🌙6

3.3K 795 59
                                    

Ⓞ Ⓡ Ⓟ Ⓗ Ⓐ Ⓝ Ⓐ Ⓖ Ⓔ

ㅡ➈➈

mark segera menarik yeri agar berdiri dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mark segera menarik yeri agar berdiri dengan kasar.

"pergi dari sini sekarang!" suruh mark.

yeri tetap bergeming di depannya dengan bingung.

mark mendecak, "aku bilang cepat pergi, bodoh! kau tuli hah?!"

yeri pun memilih menuruti kata mark dan segera berlari keluar menuju kamar.

Brak!

"hhh...hhh..." yeri mengatur nafasnya yang tak teraturan.

tzuyu yang sedang asyik membaca buku sendirian di dalam kamar tersentak begitu yeri tiba-tiba masuk kamar sambil membanting pintunya.

dia segera menandai halaman yang telah dibacanya dan menghampiri yeri yang sedang meringkuk ketakutan di depan pintu.

"yeri? kau tidak apa-apa?" tanya tzuyu sambil mengelus pelan lengan yeri.

yeri mendongkakan kepalanya dan menggeleng pelan. "ga--gapapa"

"kau yakin?"

yeri menggangguk ragu. tapi sedetik kemudian ia menggelenggkan kepalanya.

tzuyu mengulurkan tangannya, "mau ceritakan denganku? tenang saja. i'm the best secret keeper in this house. trust me!"

dan akhirnya, di pagi hari yang tak secerah perasaan yeri hari ini dilalui dengan cerita diantara mereka berdua, tzuyu dan yeri.

dan akhirnya, di pagi hari yang tak secerah perasaan yeri hari ini dilalui dengan cerita diantara mereka berdua, tzuyu dan yeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

usai menceritakan hal yang membuat yeri menangis tadi, tzuyu hanya berkali-kali menghela nafas panjang.

tzuyu mengelus pelan pundak yeri.
"coba kalau aku bisa ceritakan ke kamu,"

"hah? cerita apa?" tanya yeri yang sudah tak menangis lagi.

tzuyu menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.
"kamu harus menyerahkan semuanya terlebih dahulu baru kamu bisa tahu semuanya."

yeri lagi-lagi dibuat bingung dengan kalimat yang tzuyu ucapkan.

"lalu? kalau gue memberi semua yang gue punya, gue bakal tahu semuanta gitu?"

"kinda. tapi aku saranin jangan karenaㅡ" ucapan tzuyu terpotong begitu pintu kamar terbuka menampilkan sosok arin, yoojung, dan mina.

"wah... wah... apa yang sedang kalian bicarakan? kok, tidak ajak kami?" sindir arin.

tzuyu mengibaskan tangannya.
"bu--bukan a--apa apa kok arin! ki--kita han--hanya membica--rakan.... eung..." tzuyu kebingungan untuk mencari alasan.

"kita sedang membicarakan model rambut terbaru yang cantik!" ucap yeri dengan cepat.

arin mencari kebohongan di mata yeri. tapi, dengan cepat juga, yeri segera mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

"oh. baiklah." arin melipat tangannya.
"aku kesini ingin mengajak yeri ke ruangan kumpul kita. aku ingin membicarakan peraturan diantara anak panti karena, kurasa, kau sudah bisa ku beritahu." lanjut nya.

tzuyu segera berdiri dari tempat duduknya,
"ha--haruskah dia tahu tentang hal itu sekarang?"

kali ini yoojung yang angkat bicara.

"tentu saja! ketentuan nya 5 hari setelah anak baru masuk, mereka harus tahu peraturan diantara kita bukan?"

bahu tzuyu langsung melemas dan yeri yang tidak sama sekali mengerti apa yang mereka bicarakan.

"lu pada lagi ngomongin apa sih? kok gue gak ngerti?" tanya yeri.

tak ada yang memperdulikan omongan yeri membuat dia misuh-misuh di dalam hatinya.

"jangan coba-coba menahannya tzuyu! kau akan dapat hukuman nanti!" mina memperingati tzuyu dengan nada khawatir. atau lebih tepatnya, pura-pura khawatir.

tzuyu mendecak berkali-kali sambil mengerutkan keningnya, "baiklah yeri. kamu perlu tahu peraturannya."

yeri semakin bingung dibuatnya.

tanpa aba-aba, mina segera menarik tangan kiri yeri keluar kamar. disusul oleh arin dan yoojung dibelakangnya.

tzuyu sempat terdiam di tempatnya sebelum akhirnya melangkahkan kakinya mengikuti jejak teman-temannya yang sudah jalan duluan.

tzuyu sempat terdiam di tempatnya sebelum akhirnya melangkahkan kakinya mengikuti jejak teman-temannya yang sudah jalan duluan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


mina menarik tangan yeri menuju ruangan bawah tanah.

di dalam sana sangat gelap sehingga yeri hanya mengandalkan mina yang menuntunnya. entah bagaiman mina bisa melihat dalam ruangan segelap itu.

mina tiba-tiba menghentikkan langkahnya dan terdengar sedang mengotak-atik sesuatu.

Bam!

"hah? suara apaan tuh min?" tanya yeri panik.

"bukan apa-apa. paling hanya suara manusia yang tersandung." ucap mina yang terkesan begitu santai.

yeri begitu penasaran dengan suara yang ia dengar tadi.

perlahan-lahan ia mengendurkan genggaman tangan mina lalu, ia mengendap-ngendap kabur dari mina. beruntung mina tak sadar bahwa dirinya kabur.

yeri berjalan cukup lambat karena, ia tidak bisa melihat apa-apa.

dia berjalan menuju arah tangga yang penerangannya paling terang di bawah sini dan hendak naik ke atas.

sebelum, dirinya menyadari ada sesosok manusia yang tergeletak lemah di salah satu anak tangga disana.

sebelum, dirinya menyadari ada sesosok manusia yang tergeletak lemah di salah satu anak tangga disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


maaf aku slow update mulu huhu;((

aku dicekokin temen aku suruh balik rpw padhal udh janji sma diri sendiri gk bakal bek rp lagi:(

tapi kdng pikiran ama perkataan suka gk sinkron jdinya aku tergoda dan bek rp lagi. yg bikin aku lupa sama wattpad.

maaf yaw:"3

orphanage | 99linerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang