18. Kecewa

34 0 0
                                    

Kini semua seperti hancur, hati Cia benar-benar rapuh kembali untuk kedua kalinya. Cia mulai mengunci diri didalam kamarnya dan enggan menemui siapapun agar bisa menenangkan sejenak hati dan pikirannya.

Ketakutan Cia kini berasalan, Darrel yang kemarin menyakininya dengan sepenuh hati hanya mencoba membuat Cia tenang sesaat. Air matanya kini sudah tidak bisa dibendung, kepercayaannya kini seperti memudar.

Beberapa kali Cia mendengar suara Hpnya berbunyi. Dilihat depan layarnya terdapat panggilan dari DARREL. Cepat-cepat Cia menolak panggilan tersebut, kemudian Cia melihat sudah ada 35 pesan yang masuk. Terakhir kali, Cia melihat pesan yang masuk bertuliskan "Maaf"

Membaca kata "Maaf" di notif Whatsappnya, Cia langsung menghapus air matanya agar tidak terlalu menghalangi penglihatannya membaca pesan tersebut.

"Ciaaa" tiba-tiba ibu mengetuk pintu kamar Cia dan memanggilnya

"Ci, itu ada Darrel datang" mendengar nama Darrel, rasanya Cia sedang malas bertemu dengannya

"Bilang Cia lagi pergi bu" ucap Cia

Cia yang tidak tahu bahwa Darrel sedang berada di depan kamarnya hanya tertawa mendengar jawaban yang diberikan oleh Cia.

"Cia kalau lagi ngambek emang suka gtu Rel" Ibu Cia mencoba menjelaskan pada Darrel agar lebih mengerti Cia

"Saya boleh masuk ke dalam bu?" Darrel mencoba meminta pada izin agar bisa menemui Cia

"Iya silahkan, ibu ke dapur dulu yah" jawab Ibu sambil pergi meninggalkan Darrel

Suara pintu kamar terbuka, Cia langsung menatap dengan seksama "Mau ngapain?" tanya dengan ketus.

Melihat mata Cia yang cukup sembab, kemudian rambutnya yang sedikit berantakan membuat Darrel sedikit kebingungan "Kenapa nangis?siapa yang nyakitin lo" tanyanya tanpa merasa bersalah. Cia tambah menangis saat Darrel menanyakan siapa yang menyakitinya.

"Rel, cukup" pinta Cia

"Ada apa?" Darrel mencoba merapikan rambut Cia yang menutupi wajahnya

"Gue udah liat semua" Cia mencoba menjelaskan sedikit

"Gua minta maaf udah bikin lo nunggu diparkiran tanpa kabar"

"Karena lo pergi makan sama Rani?" Cia langsung membuat skak Darrel

Darrel yang hanya diam membuat Cia semakin kesal "Iya kan rel!!" suara Cia semakin tinggi.

"Tapi itu semua gak kaya yang lo pikirin"

"Rel, buat apa gue kasih kepercayaan penuh untuk lo kalau lo sendiri aja malah nyia-nyiain kepercayaan itu" emosinya kini semakin meledak

"Ci, dengerin gua dulu" pinta Darrel dengan lembut

"Nggak, pergi sekarang juga!!" ucap Cia dengan tegas

"Ciiii, dengerin gua dulu!!!" suara Darrel kini lebih terlihat tegas dari Cia.

Menyadari ucapannya terdengar seperti membentak, membuat Cia kaget. Kemudian Darrel dengan cepat memeluknya agar bisa menenangkan Cia

"Itu gaseperti yang lo pikir" jelasnya sambil memeluk Cia

"Lo tenang dulu yah" ucap Darrel yang mencoba menenangkan Cia agar bisa mendengarkan penjelasannya

"Saat gua lagi nunggu lo di parkiran, tiba-tiba Rani datang"

FLASHBACK

"Gua Cuma mau jadi cwo gantle yang mencoba menepati janjinya" Darrel menjelaskan pada Cia alasan dia menerima ajakan Rani untuk pergi bersamanya

Cia masih mencoba mendengarkan penjelasan yang keluar dari mulut Darrel "Dan kenapa gua gangabarin lo?itu karena gua gamau lo salah paham tapi nyatanya sekarang lo malah terlanjut kecewa"

Sepertinya Cia mulai luluh dengan penjelasan Darrel dan menghapus air matanya "Lo gabohong kan rel?" tanyanya

Darrel hanya menggelengkan kepalanya untuk memberitahu pada Cia bahwa dia sedang tidak berbohong.

"Udah yah jangan nangis lagi" Darrel mencoba menata rambut Cia agar seperti semula lagi

"Lo lucu kalau lagi cemburu" ejeknya. Mendengar ejekkannya, Cia malah mencubit Darrel sampai dia meringis kesakitan "Awww, Ci kebiasaa banget" katanya yang melihat Cia sudah membuang muka.

"Ci, kalaupun gua jalan sama siapapun hati gua tetap ada bersama lo" mendengar ucapan Darrel, Cia langsung menoleh kearahnya

"Jangan lo nyimpulin segala sesuatu berdasarkan apa hanya dilihat saja, tapi lo juga harus apa penyebabnya" lagi-lagi Darrel memberikan keyakinan pada Cia agar tidak perlu takut kalau Darrel pergi meninggalkannya.

***

Untuk CiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang