the fifth

8 2 0
                                    

"kami pulang!!!" aku membuka pintu tapi ruangan terlihat gelap. "di mana paman?" tanyaku dalam hati. Kami pun mencari ke seluruh ruangan, tetapi paman tidak ada di mana mana. "kreaaat" tiba tiba ada suara pintu yang terbuka. "paman?" aku dan nam joong masuk ke dalam kamar paman park. "aaaaaaaa......" kami berteriak karena melihat paman park yang bercucuran darah. "aa-apa yang terjadi?" tanya nam joong ketakutan. "sudah lebih 3 tahun kita tak bertemu!" seseorang dari balik pintu tiba tiba muncul dengan pisau yang sudah berdarah darah. "k-kau kenapa kau ada disini?" aku kaget melihat seseorang itu. Ternyata dia adalah kim han bae yang membunuh kedua orang tuaku. "kenapa kau bertanya? Bukan kah aku telah memberi pesan di kepala ibumu?! Apa kau lupa?" tanya kim han bae memegang ujung pisau yang sudah berdarah. Aku pun teringat dengan selembar kertas kecil yang bertuliskan " I WILL BE BACK" itu. "dasar bereng*ek!" teriakku penuh emosi. "waah anak manis yang dulu sudah menjadi kesatria pemberani" goda kim han bae tertawa kecil. "bukankah hukuman mu belum selesai?" tanyaku teringat bahwa hukumannya adalah 15 tahun penjara, sedangkan nam joong masih berdiri di belakangku ketakutan. "hah! Kau kira aku sanggup hidup 15 tahun didalam penjara?" jawabnya tersenyum sinis. "sepertinya sudah waktumu bertemu lagi dengan paman, ibu. Oh dan juga ayah manismu itu!" kata kim han bae mendekat. "oh ternyata kau membawa seorang teman?" tanya kim han bae melirik kebelakangku. "jang yeol bagaimana ini?" tanya nam joong ketakutan. "jangan khawatir kita akan baik baik saja" jawabku tenyum melihat kearah nam joong. "baik baik saja? Itu mingkin sajaaa?! Tapi kalau aku adalah seorang malaikaaat!!!" kim han bae berlari ke araku dan nam joong. Aku dan nam joong mengelak dan membuat kim han bae meleset "upss aku meleset!" tawa kim han bae. Aku mengambil kursi dan melemparnya ke arah kim han bae. Kursi itu mengenai bahunya dan membuat pisau yang ada di tangannya terjatuh. "bereng*ek!!" teriak kim han bae mencoba mengambil kembali pisaunya. "sraak!!!" nam joong menendang pisaunya dan membuat kim han bae tambah marah. Kim han bae berlari mencoba mengambil kembali pisaunya. Aku yang tersadar akan hal itu pun mencoba merebut pisaunya. Nam joong pun berlari untuk membantuku. Kim han bae terus menarik pisaunya dan begitu juga dengan kami. "craat" kim han bae melepaskan tarikannya dan membuatku dan nam joong terjatuh. Aku menindihi nam joong dengan memegang sebuah pisau.pisau itu tertancap di perut nam joong dan membuat mulut nam joong mengeluarkan darah.

remember to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang