SEMESTA, ADA APA INI?

399 14 0
                                    

Kriiiiinnnngggg.....

Bel tanda istirahat berbunyi.

"Rin, anterin aku ke kelas Fikri!"

"Ihh males ah, capek."

"Yaampun, Rin ayolah. Anterin aja, nanti aku yang bicara sendiri sama Fikri."

"Hih berisik, yaudah ayo."

Aku menunggu Ghea menyelesaikan permasalahannya dengan Kak Fikri. Kurang lebih 30 menit aku menunggu, terdiam di luar seperti orang gila.

"Rin, balik."

"Udah kelar?"

"Udah, ayo cepet keburu masuk."

Aku dan Ghea kembali ke kelas dan ternyata di kelas sudah ada Kak Farah.

"Darimana dek?"

"Maaf kak, tadi ada kepentingan dengan teman."

"Oh yaudah duduk dek."

Demi apa ini? Bintang tidak masuk ke kelas ini. Ada apa dengan Bintang? Kenapa aku khawatir sekali? Semesta, tolong lindungi Bintang.

"Dek, kalian besok ada placement test, jadi persiapkan sebaik dan semaksimal mungkin, hasilnya langsung keluar hari itu juga."

Degg...
Placement test? Jadi, kelas ini belum permanen? Ah aku sudah terlanjur nyaman dengan mereka, haruskah aku beradaptasi untuk ketiga kalinya? Setelah beradaptasi saat pertama kali masuk, beradaptasi tidak bertemu dengan Bintang, lalu sekarang beradaptasi dengan kelas baru? Ah Rindu, kenapa banyak sekali adaptasi?!

Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 13.00, saatnya kembali ke rumah.

*line*

@Rindufirda: jemput kak.

@Aisyasabrina: otw.

Sambil menunggu kak Ais menjemputku, aku membeli siomay Mang Ujang di depan sekolah.

"Mang bungkus 2 ya, pedes semua gapake telur."

"Tunggu ya, neng."

Membeli siomay di tempat Mang Ujang memang memerlukan kesabaran ekstra. Bagaimana tidak? Antreannya saja banyak sekali, hari ini aku antre membutuhkan 15menit sendiri.

"Dek lu beli siomay berapa? Gue mau dong 1."

"Udah kak, udah aku beliin."

"Adik yang pengertian haha. Yaudah cepet masuk."

Aku segera masuk ke mobil untuk pulang. Tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah, cukup 20 menit saja. Sesampainya di rumah aku segera ganti baju, lalu merebahkan tubuhku di kasur. Siomay yang aku beli tadi aku taruh saja di meja makan.

Hening, sepi, sunyi. Ya walaupun masih sianh, suasana itulah yang tergambar di rumahku. Hanya terdengar alunan lagu-lagu dari Ariana Grande, penyanyi favorit kak Ais.

"Dek, kenapa itu siomay lu gletakin sembarangan?"

"Gapapa kak, tiba-tiba aja ga nafsu makan."

"Yaudah, gue habisin ya dek, laper nih, bunda gak ninggalin apa-apa lagi."

"Terserah."

Ya begitulah kebiasaan kakakku, ia memiliki badan yang kecil bahkan bisa dibilang lebih cungkring dari aku. Namun, siapa sangka makannya begitu banyak, mengalahkan porsi makan orang dewasa.

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang