CHAPTER VIII

1.5K 168 26
                                    








Saat keluar gerbang Luhan melihat sekeliling.

"Kenapa sepi sekali? Aneh."

Luhan menghela nafas.

Ia berjalan pulang menuju rumahnya , tapi sejak ia keluar dari gerbang sekolah ia tak melihat satu orang pun berlalu lalang . Bahkan kendaran pun tak ada yang melintas.

Luhan menepis pemikiran negatif , namun semakin ia berjalan awan mendung semakin mengutupi sinar matahari. Tampak sangat redup .

Saat Luhan sudah hampir sampai , seseorang memanggilnya.









"Luhan .."










Luhan berbalik dan menatap terkejut saat tau jika Sehun yang memanggilnya.

"Ada apa Sehun?"

Berucap pelan , lebih terdengar seperti cicitan . Sehun hanya tersenyum dan mendekat ke arah Luhan.

Tangan dingin nan kekar itu menyentuh permukaan wajah mulus Luhan. Mengusap pelan bibir semerah delima milik Luhan .

Tanpa aba aba Sehun melumat pelan bibir kenyal Luhan , tanpa menghiraukan tatapan terkejut dari sang pemilik.

Lumatan demi lumatan Sehun lancarkan , sangat memabukkan dan begitu nikmat.

Luhan memejamkan matanya menikmati semua aroma maskulin dan lumatan lembut dari Sehun.














Cukup lama dan begitu panas.












Hembusan nafas terengah , mereka saling bertatapan , menatap bola mata satu sama lain menikmati keindahan satu sama lain.

Sehun tersenyum saat melihat pipi gembil Luhan merona.







Hembusan nafas dingin menerpa kulit wajah Luhan , merasakan bibir nya dikecup sang pujaan.












"Luhan ......

















jadilah milikku.. "












Luhan diam , meresapi penggalan kata yang Sehun lontarkan.







Pipinya merona , memang sejak kedatangan Sehun pemuda yang ia anggap sangat misterius membuat hatinya merasa desiran aneh . Terkadang Luhan sering tanpa sengaja memikirkan Sehun.

Jantungnya sering berdetak lebih kencang sama seperti saat ini. Dengan posisi yang sangat intim , membuat jantungnya berdetak duakali lebih cepat.























"Tentu Sehun , I'm yours ."




















Sehun memeluk tubuh mungil Luhan. Mencium aroma lembut sang pemuda mungil yang sekarang menjadi kekasihnya ini.












"Setiap malam datang , aku akan menciummu Luhan."



















" Setiap malam datang aku akan memuja mu Luhan."


















"Setiap malam datang aku akan membuatmu tersenyum Luhan."





















Love A Devil [HUNHAN] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang