Matahari Kian berkisar diatas kepala, arah jarum jam beralih menjadi setengah tombak. Yah, pukul 12:12.
Gadis itu berhasil menemui Althair di samping tribun. Rissa menghampiri Althair disertai Tawa Cengegesan.
Althair meringkuk. Laki-laki itu langsung meraih kantong kresek di sampingnya dan meletakkan didepan Rissa.
"Makan dulu." Ujar Althair saat Rissa belum sempat duduk.
Rissa tak bersuara, ia menatap makanan itu dengan malas.
"Yaudah, kalo Ga mau." Sergah Althair mengambil kembali kantung itu dan membuka untuk dirinya sendiri.
Rissa berdecit. Tak ada lagak yang memungkinkan 'Dirinya Istimewa sebagai sahabat'
Rissa menatap Althair keki.
Gadis itu langsung mengambil mangkuk cilok didepan Althair dan menggesernya jauh."Dengerin aku dulu. Dari tadi makan muluu !!"
"Ya loe cerita, cerita aja. Gue lanjut makan. Kan yang dengerin teliga gue, bukan Mulut." Cercah Althair sembari mendekatkan wajahnya kearah Rissa.
Tanpa menghiraukan amukan Rissa, pria itu langsung meraih kembali mangkoknya dan Rissa dengan cepat menepis.
"Dengerin aku dulu, airrr !!!!"
Teriaknya setengah volume ditinggikan.Althair meringkuk. Sebagian pasang mata memperhatikan mereka. Althair paling risih jika menjadi Tontonan Free teman-teman.
"Iyaiya. Apa yg mau loe ceritain?" Gidik Althair pasrah.
Dirinya mengundurkan niatnya mengambil mangkok yang disembunyikan Rissa entah dimana.
"Aku itu..."
"Aku itu kesal. Aku emosi sama orang yang ganggu aku semalam. Kelakuan dia benar-benar Freak banget. Gara-gara dia, Tugas cerpen aku yang seharusnya aku tempel di mading hari ini, GAGAL !!" Rengek Rissa mengepal tangannya di atas meja.
"Emang dia ngelakuin apa?"
"Dia main opoted di depan gerbangku tengah-tengah malam buta. Dia gak mikir apa orang pada tidur? Tuh orang kayaknya ga punya jam dirumah."
"Kan cuma otoped."
"Cuma otoped kamu bilang? Itu opoted elektrik. Berisik banget. Mungkin Udah di antik kan kali."
Althair menarik nafas panjang.
"Tapi kan itu hak orang, Sa. Terserah Dia dong."
"Lagian, kalo emang ngerasa ganggu, kenapa orang gak pada keluar? kenapa cuma loe doang yang marah-marah?"
"Mungkin orang itu.//" Rissa diam.
"Orang itu mungkin udah pada tidur. Gara-gara dia aku gak nemu inspirasi."
Althair menyernyitkan alisnya, Laki-laki itu tiba-tiba tertawa keras.
"Apanya yang lucu?" Sinis Rissa heran.
"Loe." Getir Althair yang mulai menetralkan kikikannya.
"Loe Gak nemu inspirasi nyalahin orang? Loe aja yang memang lagi gak bisa mikir."
"Kok kamu malah belain orang yang gak jelas sih? Oh, atau.."
Rissa menunjuk-nunjuk Althair penuh mistis."Atau apa?"
"Atau kamu berharapnya yang aku amukin Cewe ya?"
Althair tersedak, ia bahkan belum minum dan tiba-tiba tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
TURATEA
Novela Juvenilits times rill Kata orang, cewe itu firstly selalu benar. Ia punya segudang rumus-rumus akurat berupa kamus ala cewe dan pasti berupa List cengeng yg menghibur mereka pas lagi Mood parah atau mellow. tak jarang juga ia bisa mendramatisir dirinya mel...