Prolog

134 7 6
                                    

Suatu hari ku bermimpi...

Berjalan menikmati hembusan angin, merasakan keindahan alam yang diberikan tuhan kepadaku.

Bergugurnya daun dan sejuknya angin, terlihat seorang pria yang sedang melambaikan tangannya kepadaku "siapa dia?" ucapku. Menghampiriku dan berbisik "aku akan selalu ada untuk mu" kemudian ia pergi dan menghilang, masuk ke dalam cahaya yang sangat amat terang, sampai aku memejamkan kedua mataku.

Saat ku membuka kedua mataku semuanya berubah, aku berada di tempat lain, tempat yang tak pernah ku lihat sebelumnya, di sini banyak gedung bertingkat, bising dengan suara kendaraan, dan ada pula orang yang memperlakukan hewan dengan tindakan yang tidak pantas.

Aku melihat sebuah cafe, Ya.. Dan aku melihatmu. Dia yang berbisik kepadaku dan masuk ke dalam cahaya, aku segera menghampirinya
Berjalan sambil berbicara..
"kamu yang tadi datang dan ngomong kalo kamu akan selalu ada untuk aku kan?"
dengan lantang dan penuh drama, dia terdiam dan menatapku dekat
"lo orang gila ya?"
mendengar perkataannya aku mulai geram, lalu ku tampar pipi chubby nya..

pletakkk!

"jangan asal ngomong ya, udah baik aku ngga laporin kamu ke polisi gara² kata² kamu yang pedes kaya cabe" kata ku sambil mendelik kesel ke pada nya, Dia hanya diam dan meninggalkanku seperti sebelumnya.

Aku menangis kesal, gatau jalan pulang, sendirian sambil jongkok gara gara stres "arghh.. Siall aku ada di mana, kenapa aku bisa ada di sini!"

Tiba² ada dua suara yang berkata "kamu kenapa nangis" dan "lo ngapain nangis"
Aku langsung berdiri dan mengusap air mataku. "mereka ada dua!" ucapku dalam hati sambil memperhatikan kedua pria tersebut. Dan yang lebih aneh lagi.. Sekarang aku udah pindah tempat, di sebuah rumah mewah dengan design yang keren banget banget bangettt.

Tiba Tiba mereka berdua menjadi satu. "ini pasti mimpi!, Chelsea please bangunn udah pagi ini!" kata ku dengan tangan gemetar dan mata berkaca kaca.
Seyum tipis menghiasi wajah manis pria tersebut "kamu ngga mimpi kok, Ini aku, masa kamu ngga kenal aku, kita udah lama kenal lhoo.."
Aku bingung dan mulai meneteskan Air mata "kamu baik, terus jahat, terus baik lagi, dan menyatu dengan yang jahat. Muka kamu mirip, badan, rambut, wajah, semuanya! Aku bingung..hiks" menangis dan merengek seperti kebiasaannya di dunia nyata. Dia cuma natap aku sambil senyum.
aaaaaa ga kuat takut diabetes
Dia tiba² saja menarik tangan ku "jalan jalan yuk, supaya kamu ga sedih lagi. OK!" ajak nya, aku hanya mengikuti dan pasrah "daripada gatau mau kemana, daripada sendiri, mending ikut" pikirku.

Aku diajak jalan menyusuri danau dan Teresa sejuknya angin, burung berkicau. "kamu itu siapanya aku? Apa aku lupa ingatan?" tanya ku.
Dia bicara mengalihkan pertanyaan ku "danaunya bagus ya" alihannya . Tak Teresa haripun mulai gelap, aku diajak pulang tapi bukan pulang ke rumahku melainkan ke rumah super keren yang tadi ku singgahi sebelum jalan jalan.

Di sana aku di sediakan kamar tidur tepat sebelahan dengan kamar pria tersebut, kamarnya yang ngga kalah keren nya dari kamarnya selena gomez.
Prettt...
Saat pria itu mengantarkanku ke kamar, dia mengucakpan "tidur yang nyeyak ya, supaya besok pagi bisa ngejalanin aktivitas lebih semangat lagi" sambil mengusap kepalaku, dan mencubit pipiku gemas. "aku tidur dulu ya, byee" dan melambaikan tangan sama persis seperti perdana bertemu. "byee" jawab ku yang langsung memasuki kamar tidur ku.

Aku menguap hoaaaammmm
dan langsung membantingkan diri ke tempat tidur, "oiya tadi nama dia siapa ya? Lupa belum nanyain, padahal ketemu seharian, kok bisa lupa ya?" kata ku berbicara sendiri. Mataku perih, buram, gelap, terlelap dan lupa akan semuanya.

You'reTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang