CHAPTER 4

222 15 2
                                    

Seorang lelaki seksi pintar menari, berkulit hitam manis dan baru seminggu pindah ke sebuah Dorm 21 tampak sedang di pandangi dengan tatapan menyelidik oleh 9 pasang mata.

Lelaki itu di ketahui bernama Kim Jongin aka Kai.
Suho sedang memandangi dengan tatapan menyelidik, hal yang sama terjadi pada Chen dan Sehun. Terutama Sehun.

Taozi menatap Kai dengan tatapan penasaran dan gemas. Chanyeol tampak sedang membulatkan matanya, melotot dengan tajam ke arah Kai, Lulu yang duduk di sebelah Chanyeol berusaha menyuruhnya untuk mengurangi ketajaman tatapan nya.

Sementara yang sedang di tatapi?

Oh, Kai sedang tenggelam dalam Wonder Land dadakan di dalam otak nya. Tangan nya menopang wajah nya yang sepertinya bisa jatuh kapan saja, sesekali ia tersenyum, dan sesekali pula ia menggigit bibir tebal nya seolah gemas dengan sesuatu.

Chen membalas kelakuan Kai dengan tatapan horror.
Minie hanya senyum senyum dengan kelakuan Kai, seolah ia sudah tau apa yang terjadi. Sementara Kris tampak cuek dan malah fokus mengetik di laptopnya.

Setelah beberapa saat. Suho selaku pemilik dorm 21 dan penanggung jawab dorm 21, menarik nafas panjang, menghembuskannya.
Ia berdeham. "Jadi Kai..."
"berhubung gw selaku perwakilan seluruh penghuni Dorm-21 akan membicarakan sesuatu yang sangat penting." Suho melanjutkan.

Kai tidak menanggapi perkataan Suho, sekali lagi, ia masih sibuk di Wonder Land dadakan di otaknya.
"Kai?" Suho menepuk pundak Kai pelan. Tetapi lelaki itu hanya menggerakkan pundak nya, seolah menyingkirkan tangan Suho yang tadi menepuknya.

Jika ini sebuah cerita manga atau anime, kalian pasti bisa melihat persimpanagn di dahi Sehun.

Habis sudah kesabaran lelaki berambut soft pink itu.

Sehun berdiri, menggebrak meja. "WOI KAI!" Sehun berteriak tepat di telinga Kai, sambil menampar pipinya.

Nafas Sehun tersengal sengal. Tamparan nya sudah meninggalkan bekas merah. Semua penghuni dorm menatap Sehun dengan tatapan tidak percaya, bahkan Kris menatap Sehun horror.
.
.
Kai merasa pipinya pedas. Tangan nya yang tadi menopang wajah nya bergerak mengelus pipinya yang memerah karena tamparan. Sambil mengelus pipinya ia menoleh ke arah Sehun yang sedang di tenangi oleh Lulu.

"anjiir lu apaan sih, main nampar gitu aja. Lu kira ga sakit ????." Ucapnya masih mengelus pipinya, lalu ia kembali tersenyum senyum dengan wajah bodohnya.

Rahang bawah Sehun jatuh. Matanya melotot tak percaya. Penghuni dorm menatap Kai dengan wajah yang sulit di artikan.

Tidak ada penghuni dorm yang tidak tahu betapa pedasnya tamparan Sehun walaupun tak sepedas tamparan Baekhie.

Minie berusaha menetral kan wajahnya. Baginya semua yang ia lihat, sudah sangat jelas. Minie menghela nafas panjang. Ia berdiri dari tempat duduk nya, berjalan ke arah kursi Suho, bermaksud duduk di sana. Menurutnya lebih dekat dengan tempat di mana Kai duduk dan menurutnya, sebagai yang tertua ia akan menyelesaikan masalah ini.

Minie menaruh tangan nya di atas meja, membuat posisi senyaman mungkin.
"Kai." tak menoleh.
"Kai. kita perlu bicara." Minie menenggak minuman yang dari tadi di tangan nya.

Minie menjilat bibirnya sebentar. Chen menelan ludahnya melihat adegan sekilas tadi.

"Ini tentang Sooya."
Begitu nama itu tersebut, Kai sontak menoleh dengan wajah bodohnya.

' sudah kuduga' pikir Minie dalam hati.
"lu suka sama Sooya kan?" Tembak Minie langsung pada sasaran.

Kai terdiam sejenak, wajahnya normal juga untuk sejenak. Minie bisa mendengar protesan Suho. Katanya ini tidak sesuai rencana atau apalah.

DORM -21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang