Pizzicato

565 140 17
                                    

Miss me? Aku terjatuh dalam tugas akhir yang deadlinenya selalu dimajukan entah kenapa memang mengundang untuk dipisuhi. Btw aku sudah seminar tugas akhir satuuu 🎉🎉🎉

Gimana fanmeetnya? Aku ngga dateng karena masih nyiapin seminar waktu itu.

Tapi gapapa, yang penting Seva bisa nonton Bandung Philharmonic Sabtu kemarin //menghiburdiri. Dan lucunya, aku baru tau repertoirenya mereka main Peer Gynt-Suite padahal aku mau masukin Morning Moodnya jadi repertoire di sini dong what a coincidence.

Jangan lupa ya di sini Jaehwan sama Minhyun aku buat lebih tua hehe :)) cuma kalau mereka lagi bercanda memang sudah biasa ga manggil dengan embel-embel 'hyung'.

Enjoy the story!

*****

Tepat pukul sepuluh lewat tiga puluh delapan menit pagi, Kim Jaehwan telah mengulang bagian yang sama selama hampir satu jam.

"Tidak tidak, aku ingin bagian ini terdengar magical. Begini, bayangkan kalian sedang dilanda suatu masalah, lalu kalian berdiam diri dalam kekalutan di tengah hujan. Tiba-tiba, terdengar suara sangat indah seperti suaraku."

Guanlin yang sedari tadi memasang raut wajah serius pun tak bisa menahannya,

"Hyung, itu namanya seram. Horor. Nanti kita jadinya main Death and The Maiden, ga jadi main New World Symphony."

Nah kan Jaehwan jadi teringat sesuatu.

"Wah bener tuh Guan, di sesi 2 kita bakal main Death and The Maiden dong, mana nih quartet kesayangan kita, Irene, Taehyun, Jinyoung, dan Daniel... Mereka bakal main ini, lumayan ngurangin kerjaan gue jadi conductor. Muahahahaha"

Sementara Jaehwan tertawa lebar, keempat orang itu segera memasam, diam-diam mengakui dosa di dalam hati masing-masing.

'Mampus belum latihan!'

Jaehwan berdeham.

"Oke, lanjut lagi ya. OOTnya udah dulu."

Empat kali mengulang, Jaehwan masih belum puas. Bukannya orkestranya bermain salah, mereka mengeksekusinya dengan baik, namun entah kenapa ada yang kurang. Padahal dinamikanya sudah benar, temponya benar, balancenya benar, pitchnya benar, jadi apa yang salah?

"Coba... Kalau kalian mainnya lebih ringan. Seringan Seongwoo yang mudah tertiup angin."

Biasanya, semua orang akan tertawa. Dan umumnya, Daniel akan tertawa paling pertama dengan kencang. Namun suasana mendadak mencekam. Daniel hanya tertunduk. Seongwoo meletakkan flutenya. Tanpa diduga, Seongwoo beranjak dari kursinya, keluar ruangan tanpa sepatah kata apapun.

Sebagian besar orang berbisik satu sama lain.

Ah, palingan hanya bertengkar dengan Daniel.

Jaehwan tahu ada sesuatu yang salah, namun bagaimanapun, ia harus melanjutkan sesi latihan dan menjaga profesionalitas.

*****

Seharusnya, selesai sesi latihan, Jaehwan, Jonghyun, dan Seongwu akan berkumpul untuk menguntit Minhyun. Sudah empat hari Minhyun tidak muncul, dan mereka tentunya butuh concert master mereka. Jaehwan dan Jonghyun khawatir dengan Seongwu yang tiba-tiba kabur begitu saja, namun kekhawatiran mereka segera menghilang ketika Seongwu muncul di hadapan mereka berdua sambil memegang es krim.

"Yuk, jadi kan ngestalk Minhyunnya?" ucap Seongwu dengan polosnya.

Kedua temannya menatap satu sama lain, memilih untuk tidak menanyakan lebih lanjut. Mereka bertiga pun akhirnya pergi ke kawasan Minhyun tinggal, berharap dapat menemui sosok Minhyun di sana.

Simfonia Chaotica - OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang