4. Tau kah kamu? duniaku hancur

2.3K 317 206
                                    

Ada cinta yang tak berani menyapa,
Hanya mampu bersuara lewat doa.
-yang terdalam



4. Taukah kamu? Duniaku hancur


***


Sakit, kenapa? Kenapa ini semua harus terjadi? Hinata hancur, sangat hancur. Apakah masih kurang penderitaannya selama ini? Kehilangan ibu dari ia masih kecil? Kehilangan orang yang dia cintai, dan bahkan... kini Hinata kehilangan satu-satunya harta miliknya.

Sang ayah.

Yaa, kecelakaan itu merenggut nyawa ayahnya, bahkan... merenggut penglihatan Kageyama.

Hinata lupa bagaimana detail kecelakaan itu, yang jelas, kendaraan yang dirinya dan ayahnya gunakan bertabrakan dengan kendaraan Kageyama.

Dan semuanya semakin berantakan, hidup Hinata semakin hancur.

Kehilangan sang ayah, dan juga merasakan rasa sakit setiap melihat Kageyama yang kini buta.

Bisakah waktu diulang? Hinata ingin mengulang semuanya. Mencoba mencegah kecelakaan itu juga mungkin. Tapi mana bisa, mana bisa waktu diputar kembali.

"Hinata, sudah, masih ada aku." Lev memeluk sahabatnya erat, dia tau, Hinata sedang sangat rapuh saat ini.

"Semuanya hancur, semuanya pergi meninggalkan ku, semuanya hilang Lev." Lev tersenyum ke arah Hinata, mencoba memberi kekuatan untuk sahabatnya itu.

"Masih ada 1 orang yang tidak akan meninggalkanmu, aku tidak akan meninggalkanmu Hinata." Hinata mengangkat kepalanya, menatap sahabatnya sambil tersenyum.

"Kau harus berjanji Lev, jangan ikut pergi seperti yang lain."

Lev tersenyum, namun hatinya menangis.

"Aku tidak akan pergi Hinata." Ucapan Lev membuat senyum Hinata mengembang.

Semoga saja waktuku banyak ya... Hinata.

Apapun yang terjadi, hidup tetap harus berjalan seperti biasa, Hinata harus tetap menuntut ilmu di sekolah. Dan... bertemu lagi dengan Kageyama.

Kageyama yang berjalan menggunakan tongkat dengan susah payah, Hinata hancur melihatnya.

Kaki kecilnya berjalan mendekat, semakin mendekat ke arah Kageyama lalu Hinata meraih tangan panjang nan kekar milik Kageyama.

"Siapa kau?!" Kageyama terkejut dibuatnya, Hinata hanya ingin membantu, itu saja tidak lebih.

Namun, bau tubuh itu masih melekat erat pada penciuman Kageyama. Tak lama, Kageyama menghempaskan tangan yang menggenggam tangannya itu.

"Pergi!" Ucapan itu begitu dingin dan penuh penekanan.

"Tapi..."

"Pergi!" Hinata menarik napasnya dalam dan menghembuskannya dengan kencang. "Baiklah" dengan berat hati, kaki kecilnya pun melangkah menjauh dari tubuh Kageyama.

Kageyama menggertakkan giginya, sudah tidak ada lagi cinta dihatinya untuk Hinata, baginya, Hinata adalah penyebab dia buta.

Bahkan, Kageyama menyesal karna sudah mengenal Hinata.

Mana? Mana duniaku sebelumnya? Apa ini? Semua hanya hitam.

Emosinya kembali meluap, Kageyama tidak bisa menerima keadaan dirinya sekarang, baginya, mati lebih baik dari pada hidup seperti ini.

Tak ia pungkiri, bahwa pada akhirnya dia bisa membenci Hinata. Yaa, Kageyama membenci Hinata, sangat. Karna dia tidak bisa melupakan siapa orang yang telah membuatnya seperti ini. Membuat hidupnya kelabu.

God, Forgive Me (KageHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang