07

17.3K 746 32
                                    

Byulhi Pov

Daddy pergi dan daddy tidak menatapku.

Apa daddy marah padaku ? Apa aku berbuat salah ?.

Seharusnya aku yang marah, daddy tidak menepati janjinya. Daddy bilang tidak akan meninggalkanku, tapi sekarang daddy pergi. Dia meninggalkanku. Daddy jahat.

Aku memeluk mommy yang ada dihadapanku. Aku menangis dipelukan mommy. Hatiku cukup sakit mengingat daddy yang pergi tanpa menatapku. Rasanya dadaku terbelah dua, sangat sakit.

"Ada apa, sayang ?"

Aku hanya menggeleng, karena tidak mungkin jika aku mengatakannya pada mommy. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika mommy tau, dan aku tidak mau mommy tau.





Dua hari dirumah sakit, aku telah diijinkan untuk pulang, daddy akan menjemputku hari ini setelah seharian kemarin dia tidak menjengukku.

Tak berapa lama daddy datang dan ia terlihat seperti biasanya. Dia tetlihat benar-benar seperti dia, dia tersenyum kearahku dan menatapku dengan lembut. Maka dari itu aku tidak punya alasan untuk tidak ikut tersenyum.

"Apa daddy lama, sayang ?"

Daddy menghampiriku dan mengecup dahiku seperti biasanya. Tapi ini terasa tidak biasa, ini terasa luar biasa.

Aku menggeleng sebagai jawaban dan daddy mengelus rambutku dengan lembut.

"Kalau begitu, ayo pulang."

Daddy membantuku berjalan. Tangan satunya menggenggam tanganku dan satunya lagi bertengger dipinggangku, perutku terasa tergelitik hanya karena itu. Aku tak henti-hentinya tersenyum, aku tidak jadi marah karena aku senang daddyku kembali.





Daddy menyetir dengan tenang dan aku menatapnya dari samping sini. Daddy benar-benar tampan dengan rambut hitam yang di keataskan, dahi yang membuatnya terlihat maskulin, kedua matanya yang lebar, hidungnya sempurna, dan terakhir bibirnya yang manis.

Saat daddy menciumku waktu itu, bibirnya benar-benar terasa manis dan aku menyukainya.

"Ada apa menatap daddy ?"

Aku hanya tersenyum.

"Apa aku boleh makan ice cream, daddy ?"

"Tentu tidak boleh, Byulhi baru sembuh. Bagaimana dengan makan yang lain."

"Aku ingin pizza, daddy. Bolehkah ?"

"Hmm.. Mungkin boleh. Kita beli pizza sekarang."

Daddy benar-benar membelikanku pizza dan sekarang kami telah sampai dirumah.

Aku melihat bibi Yoon yang terlihat kawatir.

"Apa sudah tidak apa-apa ?"

"Aku baik-baik saja, bibi."

"Aigooo maafkan bibi yang tidak bisa menjagamu disana."

Bibi Yoon memelukku erat dan aku suka pelukan bibi Yoon.

"Tidak apa, bibi. Sekarang aku ingin susu."

Dan dengan cepat bibi Yoon membuatkannya untukku.











Setiap harinya aku merasa semakin tidak karuan. Aku suka ketika bersama daddy, aku suka ketika daddy memegang tanganku, aku suka ketika daddy memelukku, aku suka ketika daddy mengecupku, aku suka ketika daddy tersenyum, aku suka ketika daddy tertawa, aku suka ketika melihat daddy tidur, aku tidak suka jika daddy tidak pulang, aku suka semuannya dari daddy tapi aku tidak suka jika aku jauh dari daddy.

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang