Chapter 7

6.1K 533 6
                                    

Aku akan tahu di mana kamu karena aku merasakanmu dengan hati

***

Orang stress
Len, Sena itu siapa sih? Cowok ganteng ini kok ngintilin gue terus? Bukannya pacar lo itu Devan ya?

Diam-diam Shirlen sangat membenci Sherly. Itulah sebabnya ia menamai nomor Sherly dengan sebutan 'Orang Stress' karena ia selalu berpikir bahwa saudari kembarnya itu mengalami depresi sehingga perlu dibawa ke psikiater dan seharusnya mendapatkan perawatan rutin juga.

Satu alis Shirlen terangkat setelah membaca pesan dari Sherly. Ia lupa menjelaskan siapa sebenarnya Sena, cowok aneh yang tiba-tiba mencalonkan diri sebagai selingkuhannya. Lebih lucunya lagi, meskipun ditolak mentah-mentah, cowok the most wanted boy di sekolah itu tetap saja ngotot, ingin menjadi selingkuhan Shirlen.

Rayshirlen Almeira
Dia orang gila. Nggak usah diladenin.

Orang stress
Maksud lo?

Rayshirlen Almeira
Dia itu cowok nggak jelas. Dia suka ngaku-ngaku jadi pacar gue. Nggak usah diladenin. Gue takut lo tambah stress kalau ngeladenin dia.

Shirlen menghela napas. Kemudian ia merebahkan tubuhkan ke atas kasur untuk berehat sejenak di kasur ukuran king size dengan dekorasi ala merah jambu.

"Kapan kamu nikahin aku, Mas?" Terdengar suara percakapan dari arah ruang tamu, membuat Shirlen terbangun setelah beberapa menit sempat terlelap.

"Iya. Secepatnya, sayang."

Mata Shirlen membulat ketika mendapati papanya tengah bercumbu dengan seorang wanita muda di atas sofa ruang tamu. Ini bukanlah kali pertama Shirlen memergoki papanya berselingkuh. Sebelum papanya bercerai dengan mamanya, Shirlen kerap kali mendapati papanya membawa wanita lain pulang ke rumah. Itulah sebabnya kedua orang tuanya bercerai.

***

"Shirlen, boleh ngomong bentar?" tanya Sena seenaknya. Ia tidak peduli semua mata memperhatikannya.

Sherly mendongak, menatap sebentar cowok cool, biang keladi di sekolah.

"Lo mau ngomong apa sama cewek gue?" Devan tiba-tiba datang memasuki kelas, sepertinya ia baru datang dari perpustakaan, terlihat tangan kanannya menenteng sejumlah buku.

Sena berbalik, menatap Devan dengan salah satu alis yang terangkat. "Bukan urusan elo."

"Gue harus tahu karena Shirlen itu cewek gue."

"Shirlen itu punya otak, dia akan melakukan apa yang ia lakukan."

"Kenapa kalian bertengkar gara-gara Shir..." ucap Sherly terhenti lalu bergegas meralat kata-katanya. "Kenapa kalian bertengkar gara-gara gue sih?" tanyanya kikuk, suaranya terdengar tidak lantang dan tegas seperti biasanya.

"Ayo ikut gue!" Sena tanpa basa-basi menggenggam pergelangan tangan Sherly lalu membawa gadis itu menuju ke halaman belakang sekolah.

"Berhenti!" Devan mengejar Sena lalu membalikkan tubuh cowok berkulit coklat itu dengan lancang. "Gue bilang berhenti."

"Emangnya kenapa kalau gue ngajak cewek lo ngobrol?" tantang Sena. "Nggak suka?"

"Ooh jelas."

"Sekarang, gue mau tanya Shirlen." Kini Sena menghadap ke samping, menatap Sherly dengan tatapan tajam. "Shirlen, lo mau ikut gue dan ngobrol sama gue kan?"

My Secret Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang