"Bisa gak, jangan pake teriak?" Darian memperingatkan Laila. Laila hanya mengangguk karena takut. Apalagi dengan keadaan Darian yang hampir bugil sedang membekap mulutnya. Kalaulah Darian apa-apakan dia saat ini, ke mana dia harus mengadu?
Lebih baik dia menurut saja.
"Ngapain lo di sini?" tanya Darian masih membekap mulut Laila.
"Ewemmeemeewwee."
"Hah?""Emememwewe."
Laila menunjuk mulutnya yang masih dibekap Darian. Gayanya si Darian ini udah mirip penjahat yang mau menculik korbannya.
Sadar akan perbuatannya itu Darian lalu segera melepaskan bekapannya dan menjauh sedikit dari Laila lalu dia berdehem.
Laila langsung buru-buru mengambil napasnya dan mengurut dada. Aduhhh.. hampir saja dia kehabisan oksigen.
"Kenapa lo bisa ada di sini?" tanya Darian sekali lagi. Kini dia bersandar di ambang pintu sambil menyilangkan tangannya di bawah dada.
Darian menunggu jawaban dari Laila.
Laila memesat-mesat mulutnya yang habis dibekap. Sambil itu dia melirik Darian yang memasang muka datar itu.
Dia nih emang gini ya? Cuman pakai boxer doang kalau di rumah. Apa dia gak sadar kalau aku itu adalah seorang perempuan? Kalau imanku tergoda dan menerjang dia bagaimana? Laila bermonolog sendiri.
"Lo kenapa liatin gue kayak gitu?" Pertanyaan Darian membuat Laila kaget dan langsung salah tingkah.
"Am... Er... Tante Anita nyuruh aku buat manggilin kamu." ucapnya lalu tersengih.
"Nyokap gue? Lo sama nyokap gue?" Darian kembali bertanya.
Gak. Aku tadi sama Kak Seto, sama Unyil dan Dolphino.
"Iya." jawab Laila jujur. Dirinya belum cukup gila untuk memperlihatkan sikap lebaynya di depan Darian.
"Ya lo berdua ngapain di apartemen gue?" Darian masih belum puas bertanya. Laila dipandang dengan pandangan yang sangat mengintimidasi.
Laila diam sesaat. Tidak tau harus menjawab apa. Cowok kalo abis bangun tidur suka galak gini ya? Itu aja pertanyaan yang terbesit di pikiran Laila.
"Itu... Aku... aku sama mama kamu bawain makanan." Akhirnya setelah memeras otak, dapat juga dia jawabannya.
"Oh." jawab Darian sepatah lalu pergi dari situ meninggalkan Laila. Laila terkebil-kebil melihat Darian.
Beberapa saat kemudian dia mengikuti jejak Darian menuju dapur.
"Ya Allah.. Darian!"
Begitu sampai di dapur tante Anita menghampiri Darian dan memukul bahu anak lelakinya itu. Laila yang berjalan di belakang Darian melihat itu lalu membulatkan mata.
"Aw! Apaan sih ma?!" marah Darian sambil mengusap belakangnya.
"Kamu itu kurang ajar banget bugil depan orang. Cepet pakai baju!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CE'ESTE •SLOW UPDATE
RomansaBagi Laila, Darian itu adalah DURIAN montok yang menggiurkan. Sedangkan bagi Darian, Laila itu ibarat DURI yang menusuk jempol kakinya. ATTENTION! Anda akan menemukan beberapa part berbahasa Banjar yang dilengkapi dengan artinya. Jadi, bisa sekalian...