Di mulmed foto Danisa Deandra
Kurang lebih 3 jam aku tertidur. Aku terbangun karena suara dari motor bang fattah di halaman depan. Aku terbangun dan langsung mengintip dari jendela. Ternyata yang datang bukan lah bang fattah. Tapi beberapa orang laki laki yang tidak ku kenal, tapi kelihatan nya seumuran dengan bang fattah. Aku langsung berlari dari kamar dan menuju ke arah tangga.
"bi, itu siapa yang datang ?" tanya ku ketika sudah bertemu dengan bi ika ketika di dekat dapur.
Bi ika sedang menyiapkan minuman untuk mereka
"ehm... itu lo andra temannya bang fattah" kata bi ika.
"emangnya mereka selalu kesini ya bi ?" tanya ku.
Bi ika hanya mengganguk. Aku hanya beroh ria, dan sesekali mengintip dari arah dapur.
"emangnya bang fattah belum pulang ya bi" tanya ku. Bibi hanya meggelang.
Saat aku dan bi ika sedang berbincang bincang terdengar suara beberapa orang laki laki yang mulai mendekat.
Aku jadi mulai panik. 'aduh... gimana ni ?'aku langsung panik mencari tempat sembunyi.
"bibi, bibi sayang !" teriak seorang cowok dari arah ruang tamu.
Dan beberapa saat kemudian dia sudah sampai di dapur.
"bi, punya riko udah dibuat ?" tanya nya sok imut.
"ni ko, udah bibi bikinin" kata bi ika.
Bi ika emang baik ke semua orang. Gelas yang berada di tangan bi ika langsung berubah posisi ke tangan cowok yang bernama riko tadi.
"makasih ya bi" katanya, lalu segera pergi dari dapur. Saat aku ingin keluar dari persembunyian dia malah langsung berbalik badan dan menghadap ke arah bi ika lagi.
'huff... untung aja masih sempat nginder' kataku.
"oh iya bi, itu si fattah kok belum pulang padahal dia udah janji sama kami, kalo dia bakal sampe di rumah sebelum kami sampe" kata si riko itu.
Bi ika hanya mengangkat bahu.
"enggak tau tuh" kata bi ika.
"yaudah lah bi, makasih ya bi chocolate panas nya, bi" kata si rico lalu pergi dari dapur.
Aku keluar dari balik kulkas.
"bi, itu siapa sih ?" kata ku.
"itu lo ndra, kawannya abang mu, namanya riko" kata bi ika menyiap kan minuman untuk yang lain.
"emangnya yang datang berapa orang bi" kata ku menyender di pinggiran wastafel.
"ehm... sekitar 8 orang kalo ngak salah" kata bi ika. Aku hanya terpelongo.
"enak kali bang fattah bisa bebas bawa teman teman nya ke rumah" gumam ku pelan.
"yaudah bi aku naik dulu ya" kata ku lalu langsung beranjak dari situ menuju ke kamar.
.
.
Saat aku ingi kembali ke tangga yang menuju ke arah kamarku. Lagi lagi si riko itu menghalangi. Dia berdiri didekat tangga sambil cepat cepat menghabiskan chocolate panas nya. Sambil sesekali melihat ke arah ruang tamu tempat teman temannya berkumpul.
Setelah menghabiskan chocolate panasnya dia langsung berjalan ke arah tema teman nya. Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari ke arah tangga. Sedangkan dia langsung menghadap ke belakang mungkin dia merasa kalau aku lewat.
"apaan tuh ?" tanya nya dengan wajah tegang.
Saat dia melihat ke arah tangga dia melihat ada bayangan yang tak lain adalah bayangan ku. Dan dengan cepat cepat dia berlari ke arah teman temannya.
"we ! kelen tau ngak, tadi gue lihat disana ada- ada-" katanya dengan nafas tersengal sengal.
"kenapa lo rik ? kayak habis liat setan aja" kata andre.
"e- emang" kata riko masih berusaha mengatur nafasnya. Mereka semua langsung mengarah kan pandangan ke arah riko.
"maksud lo?" tanya andra.
"tadi- tadi- gue liat ada bayangan cewek lari ke arah tangga ke atas" kata riko.
Mereka semua langsung meneguk ludah.
"hai guys ! sorry gue telat" kata kak fattah.
Mereka semua melihat ke arah kak fattah dengan wajah horor.
"kenapa kelen ?" tanya bang fattah dengan wajah kebingungan. Riko langsung berlari ke depan kak fattah. Aku tau karena aku ngintip dari arah tangga.
"dirumah lo ini ada hantu ya tah?" tanya riko sambil melirik ke arah sekitar.
Bang fattah hanya mengangkat satu alisnya.
"maksud lo apaan? " tanya bang fattah bingung.
"gue tadi nampak tadi ada bayangan cewek lari ke atas" katanya sambil mencipitkan matanya.
"masak sih ?" kata bang fattah ngak percaya. "tunggu entar biar gue liat dulu" kata bang fattah lalu pergi menuju ke lantai dua.
Sedangkan aku ? mendengar bang fattah akan ke atas aku langsung lari ke kamar. Setelah aku sampai di kamar aku langsung pura pura menyibukkan diri dengan menonton tv. Tak beberapa lama bang fattah masuk ke kamar ku.
-bersambung-
vote and comment
don't be a silent readers ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDA(aldo danisa)
Novela JuvenilKetika tuhan menakdirkan kami bersama tapi tuhan juga lah yang memisahkan kami. DANISA DEANDRA Aku mencintai mereka semua. Mereka semua berarti bagiku, tidak ada yang lebih penting lagi bagiku kecuali kebahagiaan mereka semua yang menyayangi ku. Tap...