a falling star

1.7K 277 4
                                    

Akhir pekan telah berakhir, kau tau apa yang aku lakukan? Kembali pada kenyataan. Bahwa kini, kau bukan lagi milikku.

Kau tersenyum seraya melonggarkan eratnya jariku memelukmu. Membelai wajahku meredamkan amarahku. Lalu berkata, "Terima kasih."

Langkahmu pun menghilang dari regu pandangku, menyayat hati yang tak pernah rela. Kau, benar-benar mengiyakan segalanya.

Maaf.

Tak pernah aku menduga kehilanganmu begitu luka. Maaf atas segalanya.

Bahagialah, kini kau telah tidur bersama jutaan bintang galaxy kita. Bahagialah, Tuhan serta Aku— mencintaimu.

-Sera-

——————

Sudah 3 tahun semenjak kepergian Haris. Masih saja tidak bisa secara gamblang Sera jabarkan bagaimana perasaannya saat ini, pikirnya sungguh Haris laki-laki bodoh.

Haris meninggal sehari sebelum pemberkatan pernikahannya bersama Seraphina, meninggalkan semua cerita Indah menjadi abu kenangan yang tersimpan kokoh dalam kendi coklat tua itu.

Ufuk timur telah menyapa, Sera tetap bergeming dengan mata yang tak lepas menatap nisan kekasihnya dalam damai. Perasaan bersalah tidak pernah berhenti melingkupi hari-harinya, Ia tak pernah membayangkan akan begini akhirnya. Laki-laki yang harusnya telah menjadi suaminya kini, malah pergi mendaluhui. Meninggalkan berjuta kenangan serta cerita yang bahkan baru ingin ia bagi. Seraphina, tak pernah memaafkan dirinya sendiri.

"Sera.. ayo, hari sudah senja. Kita harus pulang"

Gadis itu masih diam, tergugu dalam isak tangisnya yang mulai pecah. Mengapa Tuhan membiarkan ia menderita sejadi ini? Mengapa Tuhan tidak mengambil nyawanya saja? Mengapa harus Haris, laki-laki yang begitu baik pada dirinya. Sungguh, berulang kali ia meminta pada Tuhan pun, laki-laki itu takkan pernah kembali. Bukan?

"Haris..kau salah, dia benar-benar mencintaimu."

"Ayok.." rengkuh erat Rama pada tubuh ringkih Sera, membawa gadis itu pergi selagi masih bisa. Ia pun sama tak sanggup nya, membiarkan Sera semakin terpuruk atas rasa yang dimilikinya.

"Dengarkan aku, Haris akan selalu berada bersama kita. Ia ada didalam hatimu, dimanapun kau berada, kemanapun kau membawa jiwa ia akan turut ikut serta. Dia tidak akan meninggalkan kau, Sera. Jangan menangis lagi ya. Buktikan kalau Sera yang Haris kenal adalah pemilik senyum terbaik di dunia"

Gadis itu menatap manik Rama yang mulai berkaca, kenapa hidupnya semakin sulit. Bahkan ia bisa merasakan kehangatan yang Rama berikan. "Maafkan aku.." ungkapnya diakhiri pelukan yang semakin mengerat dalam tubuh Rama. Lalu hatinya membiru, bolehkah Ia menjadi egois kali ini, mencintai laki-laki yang tengah mencium keningnya berulang kali disaat Ia pun masih belum mengikhlaskan sosok yang telah pergi.

"Kau ingin tampil kusam besok pagi? Astaga lihat wajahmu ini, ck. Calon mempelai seperti apa kau ini?" ucap Rama dengan kekehan kecilnya, berusaha menghibur sang gadis yang rupanya ikut tersenyum tipis.

"Mari lupakan segala kenangan buruk yang pernah terjadi. Haris pasti akan bahagia jika melihat gadis yang Ia cintai tersenyum seperti ini, seperti dulu saat Ia pertama kali jatuh hati pada dirimu"

"Dan Sera.. ayo kita kembali memulai semuanya, bahagia. Biarkan aku membawa dirimu serta mimpimu yang sempat tertunda."

FIN.
Haloo.. See you next chapter✌️

Say Hi to;
Haris Salman

Say Hi to;Haris Salman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shailendra Rama

Shailendra Rama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang