05. Bola Basket

60 5 1
                                    

Keesokkan harinya di SMA HARAPAN BANGSA

SMA Cia tergolong SMA populer yang ada di Jakarta, selain yang isinya siswa-siswi dari kalangan atas, SMA Cia juga memiliki segudang prestasi seperti lomba basket, Cepat Matematika dan masih banyak lagi.

"Ta!!!" teriak Cia pada Talia yang sedang duduk bersantai

"Kenapa Ci?" jawab Talia sambil menengok pada Cia. Talia yang melihat wajah Cia seperti orang kesal, membuat Talia jadi sedikit bingun.

"Lo kasih nomor gue kesiapa?ngaku?" tanya Cia dengan mendesak

"Kasih ke ketua OSIS kita, katanya ada perlu sama lo" jawab Talia dengan polos

"Perlu apa?" jawab Cia dengan sedikit bingung

"Yah mana gue tau kan lo yang ada urusan" kata Talia dengan nada sindir

"Yaelah Ta, lu percaya aja lagi" ucap Cia yang hampir pasrah dengan kelakukan Talia semakin hari semakin kepintarannya berkurang.

"Udah yu kelapangan, nanti telat dimarahin lagi kita" ajaknya yang sedang menunggu Cia memasukkan seragam putih ke dalam tas.

Hari ini kelas Cia kebagian Olahraga, semua anak XII IPA 2 turun kelapangan dan bermain basket yang dipandu dengan pak Aep selaku guru olahraga.

Dibuat sistem regu untuk bermain berlawanan dalam olahraga basket kali ini. Saat ini, regu Cia kegiliran untuk bermain.

Ketika Cia sedang asik main tiba-tiba Darrel lewat dengan memberikan senyuman pada Cia. Sontak Cia jadi kehilangan fokus dan tiba-tiba Cia hanya mendengar suara teriakan saja "Awas Cia" teriak Talia yang berada jauh dari Cia

Brukkkkk ...

Setelah bola itu mendarat dibagian kepala Cia, mata Cia sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Semua terasa berputar putar, lalu gelap.

Semua siswa yang ada di lapangan segera menghampiri Cia bukan untuk melihat keadaan Cia tetapi melihat laki-laki yang membawa Cia ke dalam UKS. Bagaimana tidak? seorang Darrel yang dikenal cuek dengan orang sekitarnya, sekarang malah membantu Cia.

"Bangunnn hey" katanya sambil menepuk-nepuk pipi Cia

Darrel yang menyadari bahwa jidad Cia memang sedikit memar, memutuskan untuk membawa Cia ke UKS agar bisa mendapatkan pengobatan.

Ruangan UKS yang biasanya sepi, sekarang malah terlihat ramai karena melihat Darrel mengobati Cia. Semua siswi berebutan untuk melihat adegan yang bisa membuat hati mereka Patah.

25 Menit lamanya Cia belum membuka mata, Darrel yang sudah mengobati masih berada di samping Cia menunggu Cia sadar.

"Gue dimana?" Tanya Cia yang masih sedikit pusing sambil memegang jidad yang memar

"Yah lo di UKS masa di pasar" jawabnya sambil membereskan kotak obat

"Makanya gaush mandang gua terlalu lama, bola datang lo gamenghindar" katanya yang membuat Cia kikuk

"Karena Lo udah sadar, gua mau cabut" lanjut Darrel. Belum sempat Darrel melangkah Cia sudah menahannya sambil memegang tangan Darrel

"Rel, makasih" ucap Cia sambil memberikan senyuman

"Buat apa?" jawab Darrel

"Karena lo udah bawa gue ke UKS dan nungguin gue" sambil memegang kepala yang sudah dioleskan obat oleh Darrel

"Itu semua enggak gratis" kata Darrel sambil menaikkan alis lalu pergi meninggalkan Cia. Mendengar jawaban Darrel, firasat Cia tidak enak dan mulai yakin ada maksud terselubung di balik semua ini.

Setelah Darrel keluar, tak lama kemudian Talia datang "Gimana keadan lo?" tanyanya.

"Teman macam apa lo ganungguin temannya saat pingsan" kata Cia sambil memasang wajah kesal

"Yee, lo kenapa ga tanya Darrel?Dia yang nyuruh gue buat kembali kelapangan dan dia juga yang mau nungguin lo sampai sadar" jawab Talia dengan polos

"Serius?" tanya Cia yang tidak percaya dengan ucapan Talia kali ini.

"Jadi lo mulai gapercaya sama gue?terus lo mau masuk kelas apa mau izin pulang?" tanya Talia

"Gue ikut pelajaran aja deh" jawab Cia sambil turun dari tempat tidur di UKS

Setelah Cia keluar dari UKS tiba-tiba Raka datang dan menghampirinya "Cia lo gak papa?" tanyanya dengan cemas.

"gak papa ko" balas Cia yang sedang dituntun dengan Talia

"Nanti lo pulang naik apa?gua anter aja yah takut lo pingsan dijalan" pinta Raka kepada Cia.

Karena Cia tahu raka memiliki fans yang cukup banyak juga dan Cia gamau jadi bahan bullyan para fansnya akhirnya cia menolak tawaran Raka

"Makasih ka, gue bawa motor ko" tolaknya secara halus

"Gue ke kelas dulu yah"

"Duluan yah Rak" sambung Talia

Di kelas XII IPA 6

"Rel?" tanya Raka yang berjalan mendekati Darrel

"Hmmm.." jawab Darrel tanpa menoleh sedikitpun

"Lo ko bisa nolongin Cia tadi?" tanya Raka dengan sedikit penasaran

"Ya karena dia butuh pertolongan" ucapnya tanpa menoleh sedikitpun pada Raka

"Yakin?Jangan-jangan lo naksir yah?wah kita bersaing kalau gitu" Raka mencoba menantang Darrel.

Perkataan Raka tersebut, membuat Darrel menoleh kearahnya sambil memandang Raka dengan kesal "Buat lo aja!" ucap Darrel lalu pergi meninggalkan Raka begitu saja.

15.00 WIB

Bel berbunyi menandakan untuk pulang. Semua siswa berhamburan memenuhi parkiran sekolah, tetapi tidak untuk Cia. Cia lupa mengembalikan buku di perpus sehingga dia harus menjadi penghuni terakhir di kelas.

"Ci, gue balik duluan yah udah dijemput soalnya" kata Talia

"Iya hati-hati yah" jawab Cia.

Setelah Cia mengembalikkan buku, Cia melihat sosok laki-laki yang sedang duduk di pojok kelas. Lalu dengan penasaran Cia menghampiri laki-laki itu.

"Rel?lo..." belum sempat Cia melanjutkan pembicaraan nya mulutnya sudah ditutup dengan tangan Darrel.

Cia yang cukup lama dibekap mulutnya dengan Darrel menbuat nafasnya sedikit sesak, belum lagi asap rokok yang Darrel hisap berada di dekat tubuhnya

"Rel,lepasin gue" pinta Cia berusaha mengatur nafasnya dan berdoa agar penyakitnya tak kambuh di depan Darrel

"Ssssttttt" ucap Darrel yang semakin dekat dengan Cia. Jarak diantara cukup dekat, Cia khawatir jika ada yang melihatnya pasti akan salah sangka.

"Gue gabisa nafas lama-lama"

"Lo diem baru gue lepasin" Cia mendengar perkataan Darrel yang sedikit mengancam agar Cia tidak terlalu berisik.

Cia hanya dapat mengangguk pada Darrel agar tangannya terlepas dari mulut dan hidung Cia.

Setelah tangan Darrel turun dari mulut Cia, Cia mulai mengatur nafas kemudian mengibas-ibas asap rokok agar tidak dihirup olehnya

"Ko lo ngerokok di sekolah?kalau ketauan?nanti lo bisa dikeluarin" pertanyaan Cia seperti membuat Darrel kesal

"Mulut lo mau gua bekap lagi, gua bilang diem" Jawab Darrel sambil membuang rokok yang ada di tangannya

"Kenapa lo ganggu hidup gua?" mendegar pernyataan Darrel, Cia sempat kaget. Cia berpikir apa maksud ganggu?padahal jelas Cia tidak sengaja melihat Darrel sedang merokok.

"Gue gaganggu gue cuma liat lo jadi gue kesini" ucap Cia dengan sedikit pelan. Sepertinya Darrel tidak ingin mendengarkan penjelasan Cia, sehingga Darrel pergi begitu saja tanpa sepatah dua patah lagi.



Untuk CiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang