti berdecak kagum.
"Apa kau ingin bermain salju?" Tawar Hara pada Hana.
"Apa kau bercanda. Di luar sangat dingin." "Arigato. Hara-san" ucap Hana.
"Eh. Kenapa? Sangat menyenangkan bila saat ini kita bermain lempar bola salju." Hara memasang mata puppy. Yang sama sekali tidak merobohkan pondasi rasa iba Hana.
"Sudahlah Hara-san. Bukannya hari ini kita punya kelas bahasa Jepang."
"Hi." singkat Hara.
"Habiskan makanmu sebentar lagi kelas dimulai." Hana mulai membersihkan sisa makanannya.
"Ee. Hana-san." Hara segera menghabiskan sandwich yang tinggal setengah lagi.
Setelah Hara menghabiskan sarapannya. Mereka langsung beranjak dari meja.
"Ikimashou! (ayo kita pergi)!"Hara merangkul bahu Hana dan berjalan menuju pintu keluar.
Kelas bahasa berada di sebelah gedung asrama, jadi mereka harus keluar untuk menuju gedung sebelah.
Saat Hara membuka pintu seketika hawa dingin menusuk tubuh Hana. Meskipun Hana sudah menggunakan mantel tebal. Tetap saja hawa dingin menyentuh kulitnya.
"Ternyata diluar jauh lebih dingin." Hana menyilangkan kedua lengannya.
"Cepat berlari sebelum kita membeku. Hana-san." Hara berlari
"Chotto matte kudasai! (tunggu sebentar)" teriak Hana mengikuti Hara dari belakang.
Setibanya mereka di dalam gedung. Hara langsung membersihkan salju yang ada di mantelnya begitupun Hana.
"Huhhff. Hampir saja." gumam Hana.
"Eh. Kau bicara denganku?" Hara nampak bingung dengan kata yang baru saja Hana ucapkan."e-eh. Ano, Gomen ne. Hara-san. Itu bahasa Indonesia" jelas Hana.
"Maksudku kita hampir saja membeku." sambung Hana.
"Aahh. Hi." Hara tertawa mendengar penjelasan Hana.
-tingtongtingtong-
"Pengumuman untuk mahasiswa baru silahkan berkumpul di tengah aula university of Tokyo. Arigato gozaimasu." terdengar suara pengumuman dari semua penjuru gedung.Hana dan Hara berlari ke arah yang di umumkan.
Di dalam aula sudah berkumpul semua orang dari berbagai daerah. Bahkan banyak yang dari luar negri.
Hara langsung mengajak Hana duduk di sebuah bangku kosong dihadapan mereka.
Mata Hana tak henti menjelajahi seisi aula. matanya berhenti ketika melihat seseorang yang sedang berdiri ditengah aula. Hara yang menyadari Sahabatnya sedang melamun langsung menyenggol bahu Hana.
"Hei! Hana-san. Go byouki desu ka? (Apa kamu sakit?)"." Hana langsung terlonjak kaget.
"Ah-eh. Ano. Iie (tidak). Hara-san."
"Dia sangat tampan" Hana kembali melamun."Apa maksudmu, Hana-san?" Hara tidak tahu bahasa yang Hana ucapkan.
"A-Ano. Maksudku sangat ramai." ucap Hana berbohong. Hara hanya menganguk.
"kau benar-benar ceroboh Hana!" gumam Hana pada dirinya.
***
"Ohayo. Watashi wa Takimura Yama desu. Saya dosen kelas bahasa Jepang."
"Ohayo! Sensei." balas semua mahasiswa sembari membungkukkan badan.
"welcome to Japanese class. " Sambut Takimura-sensei.
" Baiklah saya akan menjelaskan apa yang kita lakukan di kelas bahasa dan apa saja peraturan yang harus dipatuhi. Dan satu lagi yang terpenting saya ingin kalian memperkenalkan diri masing-masing." jelas Panjang lebar dari Takimura-sensei.
"Hi!!" Sorak semua Mahasiswa.
"Miaki Hara." sebut Takimura-sensei.
"Hi" Hara langsung berdiri.
"Hajimemashite. Watashi wa Miaki Hara desu. Saya dari tokyo. Yoroshiku onegai shimasu." Jelas Hara di ikuti tepukan tangan."Nadilla Hana" sambung Takimura -sensei.
"Hi. Ohayo. Watashi wa Nadilla Hana. I am from Indonesian. Douzo yoroshiku. Arigato gozaimasu." Jelas Hana memperkenalkan diri.Setelah Hana memperkenalkan dirinya. Semua mata tertuju pada Hana. Entah apa yang bisa menjelaskan tatapan mereka. Mungkin karena Hana menyebut kata Indonesia.
"Wow." suara seseorang memecah keheningan sejenak.
"Nihongo o hanashimasu ka? (Apa kamu bisa bahasa jepang?)" tanya Takimura-sensei.
"Nihongo ga sukoshi hana semasu. (Saya bisa sedikit bahasa jepang.)" jawab Hana."Selamat datang" ucap Takimura-sensei dengan bahasa Indonesia. Hana terkejut mendengar kalimat itu keluar dari mulut sang sensei.
"Apa aku tidak salah dengar. Barusan Sensei mengucapkan bahasa Indonesia." batin Hana.
Hana hanya membalas dengan senyuman ramah. Ia masih tak percaya.
****
Wuhuuuu
Hai hai semua pembaca setia (Lie in Summer) Gimana nih kabarnya? Update kali ini lumayan panjang dikit dari sebelumnya. Gimana yah kelanjutan cerita Hana dan Hara. Kayaknya semakin seru dehh...
Eh ya Aku mau tanya sama kalian. Gimana sih ekspresi pertama kalian baca cerita ini? Kalian bisa ceritain di kolom komentar atau bisa kirim pesan langsung keakun aku.
- Rue milenya -Saran dan kritik teman -teman ditunggu. Dont forget! Tinggalin jejak kalian dengan cara tekan bintang* disudut jari kiri kalian. okayokayokay
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie in Summer
Short Story-Summer- Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata itu? Panas? Menyilaukan? Matahari? Daun kering? Warna orange? atau ice cream?. Semua pemikiran itu salah. Karena bagiku summer adalah kebohongan. Cast: "Aku disini menanti kepastian semu darimu...