CHAPTER 5

187 18 0
                                    

"luu~~~"
.
.
.
"~~suka ama gw?."
Suho mengerjab-ngerjabkan matanya.
"Hah?"
Yixing yang masih menunduk dengan pipi merona malu, tiba tiba mengubah ekspresi wajahnya. Yixing membulatkan matanya, lalu mengangkat wajahnya. Yixing dapat melihat Suho dengan mulut setengah menganga, memasang wajah bodohnya.

"Hah? Lu bilang apa tadi? Suara lu pelan gw gadenger..." ucap Suho.

' astaga, dia bodoh atau apa sih? Yang kaya gini nih yang katanya salah satu orang terpintar di universitas,,, ckckckck?' Umpat Yixing dalam hati.

Yixing mencoba untuk menstabilkan nafasnya, pelan pelan dadanya naik-turun teratur. Yixing menatap Suho lagi, yang masih memasang wajah bodohnya menunggu jawaban.

Lay memutar bola matanya, "Nggak ada, nggak jadi." jawabnya kesal, lalu berbalik dan langsung meninggalkan kamar Suho.

Suho menatap punggung Yixing yang dengan cepat menghilang, Suho masih memasang wajah bodohnya. Setelah di kiranya Yixing benar-benar sudah pergi, Suho langsung menghela nafas panjang, seakan tidak bisa bernafas sedari tadi.

Nafasnya tak teratur, matanya terbelalak. Suho memegang dadanya yang naik-turun dengan cepat.
"Astaga, dia baru aja bilang apa? Dari mana dia tau kalau gw suka ama dia ?" Suho mengigit bibir bawahnya,
lalu menjambak rambutnya. "Oke, semua orang di sini memang tahu... tapi siapa..." Suho mengadahkan kepalanya ke atas, menatap langit-langit kamarnya.
Masih dengan keadaan mencengkram rambutnya Suho mulai berfikir siapa yang membocorkan rahasia terbesarnya. Satu persatu nama penhuni dorm melintas di benaknya.

"Kak Minie?~~akh ngga mungkin, dia memang sering ganggu gw, infact dia emang ganggu semua orang kan?"
"Kai? ayolah Kai tidak sejahat itu mengatakan nya pada Yixing, dia pasti tahu batas..."
Suho kembali menjambak rambutnya frustasi. "Ah!
Molla! "

Suho berusaha mengusir pikiran nya jauh-jauh. Ia menatap kertas-kertas dan buku buku yang berserak di tempat tidurnya dengan keadaan terbuka. Suho meraih salah satu kertas, Suho membaca kembali barisan kata yang terjejer rapi di kertas itu. Suho memasang senyum angelic -nya lalu mengepalkan tangan nya.
"Fighting! Ayo lakukan ini Kim Joon Myun!"
.
.
.
"lu lagi ngapain kak Yixing?"
Yixing mengalihkan pandangan nya dari telefon genggam di tangan nya, kepalanya sedikit mendongak mengingat betapa tingginya orang di depan nya.

"Ah nggak ada, Chanyeol-ah..." Yixing menatap lagi ponselnya.
"trus luu ngapain di depan kamar kak Suho ??"
"Ini ada pesan dari Baekhie buat lu." Yixing memberikan Chanyeol ponselnya, menunjukkan pesan singkat yang baru saja dikirimkan Baekhie ke ponselnya.

Chanyeol merenyit heran saat melihat Yixing menyodorkan telefon genggam nya, Chanyeol meraihnya lalu mulai membaca setiap huruf yang tertera. Matanya membulat, ia menelan ludahnya berat.

"Udah lu buruan, jangan buat dia menunggu." Dengan itu Yixing mengambil ponselnya lalu melangkah pergi.

Chanyeol menatap ragu tangga menuju lantai dua yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Ia memantapkan hatinya, menerima segala resiko yang terjadi nantinya. Dengan langkah besar-besar ia menaiki tangga menuju lantai 2.

Chanyeol sudah berdiri di depan pintu kamar Baekhie, tanpa ada niat mengetuknya. Chanyeol menarik nafas dalam-dalam, menelan ludahnya, lalu mengetuk pintu kamar Baekhie, sebenarnya ia sudah sering masuk kamar Baekhie tanpa mengetuknya terlebih dahulu dan wanita mungil itu sama sekali tak ada keberatan.

Tapi kali ini Chanyeol memutuskan untuk mengetuknya terlebih dahulu.
.
Tidak ada jawaban.
' hah, mungkin dia sudah ti—'
"Masuklah, yeol." Chanyeol bisa mendengar dengan jelas suara Baekhie dari dalam.
Chanyeol memutar kenop pintu. Kepala nya masuk pertama, mengecek keadaan di dalam, lalu di ikuti dengan tubuh tingginya. Keadaan kamar Baekhie tak berubah, sama seperti terakhir kali ia kesini.

DORM -21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang