You're

3. Adniel

Adniel derlino ternyata dia yang selama ini menyinari mimpiku, sosok yang sepertinya mempunyai 2 kepribadian, tapi.. Kenapa dia bisa muncul di mimpiku?

"dee, bangun"
"chelsea ... Nakk, bangun sayang"
Terdengar suara mamah dan om rio yang sedang membangunkanku..

Saat ku membuka mataku secara perlahan, dan dia ada  di hadapanku sedang memperhatikan, dan sedikit mengangkat alisnya.
"kok, kamu liatin adniel gitu banget sih de?" tanya mamah
"hhhh... Ngga kok mah, itu anaknya om rio?" tanyaku
"ohh iya saya anaknya rio" celetuk adniel
"heh, anak kurang ngajar mah gitu emang" sahut om rio kesal
"apasih pah baperan bgt" jawab adniel sambil tertawa tipis

Aku ngerasa kalo ini adalah mimpi..
Ngeliat langsung orang yang selalu mewarnai mimpiku, ada di hadapanku, tersenyum, dan menatapku. "kenapaaaaaaaaaaaaaaa????!!!!!!" tiba² aku teriak tanpa sadar
"kamu kenapa de!" tanya mamah
Semua menatapku heran.
"hahh ngga apa apa kok, tadi aku heran aja" jawabku
"heran? Kenapa? Kamu masih waras kan? Kamu sadar ga Dari tadi kamu yang tidur di ranjangnya adniel, dia yang sakit, kamu yang tiduran, enak banget. Cepet bangun" jawab dan ngomel mamah kepadaku.
"iya mahh.. " memanyunkan bibirku.
"eh ga apa apa tante, aku lagian pusing kalo tiduran mulu" sahut adniel
"eh iya ga apa apa adniel, lagian Chelsea juga udah sadar kok" jawab mamah.

Aku menatap adniel tajam.
'Kenapa? Kenapa dia ada di sinii' ucapku dalam hati. Dan tak lama kemudian dia menapku balik, dia kaget karna tatapanku yang tajam, tetapi dia malah memberikan senyuman tipis padaku.
Tiba tiba om rio ngomong tegas ke mamah
"ria kamu pulang aja, kasian tu kayaknya Chelsea cape banget" usul om rio
"iya, yaudah aku mau pulang dulu deh besok aku kesini lagi nemenin kamu" jawab mamah
"ngga usah besok siang kita udah boleh pulang kok" om rio
"ohh yaudah aku ikut anterin adniel pulang ya titik!" jawab mamah
"yaudadehh iyaa" jawab om rio pasrah.
"HBD rioo"
"HBD om rioo"
Mamah dan aku kompak memberikan kado yang telah mamah dan aku siapkan dari malem.
"oalah thx yaa" jawab om rio sambil membuka kado dari aku dan mamah.

Setelah itu...

Aku dan mamah berpamitan untuk pulang, saat aku berpamitan pada adniel jantung ku berdetak kencang
'aduhhhh... Kenapa ini, kok tiba tiba dada aku dag dig dug ya?' ucapku dalam hati. Karna dia lebih tua, aku harus salim padanya, saat memegang tangannya, tiba tiba tangan ku bergetar gugup, dan saat aku ingin melepaskan tanganku, dia menahan ya dan berkata
"rambut kamu berantakan" sambil merapikan rambutku.
Pipiku me merah dan menjawab "hhh, iya makasih" sambil merapikan rambutku sendiri, dan melepaskan tangan adniel.

Saat di mobil jalan pulang bersama mamah

"de, tadi kamu kenapa sih?" tanya mamah
"ngga apa apa mah, tadi aku cuma agak pusing aja" jawabku
'sebenernya adniel mirip orang di mimpiku mahh' jawabku dalam hati
"ohh mungkin gara gara kemaren kecapean kali ya" jawab mama
"hhhmmm, maybe" jawabku

Sesampainya aku dirumah, aku langsung lari ke kamar dan membaringkan diriku di tempat tidur, tiba tiba handphone ku berdering kencang
"hah? Siapa nih? Udah malem tumben ada yang nelfon" ucapku
Akupun mengangkat telfonnya
"haloo?"
"hai Chelsea" dengan suara yang khas
"siapa ya?"
"haha masasih ga kenal gue" sambil terkikik
"hhhmmm, kayaknya saya ga kenal deh"
"jangan lo berani deketin gue, jangan ganjen! Dasar bocah ingusan" jawabnya dengan suara lantang
"hah, maksudnya? Siapa yang deketin kamu? Orang saya aja ga kenal kamu kok!" jawabku kesal
"tadi maksud lo apa natap gue?"
"apasihhh, saya aja ga pernah ketemu sama kamu!"
"haha lo Chelsea anaknya tante ria kan?"
"kenapa kamu tau nama mamah saya, kamu siapa?, jawab! Kalo ngga saya akan laporin kamu ke polisi!"
"apa? lo ngancem gue? Ga mempan!"
"saya tanya sekali lagi! Kamu siapa?!"
"bukannya tadi kita ketemu di rumah sakit?"
"kamu vano?!"
"hmmm, kayaknya bukan"
"saya ga suka bercanda, tolong jangan main main sama saya!"
"bukannya tadi lu liatin gue mulu ya?"
"... "

Aku cuma bisa diam..
Berfikir dan memberanikan diri untuk memulai

"apa kamu adniel?..."