the eight

8 1 0
                                    


Keesokan paginya aku memutuskan untuk bolos sekolah, aku bosan dengan hinaan orang orang di sekitarku. Aku pergi berjalan jalan di pusat kota, aku mengenakan celana jeans, kaus hitam bermotif rock, topi hitam polos. Dan menggunakan sepatu putih. Aku berjalan jalan disekitaran pusat kota untuk menghilangkan stresku. Setelah sekitar setengah jam berjalan jalan, aku berhenti di ssebuah taman. Aku duduk di bangku taman yang berwarna putih polos dangan ukiran yang indah. Aku memejamkan mataku dan mencoba melepaskan beban pikiranku. "kriiing, kriiiing" telepon genggamku berbunyi, panggilan dari choi naa mi.

JY : halo?

NM : jang yeol?, apa ini kau?

JY : iya, ada apa?

NM : di mana kau sekarang?

JY : ee... di taman kota

NM : astaga!! aku kira kau kenapa kenapa!

JY : hehe... tapi, dari mana kau tau, apa bibi di rumah?

NM : iya, cepatlah pulang

JY : apa kau membawa park siwon dan park rossa?

NM : iya, cepatlah pulang mereka merindukan mu.

JY : baiklah

Aku pun menutup telepon dan menyimpannya di kantongku. Aku segera beranjak dari tempat dudukku dan segera menuju pulang ke rumah. Aku sangat bersemangat saat mendengar suara orang yang kurindukan itu. Dia adalah sepupuku, di sekarang tinggal di amerika bersama suaminya. dia mempunyai anak kembar yang sangat lucu. Akhir akhir ini dia jarang menghubungiku. Katanya dia sibuk dengan urusan proyeknya yang di china.

"aku pulang!" kataku langsung membuka pintu tanpa menggetuk terlebih dahulu. "pamaaaan " seorang anak purempuan lansung berlari kearahku dan memeluk kaki kananku. "hey.. whatsapp broo...." Kata seorang anak laki laki yang duduk di sofa dengan video gamenya. "hey aku pamanmu bodoh!" kataku menjitak kepalanya. "aduh.., hehe maaf paman!" jawabnya memegang kepalanya yang sakit. "ibumu mana?" tanyaku melihat lihat sekitar. "di dapur" jawab anak laki laki itu ketus. Dan kembali memainkan video gamenya.

aku pun langsung pergi ke dapur untuk menemui kak naa mi. " kak naa miiiii...." teriakku membuat kak nami terkujut. "jang teoool" katanya merentangkan tangannya siap untuk di peluk. "kak namaku kang jang yeol, bukan kang jang teol..."  kataku bertingkah seperti anak kecil. "haha maaf, sini peyuuk dulu.." jawabnya tertawa kecil. "aaaaaakh" akupun berlari kecil memeluk kak naa mi. "kyaaa... singa kecilku sudah menjadi singa yang tampaaaan" kata kak naa  mi mencubit pipiku. "berapa umurmu sekarang?" tanya kak naa mi. " 16 tahun mungkin?!" kataku menggingat ingat. "apa? mungkin? sebegitu pelupanya kah kau sampai umurmu kau lupakan?" tanya kak naa mi berlebihan. "ya mungkin, aku tidak punya waktu untuk itu' jawabku tak peduli. "haissh". kak naa mi membawaku duduk di meja makan. "hmm.... kakak dengar kau membuat masalah ya?" tanya kak naa mi berhati hati. aku langsung tersentak mendenggarnya. "da dari mana kakak tahu?" tanyaku memastikan. "dari ibu. apa itu benar?"

remember to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang