Pagi yang cerah untuk seorang Beckham. Setelah melakukan rutinitas paginya menyiram tanaman hias Natasha, Beckham akan segera mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah. Namun, pagi ini ia sedikit terlambat dikarenakan harus meladeni Agatha yang tiba-tiba ada di rumahnya padahal masih terlalu pagi. Gadis itu sungguh menyita waktunya.
“Siap, gue udah ganteng.” Ucap Beckham pada pantulan dirinya di cermin full body yang ada di dalam kamarnya.
Lengkap dengan seragam sekolahnya, sepatu putih, dan tas yang ditenteng di bahu kirinya. Beckham terlihat sangat tampan dan rapi. Sangat berbeda dengan Bilo—kembarannya yang penampilannya begitu urak-urakan setiap ke sekolah.
Setelah puas memandangi dirinya di pantulan cermin, Beckham pun bergegas keluar kamar dan menyusul anggota keluarga yang lainnya di bawah, di ruang makan.
Di sana sudah ada Galaksi, Natasha, dan Bilo saudara kembaranya yang tengah sibuk menyantap sarapan pagi.
“Bek, ayo sarapan!” panggil Natasha saat melihat Beckham berdiri di samping meja hias dekat meja makan.
Beckham mencharger ponselnya terlebih dahulu, kemudian berjalan meunuju meja makan dan duduk di kursi samping Bilo.
“Pa, pinjam charger nya bentar, ya. Hp Beckham kekurangan daya, nih.” Ucap Beckham pada Galaksi yang tengah memotong-motong roti sandwich.
Galaksi yang mendehem. “Hm.”
“Bilo, ada Agatha tuh yang nungguin lo di depan.” Kata Beckham pada Bilo.
Kedua alis Bilo menyatu tak mengerti. “Agatha? Ngapain tuh bocah?”
Beckham mengedikkan bahunya acuh, lalu mulai menyantap sarapan paginya. Sementara Bilo sudah melesat keluar dari ruang makan.
“Astaga anak itu!” ucap Natasha terkejut saat menyaksikan bagaimana paniknya Bilo sampai-sampai berlari kesetanan.
“Biasa, Ma. Anak kalau lagi PDKT.” Sahut Beckham yang sudah duduk cantik di kursi meja makan.
Natasha menggelengkan kepalanya. Rupanya kedua putranya sedang dimabuk asmara, jadi tidak heran jika tingkahnya mendadak menjadi aneh untuk beberapa waktu. Sementara Galaksi masih dengan sikap dinginnya sambil menyantap sarapannya tanpa berniat ikut bergabung ke dalam obrolan tak penting antara Natasha dan
.
“Papa mau ke sekolah?” tanya Beckham.“Hm.”
“Aish.. Papa kayak cewek lagi ngambek aja. Ditanya malah jawabnya “hm”.” Celoteh Beckham.
Galaksi memicingkan matanya. “Bilang apa barusan?”
Beckham membulatkan matanya terkejut, “ha? Beckham bilang apa emang?”
“Barusan bilang apa?” tanyanya lagi.
“Ooohh... Papa ganteng.” Jawab Beckham enteng yang sepenuhnya bohong.
Natasha cukup geleng-geleng kepala saja melihat tingkah suami dan anaknya yang sama-sama aneh.
“Yakin kamu bilang begitu?” Galaksi memastikan.
“Ya-yakinlah, Dad.” Jawab Beckham kemudian tertawa hambar.
Galaksi menyungginggkan senyumnya lalu kembali menyantap sarapan paginya. Kedua putra kembarnya itu memang tidak terlalu berbeda. Dari segi sifat dan sikap mereka hampir sama dengan Galaksi. Hanya saja Beckham dan Bilo tidak setegang Galaksi.
Belum lama setelah Bilo pergi tiba-tiba bocah jaim itu hadir kembali di ruang makan sambil menyalami dan mencium punggung tangan Natasha dan Galaksi dengan sangat terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side
Novela JuvenilThe other side, Ini bukan konflik protagonis dengan antagonis. Tapi ini tentang konflik hati yang tak tahu siapa pemiliknya. Dimana tiga hati terpaut dalam satu rasa. Meski tahu akan berakhir menyakitkan. Ini kisah Beckham Milano Megantara, cowok ya...