-Prolog-

8.1K 550 308
                                    

Kamu tau? Bahagiaku saat ini ternyata hanya 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu tau? Bahagiaku saat ini ternyata hanya 1. Yaitu memiliki mu dan bisa selalu di dekatmu.

 Yaitu memiliki mu dan bisa selalu di dekatmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

Manis

_______________________












"Hinataaa!!" Sebuah teriakan menggelegar manghiasi koridor sekolah, yaa siapa lagi jika bukan kerjaan Kageyama.

Hinata menjitak kepala kekasihnya itu, "sudah ku bilang jangan berteriak! Kau pikir ini pasar apa?!" Dan Hinata memang harus selalu menyiapkan tangannya untuk menjitak atau memukul kekasihnya itu.

Hinata langsung menarik Kageyama agar menjauh dari kelasnya, mereka berdua menuju ke atap sekolah seperti biasa. Memakan bento yang mereka bawa bersama.

"Habis, kamu kan bodoh." Hinata hanya menggelengkan kepalanya. "Nggak nyambung!" Kageyama terkekeh melihat Hinata yang memanyunkan bibirnya.

Cup.

Satu kecupan di pipi Hinata mampu membuat bibir yang tadinya maju itu menjadi terbuka lebar. Dan lagi, Hinata menghadiahi Kageyama dengan sebuah pukulan.

"Ini di sekolah. Di. Se. Ko. Lah." Ucap Hinata penuh penekanan, Kageyama memang suka sekali melakukan hal-hal manis yang tidak pernah terpengaruh akan tempat.

Yaa walaupun mereka hanya berdua, tapi tetap saja sekolah bukanlah tempat yang pantas untuk melakukan hal-hal 'sok manis' seperti itu.

Maka itu, mereka berdua di juluki sebagai 'pasangan manis' dan juga 'pasangan menjijikan' di saat yang bersamaan. Karena memang hubungan sesama jenis tidak banyak yang menjalaninya, namun mereka tidak peduli. Karena masih banyak juga yang menyukai tingkah mereka berdua sebagai sepasang kekasih.

"Habisnya kamu manis," entahlah, tapi yang pasti, sebuah gombalan sudah tidak berpengaruh untuk Hinata mengingat sudah seberapa sering Kageyama menggombalinya.

"Bodo amat." Ucap Hinata cuek, namun tetap saja manis di mata Kageyama. Apa yang pemuda ber rambut oranye itu lakukan, selalu bisa membuat senyum Kageyama mengembang.

God, Forgive Me (KageHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang