Chapter 8: The showdown

45 29 1
                                    

Setelah kejadian tersebut aku pulang dan bersiap untuk esok, Lalu hari yang di nantikan pun telah tiba, hari dimana akan di adakan duel musik antara aku dengan Alexander, setelah pelajaran selesai, Aku pergi ke aula sekolah, menaiki panggung dan melihat Alexander sedang menyetel gitarnya, "Kau sudah siap untuk kalah?"  kata Alexander, "Tentu saja aku tidak siap untuk kalah, karena aku hanya mempersiapkan diriku untuk menang," kataku,


Kerumunan siswa mulai terlihat memasuki ruangan aula, semua pandangan tertuju kepada kami, lalu terdengar suara langkah kaki, aku dapat merasakan hawa penguasa, lalu aku melihat ke arah suara tersebut, aku dapat melihat kepala sekolah dengan tatapan nya yang tajam, "Baiklah lagu yang kalian akan nyanyikan adalah 'My dearest' kalian hanya boleh menggunakan instrument Gitar.

"Baiklah saat menunjukan skill bermain gitar ku yang sudah ku latih dari kecil, aku akan tampil duluan pak"  kata Alexander ke Kepala sekolah, lalu dia menatapku seolah-olah merendahkan ku, aku hanya diam saja membiarkan dia berbangga diri.

Alexander mengalungkan tali gitar ke lehernya dan memposisikan jari-jari tangan kirinya ke senar gitar itu dan mengambil mic dengan tangan kanannya, "Penonton apakah kalian siappp?"  teriak Alexander ke siswa-siswa yang menonton, aku dapat mendengar suara sorakan penonton.

Apakah dia melakukan ini untuk membuat percaya diriku hilang? itu tidak akan mempan bagiku pikirku, lalu Alexander mulai menggerakan tangannya ke atas dan bawah, memetik senar gitarnya dengan handal, penonton hanyut dalam permainan gitarnya.

Setelah Alexander selesai bermain gitarnya dia menatapku dengan matanya yang penuh percaya diri, "Silahkan Chris kamu selanjutnya"  kata kepala sekolah, aku mengambil gitar itu, aku mencoba membunyikan suara senarnya, suara terdengar tidak enak.

Aku langsung meminta kepada kepala sekolah untuk gitar yang lain, kepala sekolah pun menyetujui, "Pakai saja gitarku yang ada di ruangan latihan band" kata Alexander menyuruh temannya untuk mengambilkannya, aku mencoba senar gitar itu dulu, "Baiklah aku akan menggunakan ini"  kata ku ke kepala sekolah.

Aku pun mulai memainkan gitar tersebut, suara merdu terdengar mengisi ruangan aula, aku dapat merasakan Alexander sedang kebingungan, "Ayo kau pasti bisa Chris" sorak penonton yang ada di dekat pintu masuk aula, aku melihat ke arah tersebut, wajah-wajah familiar pun terlihat.

Dasar kenapa kalian telat untuk memberikan support pikirku dalam hati, setelah selesai bermain, kepala sekolah pun mengumumkan vote kepada penonton yang ada di aula, hasilnya aku menang telak.

"Sejak kapan kau bisa bermain gitar?!"  kata Alexander, aku membalasnya dengan "itu tidak penting yang penting aku menang dan kau kalah," situasi hening sesaat, "siapa sebenarnya kau, apa tujuan mu di sekolah ini?"  kata Alexander dengan mata yang sangat tajam, lalu aku mengambil mic dan berkata kepada Alexander "Segala yang di ciptakan mempunyai tujuannya tersendiri, sedangkan tujuan ku, yaitu mengusai dunia ini".


-Bersambung-


Chosen (Outdated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang