🌙8

3.3K 748 79
                                    

insyaallah part ini panjang

o r p h a n a g e




arin dan yoojung berjalan beriringan sedangkan, tzuyu berjalan jauh dibelakang mereka dengan langkah lambat.

tiba-tiba, arin menghentikan langkahnya.

"kenapa?" bisik yoojung.

arin membalikkan badannya.

"tzuyu." panggil arin.

tzuyu yang semula sedang menunduk segera mendongkakan kepalanya dengan takut-takut.

"apa, ada sesuatu yang ingin kau beritahu ke kami?" tanya arin.

ekspresi muka tzuyu langsung berubah, gugup dan gelisah.

arin mengangkat alis kirinya. ia melamgkahkan kakinya mendekati tzuyu.

"hello? aku bertanya padamu tzuyu" ulang arin yang sekarang jarak hanya dua jengkal dari tzuyu.

"bu-bukannya tadi yeri sudah memberitahumu?" ucap tzuyu, akhirnya.

"memberitahuku? memberi tahu apa ya? sepertinya aku lupa." arin membuat-buat nada omongannya seakan menantang tzuyu yang memang tak pandai berbohong.

tzuyu hanya bisa mengulum bibirnya.

"kau tahu disini dilarang berbohong dan berㅡ " ucapan arin dipotong.

"berkhianat! aku sudah tahu!" potong tzuyu dengan nada yang meninggi.

"lalu, jika kau tahu bahwa peraturannya seperti itu, mengapa kau ikutan berbohong kepada kami?"

"hah?"

arin terkekeh kecil.

"oh my dear tzuyu..." arin mengelus pelan kedua pundak tzuyu. lalu, elusannya itu turun ke lengan dan arin tiba-tiba mencengkeram kuat lengannya. membuat tzuyu memekik kesakitan.

"kau kira kami tak mendengar obrolammu dengan yeri?! oh please. kita dengar semuanya!" kali ini yoojung yang angkat bicara.

"sesuai kesepakatan. we'll give you a little punishment, darl!" arin mengangkat tangan kirinya untuk mengelus rambut cokelat tzuyu. sedetik kemudian, arin langsung menjambak rambutnya tzuyu hingga ke bawah.

teriakan kesakitan tzuyu terdengar melengking di sepanjang lorong.

arin segera menendang muka tzuyu hingga ia jatuh terlentang.

tak selesai sampai disitu, yoojung meraih vas bunga yang entah darimana letak asalnya dan menjatuhkan vas berbahan dasar kaca itu ke atas perut tzuyu.

"akh!"

lalu, yoojung langsung berdiri di atas kedua kaki kurus tzuyu dan menekannya kuat-kuat. arin juga tak hanya diam. ia meraih pecahan kaca dari vas yang pecah dan menggoreskannya di leher tzuyu.

"kurasa sudah cukup." ucap yoojung sambil memandangi tzuyu dengan puas.

tetapi, arin menggeleng.
"satu sentuhan lagi!" gumamnya.

arin menarik tangan tzuyu yang terletak lemas di lantai dan menyeretnya. yoojung pun berinsiatif membantu arin menyeret tzuyu yang bahkan sudah tidak bisa memberi perlawanan karena saking lemas tubuhnya.

mereka menarik tzuyu hingga di depan pintu yang menuju ruang bawah tanah. arin membuka pintunya dan mendorong tzuyu ke dalam sana.
menimbulkan suara gaduh karena bunyi benturan badan tzuyu dengan tangga keramik.

orphanage | 99linerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang