'Apa yang kau lakukan Oh Sehun!?'
'Aku? Tentu saja merebut Luhan darimu , Yi Fan .'
'Wu Shi Xun aku akan sangat murka jika sampai kau menyentuh Luhan.'
'Benarkah? Aku sangat menantikan hari itu terjadi . Wu Yi Fan.'
'Aku peringatkan kau sekali lagi , Jangan pernah menyentuh Luhan.'
'Tak heran Iblis yang terkenal keji sepetimu , jatuh hati pada anak yang sempurna seperti Luhan.'
'Kau hanya akan membawa bencana , bagi Luhan .'
'Kita lihat saja nanti .'
'Aku mengawasimu , Shi Xun'
_________________________________________
Luhan menatap sekelilingnya , jam istirahat sudah selesai tapi kenapa kelasnya sepi , bahkan tak ada guru yang masuk . Luhan bangkit dan berjalan keluar kelasnya , kepalanya menoleh kekanan dan kiri.
Luhan berjalan menyusuri lorong lorong kelas yang tampak sepi . Luhan berhenti di salah satu kelas .
Kelas itu kosong , tampak berantakan . Dulu , Luhan pernah mendengar rumor tentang seorang siswa mati dengan tubuh terkoyak , isi perut yang bertebaran dan kehilangan salah satu ginjal di kelas ini .
Tapi , Luhan tak pernah percaya akan hal tersebut jika Luhan tak melihat sendiri bagaimana kondisi mayat siswa itu dengan mata kepalanya .
Luhan menyusuri kelas kosong itu , kaki rampingnya berjalan dengan sungguh .
Luhan berhenti didepan sebuah meja yang terkotori dengan darah yang sudah mengering dengan lamanya . Luhan melihat sebuah tulisan cukup berantakan , tapi masih bisa terbaca .
"Devil in your life? Apa maksudnya ini? Oh! Ada lagi."
Luhan memcoba membersihkan debu yang menutupi sebagian dari tulisan itu . Luhan mencoba membaca kalimat terakhir .
"Tu-tunggu 'Oh Sehun' apa maksudnya ini?"
Luhan menatap sekelilingnya , mencoba mencari petunjuk lain. Namun suara seseorang mengalihkannya.
___________________________________________________
"Apa yang kau lakukan disana Luhan ?"
Luhan tersentak saat mendengan suara yang ia kenal . Luhan berbalik menatap seseorang yang memanggilnya .
"A-aku hanya melihat lihat ." Luhan menundukkan kepalanya dalam . Tak berani menatap mata dengan sorotan setajam katana didepannya . Jika tatapan bisa membunuh , mungkin Luhan sudah mati dengan tubuh penuh sayatan.
"Tatap mata seseorang jika kau berbicara dengannya , Luhan . Apakah sepatu usangmu itu lebih menarik dari wajahku?"
"Ehmm ti-tidak Sehun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love A Devil [HUNHAN] [TAMAT]
ФанфикLuhan hanya seorang pemuda yang tidak pernah merasakan cinta , teman temannya selalu menghinanya karena tidak pernah memiliki kekasih . Sampai suatu hari , sebuah manusia jerami yang selalu menemaninya , menghilang bersama pekatnya malam . 'Tertuli...