I Call You Papa

4.8K 726 73
                                    

Enjoy~


Park Yoongi menyesap hot choconya sambil melirik jam. Tersenyum tipis sebelum meletakkan cangkirnya diatas meja dan kembali sibuk dengan music notenya.

Pintu depan terbuka dan Jimin muncul dengan tampang lelah. Yoongi menoleh dan segera meletakkan music notenya lalu menghampirinya.

"Sudah pulang?" Yoongi mengulurkan tangannya untuk meraih tas kerja Jimin.

"Hari yang melelahkan," Jimin melepas jasnya dan memakaikannya pada sang istri.

"Tidak dingin?"

Yoongi menunjuk meja ruang tengah--yang ditempati lembaran not musik dan segelas hot chocolate--dengan dagunya.

"Aku tidak akan pernah kedinginan selama Papa mencintaiku."

"Aigoo~ baby sugarku sedang manja, eoh?"

Yoongi mempoutkan bibirnya dan disambut dengan kecupan gemas dari sang suami. Ia menengadahkan telapak tangannya, gestur meminta sesuatu. Jimin menarik keluar sebatang cokelat dari tas kerjanya sementara Yoongi hanya membuka mulutnya sedikit.

Jimin tersenyum dan membuka bungkus cokelat itu. Mengambil sepotong dan meraih tas kerjanya dari tangan Yoongi sebelum memasukkan sebagian potongan cokelat ke dalam mulutnya.

"Jiminie mau a-mmph-."

Jimin menggendong Yoongi ala pengantin baru dan menubrukkan bibirnya ke ranum manis istrinya. Perlahan Jimin merebahkan Yoongi di sofa tanpa memutus ciumannya. Sampai akhirnya Yoongi menarik kasar surainya barulah Jimin berhenti.

"Uh, papa nafsu sekali," keluh Yoongi dengan jemari membersihkan jejak saliva di rahangnya.

"Siapa suruh punya mulut manis?" Jimin menjilat sisa cokelat yang tertinggal disudut bibir Yoongi. Yoongi melirik ke arah meja, lalu kembali menatap suaminya.

"Papa, Yoongie mau tidur," ucap Yoongi manja dengan jari telunjuk mengusap pipi Jimin. Sukses membuat Jimin gemas karena melihat ekspresi Yoongi yang mirip kucing memelas.

"Ya sudah, ayo tidur," Jimin menggendong Yoongi ala pengantin baru dan membawanya ke kamar. Jimin meninggalkan Yoongi sebentar untuk membersihkan diri. Setelah selesai ia kembali ke kamar dan memeluk tubuh mungil istrinya yang meringkuk. Tangannya terulur untuk mematikan lampu tidur di nakas namun segera dicegah oleh Yoongi.

"Kenapa?"

"Jangan matikan, nanti ada monster mendekat, lalu-."

"Tidak, tidak akan ada monster, sayang," Jimin mengecup bibir istrinya, berusaha menenangkan pria pucat yang memasang wajah memelas.



"Tapi jangan dimatikan."

"Baiklah," Jimin memeluk Yoongi. Mengusapi punggungnya lembut sampai si manis memejamkan mata.















Sebelum satu prasangka terbersit.















Sikap Yoonginya mirip putranya yang sudah meninggal.




























Atau, mungkin hanya perasaannya saja?



















To be continued...












A/N:


Kok lama-lama aku benci ya kata to be continued?

Alurnya mulai gajelas /pundung/

Aku ga ngerti ini ujungnya kemana, jadi jangan demo aku kalau baperin ((efek baper))

Vote and comment ditunggu!


With love,

Kirishima💕

pjm's babyboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang