Langit mulai menggelap, padahal waktu baru menunjukkan pukul 16.00 sore. Bel pulang sekolah sudah dibunyikan sejak satu jam yang lalu. Namun disini lah Dion berada. Taman belakang sekolah. Ya, dia tidak melupakan janji pertemuannya dengan Rizal. Hingga saat ini orang yang ditunggunya tidak kunjung muncul. Sampai beberapa detik kemudian, siluet bayangan cepat dan gelap, muncul dihadapannya. Dia Rizal, dia tidak sendiri. Tetapi membawa pengikut-pengikutnya yang diantaranya adalah iblis. Wajah mereka seram, tatapan mereka bengis, dan mereka kejam. Tunggu, ada seorang wanita disampingnya. Dia adalah.. Karin! Astaga, benar dugaannya selama ini bahwa Karin adalah juga reinkarnasi. Dion hanya tersenyum sinis. Suasana semakin mencekam, langit semakin menggelap ditandai kilat-kilat petir.
"Kau melanggar perjanjian, Rizal." Kata Dion sinis.
"Kau juga, Dion." Kata Rizal tak kalah sinis.
Dion mengerutkan keningnya, memangnya dia melanggar perjanjian apa? Wajah Rizal mendangak keatas langit, Dion pun ikut mendangakkan kepalanya mengikut arah pandang Rizal. Tepat di atas langit, para malaikat yang notabennya teman Dion bersiap dan berjaga di perbatasan awan. Masing-masing malaikat memegang busur panah bercahaya , serta panas yang dapat memusnahkan iblis walaupun hanya tersentuh kulit."Kita mulai saja, Dion. Atau bisa kusebut Ralden?" Kata Rizal tidak gentar.
"Aku harus memanggilmu apa? Rizal atau Rakha?" Balas Dion yang ternyata adalah Ralden yang menyamar ditubuh manusia.
Mata Rizal menajam dan memerah mendengar ucapan Ralden. Ya, dia adalah reinkarnasi dari Rakha, suami dari Via.
"Jangan ganggu Lorra, pergi dari kehidupannya, kau sudah gagal menjaganya. Dan sekarang dia adalah takdirku." Kata Ralden penuh penekanan.
"Kau yang seharusnya pergi. Lorra adalah takdirku. Di dunia maupun diakhirat. Aku akan memberimu kesempatan Ralden, selagi sempat, pergi dan menghilang lah jangan pernah kau muncul dihadapanku atau pun Lorra."
Ralden tertawa, tak menyangka bahwa iblis didepannya ini sangat mempunyai kepercayaan diri.
Rakha mengambil ancang-ancang untuk menyerang Ralden dengan tongkat iblisnya. Ralden yang melihat Rakha siap menyerangnya bersikap waspada.
"Tolong bantu aku, sepertinya akan terjadi perang yang sangat besar." Ralden mentelepati temannya yang lain untuk turun membantunya.
***
Di lain tempat, seorang gadis yang terperangkap dalam jeruji besi berhenti menangis saat secercah cahaya muncul dari atas kepalanya.
Kepalanya mendongak memperhatikan cahaya tersebut yang menerangi wajah cantiknya, dia adalah Via. Yang dipisah kan oleh Tuhan, bukan lagi di dunia, akhirat, neraka atau pun surga. Namun di dunia antah berantah yang hanya Tuhan yang tau.Via terkejut saat sebuah awan berjalan menuju arahnya, saat sudah sampai didepan pandangannya, dengan keajaiban Tuhan, awan tersebut menuliskan kata-kata.
"Dengan siapa kau ingin menghabiskan waktumu sampai kiamat datang, Via?"
Via tertegun membaca pertanyaan tersebut. Fokus pikirannya berubah menjadi Ralden. Dia adalah lelaki yang sangat dicintainya, yang sampai sekarang belum bisa bersama nya. Lalu tanpa ragu Via menjawab dengan lantang.
"Aku ingin Ralden, tolong izinkan lah aku untuk bahagia bersamanya."
Hatinya bergejolak saat menyebutkan nama Ralden, betapa ia sangat merindukan sosok Ralden dan tidak ingin dipisahkan lagi darinya.Awan tersebut mulai menuliskan kalimat lagi.
"Aku tidak menyangka kau sanggup membuat iblis dan malaikat berperang dengan terang-terangan di hadapanku."
Via mengerinyit, tidak mengerti.
Bersambungggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Its Not Visible
HorrorBERBEDA ALAM (Season II) Via ber-Reinkarnasi. Tahukah Ralden mengenai Reinkarnasi? Pasalnya, Lorra Alisia, gadis berusia enam belas tahun itu benar-bener membuat Ralden terkejut, wajah nya serupa dengan Via. Bukan hanya wajah, Lorra merupakan anak I...