Yuki Kato as Rayshirlen Almeira
Adipati dolken as Wirasena Pradipta
Perhatian adalah bagian abstrak dari sebuah cinta. Sedangkan kata adalah bagian nyata dari sebuah cinta. Kalau kamu tidak mengatakannya, bagaimana dia tahu?
Shirlen menggeleng tak percaya setelah mendengar apa yang dikatakan Sena. Cowok berkulit sawo matang itu telah berhasil membuatnya mematung tanpa kata.
"Gue nggak minta lo putus dari cowok lo. Gue hanya pengen lo jadi cewek gue meskipun gue hanya sebagai selingkuhan," tambah Sena yang membuat mulut Shirlen semakin menganga tak percaya.
"Tapi kenapa harus gue?" tanya Shirlen emosi.
"Ya karena gue pengen lo jadi cewek gue."
"Gue nggak mau!" ucap Shirlen penuh penekanan.
"Kalau elo nggak mau jadi cewek gue ... gue akan bully cowok lo," papar Sena, matanya yang tadinya menatap Shirlen serius kembali datar namun terkesan santai.
"Lo ngancam gue?" dahi Shirlen berkerut.
Sena hanya mengangguk.
Shirlen tersenyum miring seakan meremehkan ancaman Sena. "Emangnya lo berani bully Devan? Lo tau siapa Devan kan?" tanyanya memastikan.
Lagi, Sena mengangguk. "Iya. Gue tau siapa Devan. Devan itu cowok lo. Dan dia adalah anak emas guru-guru di sekolah ini. Terus kenapa? Lo pikir, gue nggak bisa bully dia?"
"Jika lo bully dia, jangan salahkan gue kalau lo nanti dikeluarkan dari sekolah."
Salah satu ujung bibir Sena terangkat. "Oke. Siapa takut."
Sena memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku celana lalu bergegas pergi menuju kelas, meninggalkan Shirlen yang masih menggeram jengkel dengan tingkah lakunya.
"Dev, bisa ngomong bentar?" tanya Sena ketika ia sudah berdiri di depan cowok berkacamata tebal yang tengah asyik berkutat dengan rumus-rumus kimia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Bad Boy
Teen FictionCover by : prlstuvwxyz "Gue mau jadi selingkuhan elo," ucap Sena dengan tatapan datarnya. Mata Shirlen terbelalak, mulutnya menganga, sedangkan otaknya masih berputar-putar, bertanya-tanya mengapakah bad boy yang tidak pernah sedikit pun berbicara d...