CHAPTER VI

1.7K 178 8
                                    


'Kau takkan pernah bisa menang , Oh Sehun.'

'Hm? Benarkah? Haruskah aku memberitahukan padanya siapa kau sebenarnya , Wu Yi Fan.?'

'Jika kau melakukan itu , kau akan semakin kehilangan nya .'

'Kau tak akan tau apa yang akan terjadi dimasa depan.'

'Kau hanya mimpi buruk , untuk Luhan.'

'Dan kau adalah penghancur paling menyakitkan untuknya.'

'Selamanya , aku tak akan pernah membiarkanmu mengambil Luhan . Meskipun aku harus mati ditangan iblis sepertimu.'

'Suatu kehormatan bisa membunuh mu , Yi Fan . Aku menantikan hari itu datang.'




_________________________________________




Luhan sedang malas datang ke sekolah , namun karena Kris memaksanya bangun dari tidur nyenyaknya , jadilah Luhan duduk di bangku kelas nya sendirian tanpa menghiraukan para teman sekelasnya . 

 Walaupun kebenarannya merekalah yang tak menghiraukan eksistensi keberadaan Luhan .

Kelas yang awalnya begitu ramai , seketika sunyi saat seorang pria paruhbaya memasuki kelas . Dengan seseorang mengikutinya .

Luhan bisa melihat dengan jelas , bahwa didepan sana .




Pemuda yang ada dalam mimpinya beberapa hari yang lalu . Kini menatapnya intens .





"Baiklah , disini kita kedatangan murid baru . Dia salah satu murid akselerasi , karena berbagai alasan jadi kalian bertemanlah dengannya . Perkenalkan dirimu."


"Oh sehun , salam kenal ."


Sehun memberi salam dengan kesan yang dingin , tampak tak bersahabat . Beda lagi dengan anak perempuan , mereka tampak terpesona dengan kepribadian sehun yang begitu acuh tak acuh .


Luhan hanya diam di tempatnya , ia merasa de javu dengan tatapan anak baru itu .



"Duduklah dibangku yang kosong , dibelakang Luhan . Luhan angkat tanganmu."



Luhan mengangkat tangan nya terkejut. Sehun terlihat berjalan ke arah Luhan dengan tenang .

Beberapa siswa perempuan tampak menatap Luhan dengan tatapan sinis , marah dan lain lain. Mereka berpikir mungkin saja Luhan akan menggoda Sehun , sama seperti saat Luhan menggoda Seunghyun .



Sehun yang berdiri tepat di samping tempat duduk Luhan kini merendahkan tubuhnya mendekat dan berbisik pada Luhan .

Love A Devil [HUNHAN] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang