Chap 1

362 13 2
                                    

Bisakah aku menghentikan sebuah kapal yang sedang berlayar?

*
*
*

Matahari menyapa,semilir angin menyambut,burungpun tak mau kalah ikut bergabung menghiasi pagi yang begitu cerah. Terdengar dentuman bel disalah satu rumah yang sederhana tapi elegan. Tak lama pintupun terbuka memunculkan seorang perempuan paruh baya yang terlihat cantik.

"Halo...tante" sapa si pembunyi bel.
"Oh kamu hani...tante kira siapa,ayo masuk" yang disebut tante itu mempersilahkan gadis cantik yang ia panggil hani. "Belum bangun ya?" tanya hani. Wanita tadi hanya mengangkat bahu. Lalu hani bergegas menaiki anak tangga yang akan membawanya ke salah satu kamar yang bertuliskan 'KETUK DULU SEBELUM MASUK' seolah itu hanya tulisan transparan yang tak terlihat, tanpa permisi ia langsung nyelonong masuk.

"Pagi...kebo" sapanya saat menyibak selimut yang menutupi si empu.
"Hm..." yang disapa hanya bergumam dan menarik lagi selimutnya sampai menutupi kepala. Hani memutar bola matanya malas,ia menjentikan tangan saat tau apa yang harus ia lakukan.
"KIM TAEHYUNG NIKAH" hani berteriak ditelinga gadis tersebut. Gadis itu langsung terperanjat dan berguling kebawah
"APA" gadis tersebut balas berteriak.
"Hahahahaha" hani tertawa sembari memegangi perutnya. "Gue udah duga,lo bakal bangun kalo pake cara ini" lanjut hani.
"Nyebelin lo,duh kepala gue pening kan" ia berdiri dan merapihkan rambutnya yang berantakan tak lupa melipat selimutnya.
"Makannya pagi pagi tuh harus bangun" hani duduk dipinggir ranjang seraya memperhatikan si gadis tadi yang sedang melipat selimut.
"Mumpung libur,yaelah lo ganggu hari libur gue".
"Udah jangan banyak omong,cepet siap siap"
"Kemana?"
"Lari pagi,gue tunggu dibawah ya" hani langsung meninggalkan kamar.
"Anak itu,bisa nggak sih sehari aja nggak ke rumah gue" gadis itu mendengus kesal.

                                ***
Kedua gadis tersebut asik berlari kecil sesekali cekikikan entah apa yang mereka bicarakan, tujuan mereka ke taman dekat komplek.

"Teri,kesana yuk" ajak hani menunjuk tempat duduk disekitar kolam ikan,ya sedari tadi yang bersama hani adalah teri. Gadis cantik,yang dibilang feminim tidak tomboy juga tidak. Setengah setengah lah tergantung moodnya.
"Yuk" teri berjalan lebih dulu. Mereka mendudukan diri mereka disalah satu bangku yang ada disana.
"Gue haus" hani menatap teri sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Kebiasaan,kalo jalan lo nggak bawa duit" teri mendengus kesal.
"Hehehe lo kan tau sifat pelupa gue"
"Lupa sampe ke duit duit,udah lo tunggu disini gue mau beli minum"
"Siap sahabatku tersayang" hani hormat memperagakan seperti bawahan yang siap dengan perintah komandan.

                                 ***
Teri berjalan menyusuri jalanan taman yang indah,ia bersenandung sambil menggoyangkan kantong kresek yang berisi dua botol air mineral. Dipinggir lapangan yang dipenuhi rumput hijau,teri melihat anak anak sedang berkumpul mengerumuni seorang pria. Ia tak melihat wajahnya karena pria itu menunduk dan sedang berbicara dengan salah satu anak laki laki. Teri tak penasaran apa yang membuat mereka berkerumunan.
"Mungkin orang sedang jualan mainan" pikir teri.
Saat teri melewati kerumunan tersebut,ia langsung dihadang oleh pria yang tadi sedang dikrumuni.
"Eh tunggu" si pria tadi berbicara pada teri.
"Zaman now,tukang jualan mainan aja gantengnya naudzubila"  pikir teri yang terus menatap sosok pria yang mengagetkannya.
"Maaf ngagetin,lo mau nggak bantuin gue?"
"Hm?" teri menatap bingung pria dihadapannya.
"Oh gue lupa,kenalin gue Yahsa" pria yang menyebutkan namanya mengulurkan tangan ingin bersalaman.
"Gue te...ri" teri masih terkejut dan perlahan mulai menjabat menyambut tangan yahsa.
"Kayaknya muka lo nggak familiar deh,lo anak SMA 45 yah?"
"Eh kok lo tau?"
"Gue kan sekolah disana,gue-"
"Kak cepetan" teriak salah satu anak yang sedang berkerumun tadi.
"Owh iya sampe lupa" yahsa menepuk jidatnya.
"Ayo bantu gue..." yahsa menarik teri ke dalam krumunan tadi.
"Eh kemana?"
"Udah ikut aja,nggak macem macem kok".

