🌙1

7K 1K 144
                                    

Ⓞ Ⓡ Ⓟ Ⓗ Ⓐ Ⓝ Ⓐ Ⓖ Ⓔ

ㅡ➈➈

gadis bernama kim yeri itu duduk di salah satu kursi rumah sakit sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gadis bernama kim yeri itu duduk di salah satu kursi rumah sakit sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam.

mukanya memerah dan lengket dengan air matanya yang sudah  mengering sejak lama.

mulutnya tak henti mengumamkan kata-kata,
"mama... papa... kenapa yeri ditinggal sendiri sama mama papa? kenapa yeri gak ikutan dibunuh?"

orang-orang yang berlalu-lalang didepannya pun mengganggap dirinya orang gila.


bagaimana tidak?

dengan baju piyama nya yang kotor terkena bekas simbahan darah orangtua nya juga, rambutnya yang acak-acakkan karena berulang kali di jambak-jambak oleh yeri sendiri.

yeri merasa ingin menangis, lagi. untuk berpuluh-puluh kalinya hari ini.

kemudian ia meratapi nasibnya yang begitu miris.

hidupnya terlilit hutang, orangtua nya yang terus-terusan di teror oleh rentenir hingga, sekarang...

orangtuanya pun meninggal dengan cara yang tragis.

dibunuh.
karena terus-terusan menunggak hutang yang semakin hari, semakin menumpuk.

tapi percuma saja yeri menangis.
toh, itu tak akan mengembalikan orangtuanya agar bisa hidup kembali, bukan?

yeri pun memilih bangkit dari tempat duduknya.

besok pagi, orangtua nya akan dimakamkan dan yeri merasa ia tidak bisa melihat hal tersebut terjadi.

Sret!


"a--aw!" ringis yeri sambil memegangi lengannya yang tergores pinggiran meja yang ujungnya tajam.

lengannya pun tergores cukup dalam sehingga membuat darah mengalir terus-menerus dari bagian lengannya yang luka itu.

"ck! sial banget sih hidup gue!" keluh yeri sambil menahan lukanya itu dengan jarinya.


tiba tiba,

"astaga! apa yang terjadi dengan anda?" tanya seorang pria yang berpakaian cukup aneh.

dia berpakaian seperti pakaian perawat, tapi bukan pakaian perawat suster rumah sakit ini.

"lengan anda berdarah. anda tidak apa-apa?" tanya pria tersebut sambil menunjuk luka yeri yang setengahnya masih ditutupi oleh tangan yeri.

orphanage | 99linerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang