🌙10

3.3K 717 20
                                    

o r p h a n a g e


setelah acara yang melelahkan fisik maupun batin itu, yeri langsung menuju kamar dan segera menghempaskan dirinya diatas kasurnya.

ia meletakkan tangan kanannya diatas keningnya. begitu banyak pikiran yang bercampur-campur di benaknya yang membuat dirinya pusing.
yeri mengambil kartu nama yang diberi nayoung tadi dan, kembali memandangi deretan huruf dan angka yang tertera disana.

yeri beranjak duduk dan mengambil ponselnya di tas, mengotak-atiknya sebentar lalu, dengan ragu-ragu ia menulis nomor telepon nayoung dan menambahkannya menjadi kontak.

yeri menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, ia rindu orangtua nya.

yeri menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, ia rindu orangtua nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


aktivitas di panti setiap hari selalu sama.

bangun pagi-pagi, merapikan rumah, sarapan, belajar atau bermain, makan siang, berdiam diri, makan malam, dan mandi sebelum tidur.

membosankan. memang.

tetapi, hanya itu yang mereka bisa dilakukan di rumah tua ini. mereka tidak diperbolehkan keluar rumah tanpa kepentingan dan izin.

para gadis-gadis di panti membantu untuk menyiapkan meja sedangkan, para lelaki membersihkan dapur.

joshua sedang asyik memasak untuk sarapan mereka dan hani sedang merajut topi di ruang tamu.


yeri berulang kali menghela nafasnya dikarenakan, arin yang juga berulang kali menatap dirinya dengan tajam.

karena tak tahan ditatap seperti itu, yeri dengan sengaja membanting garpu yang sedang ia pegang ke meja sehingga, menimbulkan suara yang keras dan seluru perhatian ke dirinya.

"why are you looking at me like that?" tanya yeri, balas menatap tajam arin.

arin pura-pura terkejut sambil menunjuk dirinya sendiri, "me?"

yeri merotasikan kedua bola matanya, "jangan pura-pura bego, arin! kenapa lu ngeliat gue kayak begitu? you've looked at me like that since last night. do you have some problems with your eyes?"

"discussion end. let's eat kids." joshua menginterupsi percakapan tegang nan canggung tadi sambil menaruh semangkuk besar bubur yang dibuatnya tadi.

tinggal disini membuat yeri harus benar-benar menguji kesabarannya. tanpa kata-kata, yeri mendaratkan bokongnya diatas kursi dan mulai makan.

orphanage | 99linerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang