Part 40

62 7 9
                                    


'Tok tok tok'
Seseorang mengetuk pintu rumah Renata.
"Iyaa sebentar" ucap Fika setengah berlari menuju pintu utama.

CEKLEK
Fika terkejut saat melihat seorang perempuan mengenakan sweater pink dan celana kulot dengan jilbab bercorak bunga berwarna pink. Fika rasa itu adalah mamihnya. Tapi ada yang beda darinya. Mamihnya tak mengenakan jilbab. Tapi orang yang berada di hadapannya mengenakan jilbab.

"Nak, ini mamih" ucap perempuan itu.

Ya, itu adalah Adel, ibunda Fika. Fika menatap Adel sebentar. Setelah itu ia menutup pintu dan kembali ke kamarnya.

"Fik.. Fika, ini mamih. Mamih minta maaf" Adel mencoba untuk membuka pintu yang telah di kunci Fika.

Fika terus berjalan menuju kamarnya. "Maafin Fika, mih. Tapi Fika kecewa sama mamih" Batinnya. Ia terduduk di pinggir kasur sambil memeluk bantal dan menangis. Sebetulnya ia sangat rindu dengan mamihnya itu. Tapi rasa kecewa Fika terhadapnya cukup besar.
____________________________________

  Renata baru saja keluar dari kamarnya. Ia turun dari lantai dua dan menuju meja makan.

"Pagii bun" Sapa Renata.

"Pagii juga sayang" Balas Susan.

"Fika sama Nadhif mana? Panggilin mereka" suruh Susan.

Renata pergi menuju kamar Fika.

"Fik, ayo sarapan, udah siap nih" Ucap Renata dari depan pintu kamar Fika.

CEKLEK
Fika membuka pintu kamarnya. Ia langsung pergi menuju meja makan. Wajahnya terlihat cemas dan sedih.

"Lo kenapa?" Tanya Renata.

Fika hanya tersenyum dan menggeleng.
____________________________________

  Setelah bel pulang berbunyi, Renata pergi menuju kelas Devan. Ia melihat Felysia yang sedang duduk di depan kelasnya.

"Fel.." Panggil Renata.

"Eh, Renata" Felysia tersenyum tipis.

"Liat Devan?" Tanya Renata.

"Ngga tau, gue dari tadi ga liat"

Renata duduk di sebelah Felysia. "Kenapa? Ada masalah ya?" Renata tau betul kalau sahabatnya ini sedang punya masalah.

"Emm.. ngga kok"

"Gue paham lo, lo pasti ada masalah, mending cerita sama gue"

"Gue mau tanya sama lo. Nadira kenapa jadi berubah gitu?" Tanya Felysia.

'Aduhh gue harus bilang apa'

"Emm, sebenernya itu menyangkut kakak alumni sini"

"Siapa?" Tanya Felysia penasaran.

"Kak Kevin"

"Kak Kevin?" Tanya Felysia memastikan.

Renata mengangguk. "Gue bakal cerita sama lo, asal lo jangan bilang sama Nadira. Kita bakal selesain ini bareng-bareng. Jadii, Nadira itu suka sama Kak Kevin. Waktu Nadira liat lo jalan bareng Kak Kevin, dia pikir lo nikung, terus yaa mungkin dia benci sama lo atau gimana gitu"

"Ooh jadi gituu, yaa sebenernya sih gue sama Kak Kevin udah pacaran dari enam bulan yang lalu, Ren"

"Berarti jauh sebelum Nadira suka sama Ka Kevin donk. Nadira salah paham. Kita harus ngelurusin semuanya, Fel. Nanti kita pikirin lagi gimana caranya. Maafin Nadira yaa, udah buruk sangka sama lo"

"Namanya juga nggak tau, gapapa kali" Felysia tersenyum.

"Ehh, gue mau ke lapangan basket indoor dulu ya" Ucap Renata seraya bangkit dari duduknya.

MAINTAIN LOVE : Cinta Butuh Perjuangan [#RDS1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang