Chapter 7: Rival in love

48 30 1
                                    

Setelah bercakap-cakap, setangah jam telah berlalu, Handphone Luna berdering, lalu dia mengangkatnya,

"Halo, dengan siapa ini?",

"Ini sudah waktunya untuk band!, cepat kesini kita akan latihan untuk Chosen cup,",

"Baiklah aku dan Yuna akan segera kesana,"  Lalu dia mematikan Handphonenya,

"Yuna, kita harus pergi ke tempat latihan,"  kata Luna, Yuna menganggukan kepalanya dan memberaskan tempat duduk mereka sementara Luna berpamit kepada kita, "kita ada latihan band jadi kita duluan ya,"   "Baiklah hati-hati di jalan,"  balas ku, mereka pun langsung berlari ke pintu masuk dan pergi ke tempat latihan mereka.

Aku, Chael, Emilia dan Elaine diam saja, lalu Chael berbicara "Lihat itu Chris,"  kata Chael sambil menunjukan jarinya ke bekas tempat duduk Yuna dan Luna, lalu aku melihat ada dompet Luna "Ini kan dompet mereka, kok bisa tertinggal sih?"  kataku.

"Wah dia sangat ceroboh untuk menjadi rivalku dalam memenangkan hati Chris"  saut Elaine, "Memenangkan hati siapa?"  aku bertanya karena tidak terlalu mendengar dengan jelas kata-kata Elaine, "Memangnya kamu bisa, aku tidak terlalu yakin soal itu,"  kata Emilia dengan mukanya yang menahan tawa.

"Kalian akan membuang-buang waktu jika berbicara itu terus, lebih baik kita mengejar mereka sekarang sebelum terlalu jauh, kita juga tidak tahu dia latihan dimana,"  kata Chael, kami langsung keluar dari Starbuck dan mengejar mereka.

Luna dan Yuna juga berlari dengan cepat karena mereka terlambat, setelah beberapa saat kemudian, mereka sampai di sekolah, "Sekolah! jadi selama ini mereka latihan disekolah?"  kataku, "sebenarnya saat berlari tadi aku mau memberitahumu karena aku sudah memikirkannya dari tadi, tapi kau berlari terlalu cepat," kata Chael.

Lalu kita pergi ke ruangan band dan mengetuk pintunya, "Permisi, kami mau bertemu dengan Luna dan Yuna,"  kataku, datang seorang pria berkulit hitam dan mempunyai badan yang kekar menghampiri Emilia, "Hai cantik,"  katanya sambil menggandeng kepala Emilia, seketika badanku bergerak dengan sendirinya dengan mendorong pria itu, "jauhkan dirimu dari Emilia! dia itu punyaku!" kataku.

Sialan apa yang baru saja aku lakukan pikirku, muka Emilia langsung berubah menjadi merah, sedangkan aku bisa melihat mata Elaine yang tajam, "oh! sepertinya ada pahlawan disini?"  kata pria itu sambil tersenyum licik, pria itu langsung mengepalkan tangannya dan memukul ku.

Chael langsung berlari dan menangkap tinju pria itu dalam hitungan beberapa detik, muka pria itu terlihat kaget, aku bisa merasakan aura antar pria itu dan Chael sudah tidak karuan, tiba-tiba Luna dan Yuna masuk ke ruangan itu, "stop Chael!, kau hampir saja menyakiti pemimpin band kami!"  kata Luna.

"Orang seperti ini pemimpin?"  kata Chael dengan tatapan yang merendahkan, pria itu langsung menyingkirkan tangan Chael, "Hey kau! orang yang sok jadi jagoan, bagaimana kalau kita tanding musik, jurinya kepala sekolah, dan lagunya di tetapkan oleh juri?"  kata pria itu, "boleh saja, kapan dan dimana?"  kataku.

"Besok di aula setelah pulang sekolah dan ku peringatkan kau jangan sampai kabur"  kata pria itu, "baiklah, penantang harus mengetahui nama yang ditantang, aku Chris siapa namamu?"  kataku, "namaku Alexander, orang yang akan mengalahkan mu besok"  kata Alexander, "Chris apa yang kamu pikirkan? kau menantang anak dari celebriti terkenal dari Mesir dan dia juga ketua dari band sekolah"  kata Chael, aku menundukan kepalaku sambil membuang nafas.

Hhmm, anak elite ya? aku jadi ingat dulu sudah berapa orang yang aku hancurkan dari kaum atas dan elite seperti dia pikirku


-Bersambung-





Chosen (Outdated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang