5 | Ngobrol

1.8K 142 1
                                    

D-26

Hari ini adalah hari libur yang mengharuskanku ada di rumah ayah dan ibun. Aku sudah ada dirumah sejak pukul delapan pagi. Rumah belum ramai karena acara Leela juga masih lama. Aku mengambil ponselku yang sejak tadi sudah bergetar pemberitahuan jika ada pesan masuk. Aku terkikik saat membacanya

The Kacungz (3)

RamonaAZ : hangout yukkzz

AdityaHerman : ayukk, sepi bet rumah gue.

RamonaAZ : ayok nonton, abis itu shopping trus makan

RamonaAZ : Lina dmn ini??

AdityaHerman : gue nemenin shoping lo berdua yg ada idup gue jd kacungnya kacung

AdityaHerman : ayok Lin! Ikut ae, gue pasrah nih

Alinaa : wkwkwk pasrah ya bang?

Alinaa : jamber?

AdityaHerman : gue mah selalu kalah sm lo berdua

RamonaAZ : jam sebelas aja yak. Biar nggak kepagian

Alinaa : Jemput gue dong 😂😂

RamonaAZ : mobil baru kemana Lin?

AdityaHerman : mobil baru kemana Lin (2)

Alinaa : kalian kamfreto ya😒

Alinaa : gue di rmh bonyok nih, nyokap kagak percaya gue maen ama lu pada mbaakk 😥

RamonaAZ : dit, jemput si bontot yak, nanti ketemuan di 21 aja, gue pesen tiket skrng.

AdityaHerman : nasib gue membabu💪

Alinaa : gue tunggu yak bang. Mo siap2 dulu

Aku bersiap siap kemudian, laku menunggu bang Adit yang akan menjemputku. Aku hanya memakai kemeja putih, celana jeans biru pudar dan flatshoes warna pastel dan sedikit make up agar wajahku terlihat segar. Aku bergegas membuka pintu ketika mendengar suara bel yang ku yakini itu adalah Bang Adit. Aku sedikit heran karena bang Adit datang cukup cepat.

"Kok ce- eh, Bagas?" Bukan bang Adit ternyata. Di depanku berdiri calon suami Leela yang mungkin akan mengajak Leela kencan karena ini weekend. Kulihat lihat, mereka berdua sudah saling mendekatkan diri karena aku cukup sering melihat Bagas datang kemari sekedar untuk mengobrol di rumah maupun mengajak Leela hangout.

Aku tersenyum dan mempersilakan Bagas masuk, menggiringnya untuk menunggu diruang tamu, sementara aku mmanggilkan Leela. Dari tadi Leela belum keluar kamarnya sedangkan ibun mengurusi taman bunganya di belakang dan ayah sedang pergi ke restoran.

"Mau nge-date, ya?" Tanyaku begitu aku duduk di sofa seberangnya setelah memanggil Leela.

"Enggak kok, mbak. Mau fitting baju, soalnya ada yang mau diubah." Jawabnya ramah. Sangat ramah malah. Dia menjawab sambil tersenyum. Dulu ku kira dia itu tidak ramah karena sepanjang makan malam waktu itu dia hampir tidak bicara dan ekspresinya datar saja.

"Leela masih ganti baju, tunggu bentar ya." Dia mengangguk.

"Mbak, mama bilang mbak temen yoga mama, kan?" Tanyanya.

"Eh, iya. Gimana kabar Tante Yaya dan Om Brama? Nitip salam ya,"

"Alhamdulillah, mbak. Sehat semua. Nanti aku sampaikan. Memangnya mbak nggak ketemu mama waktu yoga?"

Anomali (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang