Chapter IV

1.8K 195 7
                                    


"Sejak kapan ada gubuk tua disana yaa? Bukankah disana hanya ada pepohonan saja ya . Hmm mungkin Baba yang membuatnya." Ujar Luhan .



Tanpa ia ketahui seorang pria tampan tengah memperhatikannya dari dalam gubuk tua , dan ia tersenyum dengan begitu mengerikan saat Luhan baru menyadari kehadirannya .




"Aku disini menunggumu , Lu Han."




'Seorang iblis yang mencintaimu hadir dengan setetes darah yang harus mengalir , dan kau Mati'



___________________________________________________







Pagi ini , Luhan terbangun dengan tubuh penuh luka .

Cukup sakit memeng , tapi Luhan masih cukup kuat untuk berangkat kesekolah .

Luhan beranjak mencoba untuk bangkit menuju kamar mandi , namun ada sesuatu yang aneh dengan hari ini . Luhan merasa seseorang tegan memperhatikan dari jauh .

Luhan merasa seolah dirinya terancam .

Ia melihat keluar jendela , dan anehnya di depan rumah nya hanya ada pepohonan , padahal sangat jelas sekali bahwa ia melihat sebuah gubuk tua dan di dalamnya ada seorang pria .

Tapi , kenapa saat ini hanya ada pepohonan , seolah olah yang di lihatnya kemarin hanyalah ilusi .



'NGIIINGGG~'



Telinganya bedengung , kepalanya begitu sakit seakan akan ingin meledak . Kakinya mati rasa , ia mencoba bertumpu pada meja dekat jendela . Ingin rasanya ia membenturkan kepalanya .




"AAAARRRGGHHHH.... MAMAAAAHH BABAAHH AAARGGHH GEEEGEEE HAHH~ HAAHH~ AARRRGGHHHH..."

"AAAAAARRGGHHHHH......"



Luhan berteriak , tangannya memegangi kepalanya mencoba untuk mengurangi rasa sakit yang begitu menyiksa .





BBRRAAKK




Pintu kamarnya terbuka menampakkan kakaknya , kemudian disusul Mama dan Babanya yang menunjukkan raut wajah khawatir .

"Lu! Ada apa!?"

Love A Devil [HUNHAN] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang