X

9 2 0
                                    

Di mulmed fotonya fika

Aku melangkah kan kaki masuk kedalam kelas. 

"pasti gue kena hukum lagi" gumam ku. 

Aku memberanikan diri masuk kedalam kelas, bersiap kena marah guru yang sedang mengajar.

Tapi kelas hanya lenggang, tidak ada suara apa pun. Aku pun langsung menegakkan kepala, karena sedari tadi aku menunduk. Saat aku melihat kemeja guru, kosong. Yang ada hanyalah ketua kelas yang sedang berdiri didepan kelas sambil menatap ku binggung.

"nis, lo ngapain disitu, masuk aja. Rapat nya mau dimulai nih" kata anton. Aku hanya mengangguk dan berjalan kearah mejaku.

Disana sudah ada duduk penunggu lain. Dia menatap ku datar. Aku membalas nya dengan tatapan datar. Aku pasti terlihat kacau sekarang, mata sembab dan hidung merah.

Aku langsung duduk disamping dia. Memakai headseat dan memasukkan kepala kelipatan tangan ku. Persetan dengan hasil rapat, atau apapun masalah yang sedang dibahasa. Aku ngak peduli. Mood ku benar benar hancur sekarang. Dan kemudian pandanganku pun mulai gelap.

"nis nis" panggil seseorang. 

Aku mengerjap ngerjap kan mata. Kurasa aku tertidur. Setelah pandangan ku kembali sempurna, aku menatap cewek yang lagi duduk didepan ku.

"hem" gumam ku. 

"lo ngak mau pulang ?" tanya risa.

 "pulang ?" kata ku. 

"iya pulang, udah jam pulang kali" kata risa.

 "kuy lah, anak anak yang lain dah pada nungguin lo diparkiran" aku pun mengikutinya dalam diam. Kelas sudah kosong.

"emang nya lo sakit apa nis ?" tanya risa. 

"sakit ?" tanya ku lagi.

 " tadi kata aldo lo sakit, makanya guru tadi ngak mau bangunin lo" aku hanya ber o ria.

 "iya, tadi gue sakit perut" kataku mengelus perutku.

 "oo".

Kami pun sampai diparkiran. Ku lihat mobil bang fattah sudah hilang, begitu juga dengan motor teman teman nya. 

"huftt terpaksa deh gue pulang sendiri" gumam ku.

 "yaudah lo pulang sama kita aja" kata chika. 

"emang nya boleh ?" tanya ku. 

"enggak boleh" kata fika, kami semua mengalihkan pandangan ke fika 

" maksud gue kata siapa enggak boleh" katanya sambil cengengesan gk jelas.

 "yaudah yok "

Selama diperjalanan kami tertawa bersama. Menertawai apa saja yang bisa ditertawai. Tak beberapa lama kami sampai dirumah ku. 

"kelen ngak mau mampir ?" tanya ku. Mereka menggeleng. 

"kapan kapan aja nis" kata chika. 


Saat aku membuka gerbang rumah, sudah terlihat beberapa motor yang berbaris rapi dihalaman rumah. Dengan malas aku masuk kedalam rumah. Dari luar sudah terdengar suara tawa laki laki.

"ndra pulang" kata ku dengan suara pelan. 

"ehh, cewek gue udah pulang" kata seseorang, ya siapa lagi kalo bukan andre.

 "enak aja lu, dia cewek gue" kata riko. 

Aku hanya tersenyum hambar. Aku melirik ke bang fattah yang hanya diam menatap kearah gelas minuman nya. Aku menghembuskan nafas kesal.

Aku pun melanjutkan langkah ku yang tertunda kekamar. Sekilas aku melihat aldo yang menatap ku intens, tapi ku abaikan saja. Karena sekarang aku harus mencari cara gimana ngebujuk bang fattah.

Aku langsung merebahkan tubuhku dikasur. Aku langsung mengambil hp ku dikantong baju ku. Dan menelfon seseorang.

"halo ma"

"...."

"bang fattah dah tau"

"...."

"tadi bang fattah ngeliat ndra minum obat"

"..."

"iya iya ndra tau"

"...."

"yaudah ma, mama hati hati ya disana"

"..."

"ooh yaudah ma, ntar ndra bilang sama bang fattah, bye ma"

"..."

Dan sambungan telfon terputus.

Aku pun melangkah kan kaki masuk kekamar mandi, setelah siap mandi aku pun turun kebawah, mengambil snack dan juga beberapa minuman dingin. Saat aku turun kebawah teman teman bang fattah sudah tidak ada disana, mereka raib, hilang tanpa jejak.

-bersambung-

vote and comment please

don't be a silent readers ya guys !

ALDA(aldo danisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang