VI

15 6 0
                                    


Di mulmed andre-aldo-andra

"minggir lo pada semua" kata beberapa cewek. 

"yah lo lo pada ganggu sesi PDKT gue" sungut anton.

 "cabut lah lo anton, PDKT – PDKT apaan. Gimana sama anak sebelah yang baru lo tembak kemarin. Gila lo, nampak cewek cantik langsung PDKT" kata cewek yang sudah meletakkan tangan nya dikerah baju anton.

Anton hanya bisa menunjukkan jarinya berbentuk v. "ampun ampun sa" katanya.

 Dan dengan sekali dorong dari raisa dia langsung terjatuh kebelakang. Dan berlari keluar kelas bersama teman teman nya.

"hai kenalin nama gue risa" kata cewek yang tadi mengusir anton. 

"sorry ya anto emang gitu orangnya. Agak belain sedikit" katanya dengan wajah dibuat menyesal sedemikian rupa.

"oh hai gue danisa deandra. Lo bisa manggil gue danisa, nisa, ato apalah yang lo suka" kata ku tersenyum. 

"kalo gue chika" katanya mengalungkan tangan nya dipundak ku.

"gue yang paling cantik diantara mereka semua nama gue refa, ngak lah becanda kok" katanya sambil menunjukkan senyum pepsodent nya.

"hai nis, kenalin nama gue fika" kata fika dengan tampang datar. "fika nih bukan nya ngak suka sama lo nis. Cuman dia ini emang kayak gini, wajah tanpa ekspresinya. Biasa lah dia kan kurang cadangan ekspresi" kata chika.

Fika langsung menatap chika tajam. Dan chika hanya cengengsan. 

"damai fik damai" katanya.

"kalo gue bella, gue yang paling waras disini" katanya sambil cengengesan. 

"waras waras, apaan waras. Lo kali yang paling gila disini" kata chika tak mau kalah. Aku hanya terkekeh kecil melihat tingkah mereka. Kayak anak kecil.

"nis, lo sabar ya mereka emang aslinya kayak gini" kata risa dengan wajah penyesalan yang dibuat buat.

 "aslinya ?"kataku engak ngerti. 

"ya emang gini sifat asli mereka, kalo diluar mereka tuh sok jaim. Sok kalem sok baik. Tapi aslinya, kayak manusia purba. Liar" kata raisa dengan wajah mendramatisir nya.

Kryuk...kryukk...

 bukan bunyi ayam. Cuman bunyi perutku. Ku cuman cengengesan melihat mereka. Dengan cepat dan tangkas mereka berhasil menyeret ku keluar dari kelas. Dan sampai melewati pintu kelas. Mereka dengan anggun nya berjalan. dasar aneh. 


Sesampainya dikantin. Mereka langung menarik ku pojok kantin. Tempat duduk yang berbangku panjang yang muat untuk 6 orang.

"nis lo mau pesan apa ?" tanya refa. 

"ehm.. bakso ada ngak ?" tanya ku. 

Refa dengan cepat langsung mengangguk. 

"oh yaudah lah gue itu aja" kataku. 

Refa dengan cepat langsung pergi kewarung bakso yang tak jauh dari tempat kami duduk.

Aku mengedarkan pandangan ku seluruh kantin. Mencari bang fattah. 

"lo lagi nyari siapa nis ?" tanya chika. 

"ehm.. gue lagi nyari kak fattah" kataku. 

Dan mereka langsung terlonjak kaget. Mata mereka melotot seketika, melihat siapa yang berdiri dibelakang ku.

"ehm.. guys. Boleh ngak gue pinjam danisa nya ntar" kata seseorang dengan suara yang berat, yang tak lain dan tak bukan adalah bang fattah.

 Mereka semua dengan serentak mengangguk. Bang fattah hanya mengulas senyum simpulnya "thanks ya" dengan cepat bang fattah langsung menarik tangan ku kearah meja yang diduduki nya. Kearah teman teman nya.

"wop wop wop, anak gadis siapa yang lo bawa tah ?" tanya salah satu cowok dimeja itu.

 "guys kenalin, dia danisa deandra, lo bisa manggilnya danisa, dia ini-" ucapan bang fattah terpotong. 

"pacar lo ya tah ?" celetuk cowok yang disebelah cowok tadi.

Aku langsung dengan cepat menggeleng. 

"bukan" kataku.

 "ya ampun suara nya kayak nyanyian bidadari" kata salah seorang dari mereka. 

"kan gue blum siap ngomong ogeb" kata bang fatah.

 "yaudah yaudah lanjut lah" kata cowok diujung meja yang menatap ku tajam.

"kenalin, dia adek gue" kata bang fattah yang membuat semua nya melototkan matanya. 

"SERIUS LO TAH?" teriak mereka serempak. 

 Bang fattah hanya bisa mengangguk mantap. Dan cowok di ujung meja hanya bisa menatap kami berdua dengan wajah datar. Dan ketika mata kami bertemu dia menatapku tajam. Dan langsung mengalihkan pandangan ke HP nya.

Aku hanya bisa tersenyum kecil. 

"eh tunggu dulu" kata mereka saat aku mau kembali ketempat duduk ku.

 Aku hanya melirik sekilas. 

"kami kan blum nyebutin nama, masaan cuman nisa sendiri yang nyebutin nama" kata salah satu dari mereka. Dan setelah itu akhirnya aku tau nama mereka semua. Mereka itu riko, ryan, andra,andre, devid, raehan, fathur, dan aldo.

-bersambung-

Please vote and comment

Don't be a silent readers ya guys !

ALDA(aldo danisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang