"Hyungie !"
Chanyeol yang sedang bermain gitar di halaman depan rumahnya menoleh ke arah pintu pagar yang tertutup. Suara lantang yang cukup dikenalnya itu dia yakini berasal dari sana. Sedikit merasa heran karena orang itu lebih memilih berteriak dari pada memencet bel. Setelah meletakan gitarnya di kursi, chanyeol segera beranjak untuk membuka pintu pagar yang memang dikunci."Yesungie, kenapa tidak memencet bel saja ?"
Senyum mengembang di wajah remaja tampan itu saat melihat bocah kecil yang tinggal di depan rumahnya itu membawa sebuah tas ransel.
"Tombolnya terlalu tinggi hyungie."
Yesung sedikit cemberut, melipat tangannya di depan dada dan melenggang masuk tanpa diminta.Suara tawa keluar dari bibir chanyeol setelah menutup pintu pagar. Sepertinya dia baru menyadari kalau tinggi teman kecilnya itu tidak sampai setengah dari ketinggian letak tombol bel rumahnya.
"Yesungie jadi menginap di rumah hyung ?"
"Ne, aku juga sudah bawa perlengkapan hyung."
Bocah kecil itu menepuk-nepuk tas ransel yang tadi dibawanya. Kemudian membuka resleting tas untuk memperlihatkan isinya pada chanyeol."Persiapan yang bagus yesungie."
Chanyeol mengacungkan satu jempolnya ke arah yesung.
"Kau juga bawa cemilan sendiri? Padahal hyung juga sudah beli banyak snack."
"Habisnya kata mommy yesungie masih kecil, jadi tidak boleh terlalu banyak makan snack."
Bibir tipis yesung mengerucut, sedikit kesal karena mommynya sering melarang makan ini itu.
"Tapi ini kelihatan enak juga. Nanti kita makan cookies dan pajeon yang kau bawa saja ne? Hyung juga sudah bosan makan snack."
Ujar chanyeol ceria berusaha untuk menghibur yesung. Lagi pula tidak baik makan snack kebanyakan. Hitung-hitung menghemat jatah snack juga. Kalau kata appanya yang pelit, hemat itu pangkal kaya, jadi kalau ada kesempatan untuk berhemat sebaiknya jangan disia-siakan."Ne hyung, makanan buatan bong ahjumma memang sangat enak."
Senyuman terukir di wajah yesung karena chanyeol juga mau makan makanan yang dibawanya.
"Wow, ada cheesecake juga? Neomu johayo."
Mata chanyeol langsung berbinar saat melihat ada sekotak besar cheesecake kesukaannya.
"Kata mommy cheesecake itu spesial untuk hyungie."
"Wah, cheesecake buatan bong ahjumma pasti enak sekali."
Saking senangnya chanyeol langsung membuka wadah cheesecake dan langsung mencicipinya.
"Aniyo, itu cheesecake buatan mommy."Ekspresi wajah chanyeol langsung berubah saat potongan cukup besar cheesecake itu masuk ke mulutnya. Kerutan muncul di dahinya, matanya yang bulat menyipit karena merasakan sensasi aneh dari cheesecake yang dimakannya.
Sebenarnya chanyeol ingin memuntahkannya, tapi dia tidak mau menyakiti perasaan yesung. Sungguh chanyeol menyesal karena tidak mendengarkan penjelasan yesung dulu dan malah dengan tidak sabar langsung memakan cake itu.Dulu waktu pertama kali berkunjung ke rumah yesung, chanyeol pernah disuguhi cheesecake buatan yoona. Dengan senangnya dia mengatakan sangat menyukai cake terutama cheesecake. Lalu yoona dengan senang hati menyuruh chanyeol untuk menghabiskan cheesecake buatannya. Setelah itu, chanyeol bersumpah tidak akan mau lagi makan cheesecake buatan yoona. Sejak saat itu jika ditawari cheesecake oleh yoona, chanyeol selalu berusaha menolak secara halus.
"Yeol hyung kenapa? Apa rasanya tidak enak?"
Yesung bertanya sambil memiringkan kepalanya dan mengedip-ngedipkan matanya, menyadari ada yang tidak beres dengan chanyeol.
"Aniyo, ini sangat enak."
Berbohong sedikit sepertinya lebih baik bagi chanyeol, dari pada melihat wajah sedih dan kecewa yesung."Jinja? Hyungie menyukainya?"
Keraguan terlihat jelas dari ekspresi yesung. Tapi chanyeol berusaha untuk tersenyum seolah-olah sangat menikmati cheesecake itu.
"Sungguh ini tid...eh, enak."
Chanyeol tetap berusaha menelan, walaupun potongan cake itu terasa sulit masuk ke tenggorokannya.
"Mommy pasti senang kalau hyung menyukainya. Padahal aku saja tidak suka. Rasanya tidak enak, pahit, asin..we."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ultimate Yesungie
FanfictionBocah kecil dengan pipi chubby semerah tomat bibir mungil yang mengerucut dan mata sabit yang memancarkan kehangatan