CHAPTER 1

528 20 4
                                    

Seorang cowok berambut hitam model cepak, menatap malas penjelasan seorang cewe paruh baya yang berdiri di depan white board.
Wanita itu sepertinya sibuk menceritakan bagaimana cara menyelesaikan soal ini dengan rumus itu, atau bagaimana cara yang lebih cepat untuk menyesaikan soal tersebut.

Jujur, Kris sudah sangat muak melihat semua yang berderet rapi di white board itu. Maupun yang berdiri di dekatnya. Angka angka soal, rumus rumus yang berbelit satu sama lain, yah, termasuk orang yang sedang menuliskan nya.

Wanita berseragam abu abu itu mengedarkan pandangan nya ke seisi kelas—sampai kesudut sudut tentunya.

Ayolah, manusia mana yang tidak tahu bahwa seisi kelas ini bosan mempelajari mata pelajaran yang satu ini. (gausah dijelasin lah tu mata pelajaran apa, dah pada tau kan)

Ada yang saling mengobrol lewat surat-surat dari kertas kertas kecil—maupun lewat pesawat kertas—ada yang sibuk di alam mimpi, ada yang menatap papan tulis dengan tatapan kosong, tak jarang juga yang sok sibuk dengan mencoret coret buku catatan nya.
.
.
.
Termasuk Kris.
.
.
.
Yang setengah jiwanya di alam mimpi.
.
.
.
"KRIS"
Oh nampaknya wanita paruh baya itu memanggil KRIS.
"KRIS?"
Apa dia baru saja mengulang panggilan nya?
"KRIS!!!!!!!!!?!"
"ha? Apa?" - cowok berambut cepak itu menjawab setengah sadar.
Maksudku siapa yang menyangka dari sekitar 35 orang yang juga bermain main, Kris lah org pilihan yang terpanggil.

"kris, siapa yang bolehin kamu tidur di mata pelajaran saya !!? Apa kamu sama sekali ti~~~~" (critanya lagi mimpi kebangun ama suara alaram)
.
.DRTTTTT DRTTTTT DRTTTTT.
DRRRTTTT DRTTTT DRTTTTT.
Seorang di kamar berukuran sedang nampak terkaget kaget dengan getaran ponsel nya.

Lelaki tinggi itu itu mengacak acak rambutnya. Tubuh atletis nya hanya terbalut boxer hitam selutut, dan kaos V-neck tipis yang terlihat sangat kusut. Ia meraih ponsel yang masih dalam keadaan bergetar untuk membangunkan nya dan segera mungkin Kris mematikan alarm tersebut. Dan melihat angka yang terpampang pada ponsel nya yang masih dalam keadaan terkunci.
07:05 AM.

"uh, elaaaaahh masih lama ckk, kuliah mulai kan satu jam lagi." sungut Kris sambil meregangkan tubuh nya.

kris memperbaiki posisi tubuhnya—dilantai samping tempat tidurnya.

"hmm,,,, kaya nya gw jatoh deh pass tidur semalem". Pikirnya sembari menyibak selimut yang ikut terjatuh bersama diri nya dilantai.

Begitu Kris ingin menyibak selimut biru tua nya, terpampang lah pemandangan yang tidak lazim yang gak bisa di bilang indah, tapi tak pantas juga di sebut buruk.

Kris menaikan satu alisnya.
2 buah gunung—(ouuppss sowwryy, 😅) maksud gw selaku author adalah bokong berisi *MONTOK yang terbalut celana dalam warna abu abu, menjadi pemandangan pertama Kris hari ini.
.
Bokong Taozie.!!!! (woooww emejing 😱)
.
.
Sangat Menggoda. Pikirnya.
"Taozie sayang. Bangun doong" Kris menepuk punggung Tao yang masih tertutup selimut (inget, cuman pantat nya Taozie doang yang terekspos dilarang berimajinasi liar 😂.)

Tetapi wanita berbokong seksi itu tak bergeming.
"Taozie baby, lu sekolah pan hari ini? Bangun dong sayang"
kris menyibak seluruh selimut yang menutupi tubuh Taozie, lalu menepuk pelan pipinya halusnya.

Taozie mengerang pelan lalu, mengucek ngucek mata panda nya yang sangat menggemaskan. Taozie menatap Kris, lalu tersenyum.
"
"Pagi Kris"
"Eits, Taozie kalau kita cuman berdua!!!"
(critanya Kris ketagihan ama suara manjah ala panda China) ucap Kris mengoreksi, lalu mengacak ngacak rambut gelombangTaozie.

"Ya, ya, ya. Molniingg gege cayang~" Ucap Taozie dengan nada manja lalu memeluk lengan berotot Kris.

"Pagi juga Taozie, cepat balik ke kamar sana, mandi trus siap siap, hari ini lu sekolah kan ?"

DORM -21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang