the third

14 2 0
                                    

Keesokan paginya aku berangkat kesekolah dengan berjalan kaki. Sebenarnya jarak antara sekolah dengan rumah cukup jauh, tapi paman park menyuruhku agar pergi sekolah berjalan kaki saja. Kata paman aku kurang berolahraga di rumah . yah jadi apa mau di buat. Di tengah perjalanan menuju ke sekolah aku berpapasan dengan nam joong. Kami pun berjalan bersama menuju ke sekolah.ternyata jarak rumahku dengan nam joong tidak terlalu jauh, dan arahnya sama. Jadi beberapa hari sudah aku dan nam joong berangkat dan pulang sekolah bersama. Yah bisa di bilang kami sudah menjadi sahabat, hingga kami lulus sekolah dasar dan melanjutkan ke sekolah yang sama. Dia juga sering datang berkunjung ke rumah paman park. Kami juga sering bermain bersama sampai paman membelikan ku video game baru. "paman,yeol, kalau begitu aku pulang dulu ya!" kata nam joong berpamitan padaku dan paman park. " baiklah nanti mampir lagi ya." Kata paman park tersenyum. " apa kau mau ku antar pulang lagi pula aku belum pernah berkunjung ke rumahmu?!" kataku melihat kearah paman park dan paman park menangguk. "tidak perlu aku bisa sendiri!" kata nam joong terkejut. "ayolah,aku juga ingin bertemu dengan ibu dan ayahmu" kataku menepuk bahunya. " kapan kapan saja akan ku bawa kau mejumpai ibuku" balas nam joong dengan senyuman hangat. " baiklah tapi janji ya!" kataku tersenyum lebar. "ya!" nam jong pun kembali ke rumahnya. Besok adalah hari minggu aku membawa peliharan paman berjalan jalan. Saat aku berjalan di dekat taman aku bertemu dengan nam joong . dia terlihat lemas dan terluka dengan baju yang kemarin dia kenakan. "nam joong!!! Kau kenapa?" teriaku melihat nam joong duduk tak berdaya di bangku taman. "jang yeol? Itu kau atau malaikat?" tanya nam joong tersenyum lemas. "ini aku kang jang yeol,ada apa denganmu?" tanya ku khawatir."tidak apa apa, senang bertemu denganmu lagi." Nam joong hanya tersenyum melihatku. Akupun membelikan makanan,minuman hangat dan obat obatan untuk nam joong. Nam joong pun menceritakan apa yang terjadi padanya. " jadi dimana ibu kandungmu sekarang?" tanyaku penasaran. "nanti akan ku bawa kau menemuinya" jawab nam joong meneguk mimumannya. Setelah merasa baikkan nam joong membawaku ketempat ibunya berada. " eee.... Nam joong bukan kah ini jalan menuju pemakaman?" tanyaku binggung. " tap kau katakan ingin bertemu ibuku?" jawab nam joong membawaku ke makam seorang wanita. " ini ibuku. Maaf ibu aku sudah jarang berkunjung" kata nam joong memegan batu nisan ibunya. "jadi dia sama sepertiku?" tanyaku dalam hati. "maaf joong, tapi bagai mana ceritanya ibumu bisa meninggal" tanyaku penasaran. "dulu sewaktu aku kecil ayah dan ibuku sering bertengkar. Ternyata ayah berselingkuh, jadi ibu memutuskan untuk bunuh diri. Hingga rasanya aku sangat marah dan dendam karena ayah menikah dengan selingkuhanya itu. Sampai akhirnya ayah sakit , ibu tiriku itu terus menyiksaku tanpa ampun." Nam joong terus becerita dan tanpa sadar aku meneteskan air mata. " maaf ya joong karena aku tidak peka" kataku menunduk dengan rasa bersalah. " tidak masalah kau tak perlu minta maaf" katanya tesenyum memegang pundakku. Hari pun mulai siang. " kalau begitu aku pulang dulu ya?!" kata nam joong melambaikan tangan. Aku pun pulang kerumah, tapi di tengah perjalanan aku melihat seorang anak laki laki menangis di tepi sungai " sepertinya aku pernah melihatnya?!" kataku dalam hati. Aku pun berjalan mendekatinya dan mencoba melihat wajahnya. Akupun teringat dengan kejadian beberapa tahun yang lalu, saat aku melihat seorang anak laki laki yang sedang memukuli pohon ternyata dia adalah orangnya. " emmp permisi!" kataku berjalan perlahan. Tapi tak ada respon yang ku dapat. "maaf,permisi" kataku lagi ketakutan. Dia pun melihat kearahku dengan tatapan sinis. "oh astaga dia manusia atau iblis? Tanya dalam hati tekejut." Maaf tapi bolehkah akh.." belum selesai aku berbicara dia sudah pergi duluan. " oh astaga tidak sopan sekali" kataku jengkel. Aku pun pulang kerumah dengan perasaan sebal.


remember to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang