Laila menahan napas sambil memeluk rantang bertantang di pangkuannya. Perutnya terasa tidak begitu enak beberapa saat setelah dia masuk ke dalam mobil ini.
Saat ini Laila sedang berada di dalam mobil Masda bersama tante Anita. Mereka berdua akan pergi mengunjungi apartemen kakanda Darian di apartemennya. Ceh... Kakanda. Memikirkan bahwa dia akan menemui Darian dan mempersembahkan makanan buatannya kepada lelaki itu membuat dadanya berdebar-debar.
Dup dap dup dap dup dap... Begitu bunyi jantung Laila.
Rantang seng berwarna putih dan bergambar bunga mawar merah itu dipeluk dengan erat. Isinya ada gangan susupan, ikan pekasam dan beberapa makanan lain yang dibuat sendiri oleh Laila. Soal rasa Laila sendiri tidak menganggap makanannya itu sangat enak. Tapi, sejauh ini orang-orang yang menyantap makanan buatannya selalu berkata bahwa masakan Laila sangat lezat. Jadi Laila cukup percaya diri saat memasak masakannya.
Lima belas menit kemudian sampailah dia di depan sebuah bangunan yang besar dan tinggi. Sepertinya ini yang disebut dengan apartemen. Bangunannya berdominan warna putih.
Mobil tante Anita masih melaju hingga mereka memasuki area parkir khusus untuk roda empat.
"Kita sudah sampai.."
Mesin mobil dimatikan, tante Anita memakai kacamata hitamnya lalu keluar dari mobil disusul dengan Laila. Tercokoh-cokoh Laila membuka pintu dengan sebelah tangan memegang rantang putih itu. Begitu pintu mobil ditutup, tante Anita sudah menunggunya sambil tersenyam-senyum tidak karuan.
Duh.... Tante... Kenapa coba senyam-senyum gitu?
Laila memberikan cengirannya kepada tante Anita setelah dia berada di sebelah tante Anita.
"Yuk sayang." Tante Anita menggandeng sebelah tangan Laila lalu mereka berdua memasuki bangunan itu dengan riang gembira.
Mereka memasuki lift kemudian lift itu mengantar mereka ke lantai di mana lelaki itu berada.
"Tadi tante udah hubungi Darian. Katanya dia masih ada di apartemennya." ucap tante Anita saat mereka menunggu pintu lift terbuka.
"Oh iya tante.." Hanya itu saja kalimat yang bisa diucapkan mulutnya kini. Laila berusaha menutupi debaran di dadanya saat mendengar nama lelaki itu disebut. Betapa dahsyatnya pengaruh yang dimiliki lelaki itu hingga membuat Laila seperti ini. Hanya dengan namanya saja, jantung Laila seakan langsung menggelar konser orkestra. Riuh bak pekan raya, dan bergema bak genderang perang dunia.
Ting!
Pintu lift pun terbuka. Laila dan tante Anita keluar dari lift dan berjalan menuju satu kamar yang telah ditempati oleh Ahmad Darian.
Setelah berjalan beberapa langkah, sampailah mereka di depan sebuah pintu bernomer 35. Ini dia. Laila meneguk air liurnya sambil tangannya memegang gagang rantang dengan kuat. Dia telah sampai di depan apartemen calon tunangannya. Calon suaminya. Dan calon ayah dari anak-anaknya. Perrgghhh... Tarik mang!
Tante Anita menekan nomer sandi kunci pintu otomatis milik Darian, beruntung Darian mau memberitahukan kode pintunya saat tante Anita menelepon dia pagi tadi. Itupun karena dipaksa. Kalau menunggu anak itu bilang, sampai dajal goyang dumang pun belum tentu.
Pintu apartemen berwarna putih itu terbuka. Baru kali ini Laila melihat apartemen dengan kode sandi pintu yang seperti di drama-drama. Timbul rasa gembira kalau seandainya nanti dia bisa tinggal di tempat ini. Ah.. Tinggal di sini. Jadi apa dia akan tinggal di sini setelah bergelar seorang istri?
Tante Anita mengajak Laila untuk masuk. Laila mengangguk dan melangkahkan kakinya memasuki tempat itu.
Begitu sampai di dalam, Laila memperhati gerak-gerik tante Anita. Ibu dari aktor Ahmad Darian itu melepaskan sepatu bertumit rungcing merah beliau tepat di depan lantai masuk dan mengenakan sepasang slipper putih. Laila segera meniru apa yang baru saja dilakukan tante Anita. Dia melepaskan sendal yang dipakainya lalu mencari slipper yang seperti dipakai tante Anita.
KAMU SEDANG MEMBACA
CE'ESTE •SLOW UPDATE
RomansaBagi Laila, Darian itu adalah DURIAN montok yang menggiurkan. Sedangkan bagi Darian, Laila itu ibarat DURI yang menusuk jempol kakinya. ATTENTION! Anda akan menemukan beberapa part berbahasa Banjar yang dilengkapi dengan artinya. Jadi, bisa sekalian...