Sekarang mereka sudah berada di krumunan anak anak,teri yang bingung hanya menatap anak anak tersebut.
"Ok adik adik,sekarang kakak membawa teman kakak. Dia akan ikut berpartisipasi dalam pertunjukan ini" suara sorak riuh pun keluar dari mulut kecil mereka.
"Sebelumnya kakak akan memperkenalkan teman kakak ini,namanya kak teri" yahsa sangat bersemangat.
"Halo..." sapa teri,walau dia tidak tau apa yang harus ia lakukan.
"Halo..." balas anak anak tersebut dengan ceria.
"Ok sekarang kita mulai saja ya sulapnya" yahsa mengambil peralatan yang ada di dalam tasnya.
"Apa? Sulap? Dan gue bakal jadi percobaannya" teri sangat terkejut, Yahsa hanya menganguk.

"Gue gak mau...nanti gue bakal dipotong potong".

"Hahaha lo parno banget sih,ya kali gue nunjukin sulap gorok gorokan didepan anak anak. Dan gue cuma bisa sulap kecil kecilan".

"Macam pak tarno?"

"Iya,tapi gue bukan pak tarno. Bimsalabim jadi apa prok prok prok" yahsa memalingkan tubuhnya menghadap anak anak.

"Ok sekarang kita mulai, disini kakak sudah memegang bungkus korek api. Coba kita lihat kak teri punya uang tidak" yahsa menatap teri yang sedang berdiri memperhatikannya.

"Ada,nih" teri merogoh saku celana olahraganya memilih lembaran uang lima puluh ribu,sepuluh ribu,seribu,dan juga dua ribu lalu ia memilih menyodorkan uang seribu.

"Ckckck kak teri sangat pelit" geleng yahsa. Semua anak anak tertawa.

"Kalo gue kasih duit lima puluh ribu terus sulap lo gagal,nanti gue yang tekor kan tuh duit mau dibakar" teri membela diri.

"Siapa yang mau bakar duit,udah lo jangan banyak nanya liatin aja" yahsa memulai sulapnya dengan memasukan uang kedalam bungkus korek, ia mengucapkan mantra yang dibuat buat. Setelah ia selesai, yahsa menatap anak anak dan beralih ke arah teri.

"Sekarang kak teri coba rogoh saku celananya". Teri merogoh saku celananya dan melihat lembaran uang yang tadi dan sudah seperti semula,uang seribunya kembali. Yahsa menunjukan bungkus korek yang sudah kosong kehadapan anak anak. Mereka langsung bertepuk tangan sambil bersorak riang. Yahsa membukukan badannya tanda terima kasih.

Selepas itu anak anak meninggalkan lapangan satu persatu. Kini hanya tinggal teri dan yahsa. Yahsa merapihkan peralatan yang tadi ia gunakan.

"Gue kira lo tukang maenan" terang teri.

"Gue? Hahaha masa cowok ganteng kaya gue jualan maenan" yahsa tertawa dan masih merapihkan peralatannya. Teri hanya menganggukan kepala,karena memang tak ada lagi yang harus dibicarakan.

"Thank ya" yahsa memakaikan tas kepunggungnya. Dan teri hanya menganggukan kepalanya lagi.

"Nih anak gue tungguin dari tadi eh malah asik pacaran" terdengar suara yang tak asing di telinga teri otomatis dia menolehkan kepala kebelakang,tak salah duga itu suara hani.

"Loh...kak"

"Hani..."

                               TBC

Jeng jeng jeng😂 hayo loh...
Ada yang penasaran kah?
Halo....
Aku balik lagi nih bawa cerita abal abal hehehe walau cerita yang onoh udah dihapus
Salam kenal🙌👋👐
Btw kim taehyung nikahnya ama aku😂
Voment🙏🙏🙏

Remora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang