"Perutmu lebih membutuhkannya, bodoh!"
°°°
Beberapa kali perutku bergemuruh, meminta pekerjaan menggilingnya.
Tapi aku tidak bisa.
Tadi pagi, aku sudah menghabiskan satu piring nasi.
Itu jatah terakhirku.
Menjadi masternim diusiaku yang baru menginjak 18 tahun bukanlah suatu yang mudah.
Diusiaku ini, menghabiskan uang 1000 dolar dalam sekali perjalanan tur idol ke luar negeri adalah sesuatu yang berat.
Beberapa kali mereka bertanya, "Eonni, mengapa tidak ada preview saat di Hongkong?"
Kalau saja aku bisa menjawab-
"Aku tidak memiliki cukup uang"
Aku harus menahan diri untuk membeli makanan, pakaian, make up, dan hal hal lainnya demi mengikuti mereka.
/to·be·continue/

KAMU SEDANG MEMBACA
Meine Augen ; pjm
Short Story[short chap] Mataku tidak berbinar, tidak memiliki bulu mata yang lentik, dan tidak menarik. Tapi dengan flash, dan berada dibalik lensa. Bolehkah aku merasa mataku indah? Setidaknya, sekali saja. ❝Kau cantik, mana mungkin aku melupakanmu ❞