Chapter II

2.2K 226 7
                                    


Setelah beberapa hari berlalu , Luhan bangun dari tidurnya , saat akan beranjak untuk mandi ia mendapati secarik kertas di atas meja belajarnya .
'Apakah Kris ge , yang meletakkan ini? Tapi bagaimana bisa dia masuk , bukankah semalam aku mengunci pintunya' batin Luhan . Kemudian ia membuka surat itu.



'Hai Lu , Aku sudah datang . Setelah ini , kita akan bersama selamanya.'






Setelah membaca isi dari kertas itu , Luhan merasa bingung . Dia bertanya tanya , siapa orang yang menulis isi dari kertas ini , dan bagaimana bisa kertas itu ada di atas mejanya . Luhan mulai melihat ke sekeliling kamarnya , dia terus melihat seluruh isi kamarnya .
Dan semua lengkap , namun dimana manusia jerami itu .
Luhan mulai panik , dia terus mencari ke seluruh ruangan dikamarnya , namun tetap tidak ada .



Setelah berjam jam Luhan mencari didalam rumah , manusia jerami itu tetap tidak ada , dia mulai lelah dan memilih untuk mengambil minum didapur .
Saat dia sedang minum , tiba tiba Kris masuk dan mengambil gelas air miliknya dan menghabiskan isinya dalam sekali teguk .
"Hey! Ambil sendiri milikmu jika kau haus ge!" Sentak Luhan
"Huh? Apa? Aku sedang kehausan , sudah lah aku lelah" jawab Kris lemas .
"Hey? Ada apa denganmu ge?" tanya Luhan .
"Tadi pagi , anak Bibi Jung tetangga kita , dia ditemukan sudah meninggal dalam keadaan wajah penuh darah . Aku heran sekali , hanya wajahnya yang masih utuh , namun tubuhnya sudah menjadi tulang belulang . haahhh haahhh" Ujar Kris yang masih terengah .
"Anak bibi Jung? Jung Jessica atau Jung Krystal? Aku yakin itu hewan buas"
"Jung Jessica , tapi jika itu hewan buas , mana mungkin bisa menghabiskan seluruh bagian tubuhnya dan hanya menyisakan bagian wajah . Terlebih lagi , dibagian kepalanya ada bekas pukulan kayu , bahkan beberapa bagian kayu itu menancap di bagian belakang kepala nya . Herrhhh Menakutkan sekali jika kau melihatnya Lu"
"Tidak tidak , aku tidak akan kesana . Oh , apa kau melihat manusia jerami milikku?" Tanya Luhan .
"Huh? Aku rasa tidak , memang kau punya benda semacam itu?" Kris mulai bingung dengan apa yang Luhan tanyakan .
"Ah , sudahlah ge ."
Luhan beranjak kembali ke kamarnya .
"Oh , Lu!! Jangan lupa , nanti malam kau harus datang ke acara perayaan hari pernikahan Paman dan Bibi Nam." Ujar Kris seraya menahan tangan Luhan .
"Kenapa tidak kau saja yang datang , aku malas pergi ke Busan" Jawab Luhan lesu .
"Aku ada urusan dengan Tao , lagi pula setelah ini aku harus kembali ke kampus" Kris mengatakan hal itu dengan pandangan memohon .
"Tch! Kau harus mengantarku ok!?"
"Siap Tuan Putri!! Ahahahahaha"
"Sialan kau Kris!"








------------------------------------------------








"Aku rasa tentang apa yang diucapkan teman temanmu tentang kau yang tidak punya kekasih itu memanglah tidak salah." ujar Kris setelah menghentikan mobilnya didepan kawasan perumahan elite di Busan .
"Apa maksudmu ge!?"
"Dengar Lu , mungkin menurut sebagian orang , memiliki kekasih adalah hal yang membuang buang waktu , tapi ada baiknya jika kita memiliki kekasih . Jadi , kau tidak terlalu kesepian , aku mengkhawatirkanmu jika kau selalu dihina oleh teman temanmu." ujar Kris , sambil menatap adiknya khawatir .
Luhan hanya diam , dia tidak tau apa yang harus ia lakukan .
"Sudahlah , cepat turun dan segeralah masuk . Hati hati dengan teman temanmu ok! Aku pergi! ." Ucap Kris setelah Luhan turun dari mobil , Kris langsung melajukan mobilnya .

"Apa yang harus aku lakukan sekarang , aku yakin disana pasti ada anak anak nakal itu. Hahh~ "  ujar Luhan seraya menghela nafas , kemudian ia masuk kedalam rumah itu , dan disambut oleh beberapa pelayan . Luhan melihat kesekeliling , tampak ramai dan ...




"Choi Seunghyun hyung"








Luhan membelalakkan matanya , bagaimana bisa pria yang dulu selalu berjanji akan ada disisinya , kini terlihat disana dengan seorang wanita cantik bersamanya .

Choi Seunghyun adalah cinta pertama Luhan dan orang pertama yang menyakiti Luhan dengan begitu dalam , meski sampai saat ini Luhan tetap mencintainya .

Luhan mulai berjalan menuju sudut ruangan untuk menghindari Seunghyun , Luhan terus berjalan ke sudut dan ia langsung duduk di sofa paling ujung , agar ia tak terlihat oleh pria itu .
Saat Luhan akan mengambil minuman ,tiba tiba awan mulai menghitam tampak sangat menyeramkan , hawa didalam ruangan rumah mulai kelam , tiba tiba pintu utama terbuka dan terlihat seorang pria ......







Tampan .










Semua orang tampak terkagun , tak terkecuali Luhan , pria itu memiliki rahang yang tegas , dada yang bidang , tubuh yang atletis dan kulit yang seputih mayat . Saat Luhan sedang mengamati pria itu , pandangan mereka bertemu dan pria itu tersenyum dengan tampannya .


'Tatapan itu......
Kenapa begitu familiar untukku'















TBC
APAAN INI!!!! AAAAAAA....
Aku gak tau kenapa tiba tiba jadi dapet ide , udah gitu aja .
Komen dan ikuti ok ♥

Love A Devil [HUNHAN] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang