Renata bercerita pada Devan tentang rencana dari semua ini. Saat ia sedang berdiri di dekat meja sambil menyalakan lilin, ia bersusah payah menahan tawanya saat Devan mengira kalau ia adalah Yuanita.
Mereka duduk berdua di kursi panjang yang ada di teras belakang rumah Devan. Sementara teman-temannya yang lain sedang asik mengobrol.
"Re.." panggil Devan.
"Makasih ya"
Renata yang sedang bersandar di bahu Devan, mendongak melihat wajah Devan.
"Makasih apa?" Tanya Renata.
"Makasih udah ada dalam hidup gue" Devan tersenyum sebelum melanjutkan kata-katanya.
"Gue bahagia sama lo, lo itu beda dari cewe lainnya. Lo selalu sabar ngadepin sikap gue. Lo gak pernah marah sama gue. Paling cuma ngambek, tapi itu wajar. Lo tuh gak pernah marah berhari-hari, gak pernah ngeluh apapun, lo nerima gue apa adanya. Itu yang membuat gue masih cinta sama lo sampai detik ini"
Renata duduk tegak sambil menatap mata Devan.
"Gue sabar karena gue cinta, gue sabar karena gue mau pertahanin hubungan ini. Sampai kapanpun gue akan tetep pertahanin hubungan ini Dev. Tapi gue minta tolong sama lo. Lo juga harus perjuangin cinta kita. Gak bisa kalo cuma gue aja yang berjuang untuk pertahanin cinta kita Dev"
"Gue janji, di umur gue yang genap tujuh belas tahun ini gue janji akan pejuangin cinta kita Re" Devan mengacungkan jari kelingkingnya.
Renata mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking Devan "Janji.."
Devan menuntun kepala Renata agar kembali bersandar di bahunya. Renata menghembuskan napasnya, lega. Akhirnya kata-kata yang ingin ia ucapkan dari dulu pada Devan bisa ia ucapkan hari ini.
____________________________________"Dev.. gue balik dulu ya" Aira mendekati Renata dan Devan yang sedang memakan kue tart.
"Lah cepet amat, kenapa?" Tanya Renata heran.
"Gue ada perlu nih"
"Aduuu sok sibuk nih, yaudah ati-ati, Ra" ucap Renata sambil kembali memakan kue tart.
"Makasi, Ra. Udah dateng " Devan tersenyum.
Aira mengangguk dan pergi menuju keluar rumah Devan. Tak lupa ia berpamitan dengan Farrel dan Yuanita.
Setelah Aira pergi, Renata menatap semua teman-temannya dengan tatapan heran. Mereka semua hanya menggeleng. Mereka bingung dengan sikap Aira akhir-akhir ini.
____________________________________"Sorry, gue telat" ucap Aira bergegas duduk di hadapan seorang cowo.
"Gapapa kok" cowo itu tersenyum.
"Mau pesen apa? Pilih pilih aja dulu" ucap cowo itu sambil menyodorkan menu makanan.
Aira menatap cowo itu "El, apa lo nyaman pacaran sama gue dengan cara begini. Dimana kita harus selalu bersandiwara di depan Devan dan temen-temennya?"
Ya, cowo itu adalah Elvano. Aira baru saja jadian dengan Elvano seminggu yang lalu. Mereka memang terlihat biasa biasa saja saat di depan semua teman-temannya. Tapi diam-diam mereka sering chattingan dan ketemuan di sebuah cafe.
"Perlahan semua juga bakal tau tentang hubungan kita, Ra" ucap El tenang.
____________________________________Devan : Re.. nonton yuk
Renata : kapan?
Devan : Sekarang, cepet dandan, nanti gue ke rumah lo
Renata tak membalas lagi pesan Devan. Ia langsung membuka lemari bajunya untuk memilih baju yang akan ia pakai. Ia sangat senang, karena Devan jarang sekali mengajaknya nonton bioskop.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAINTAIN LOVE : Cinta Butuh Perjuangan [#RDS1]
Fiksi Remaja[COMPLETED ✔] "Cinta itu butuh perjuangan , kalo gak mau berjuang gak usah bilang I LOVE YOU" -ANGELICA RENATA TAN- Gue bakal terus berjuang untuk pertahanin cinta kita. Walau harus melewati beberapa rintangan. Gue percaya lo yang terbaik untuk gue...