Sebuah hembusan nafas panjang terdengar dari mulut gadis itu. Entah perasaan seperti apa ini, semua bercampur membaur menjadi satu. Entah ia menangis karena apa. Untuk takut kehilangan kah Atau perjuangnnya yang telah berakhir.
Dua sosok berharga itu sudah berdiri dihadapannya. Sama, mereka sama-sama menangis. Mereka sama-sama tidak tau jika memang seperti ini akhirnya.
"Jaga dirimu baik-baik, sayang. Papa menyayangimu."
Sebuah pelukan hangat yang membuat air mata gadis itu semakin deras. Pelukan berharga untuk terakhir kalinya.
"Byulhi juga sayang Papa Dae. Jaga mommy baik-baik, Papa."
"Pasti, sayang."
Pelukan itu terlepas dalam waktu singkat. Terlalu berharga untuk ia lepas, tapi terlalu menyakitkan untuk ia pertahankan.
"Mommy..."
Wanita itu sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari putrinya itu. Tapi ia tidak sanggup mendekat, ia takut semakin melukai lebih dari ini. Hyunsoo tetap diam pada tempatnya, hingga kemudian tubuhnya terasa hangat oleh pelukan putrinya. Terasa sangat nyaman dan hangat.
"Byulhi..."
"Terima kasih banyak, mommy... Maaf karena Byulhi bukan anak yang baik untuk mommy.... Maaf karena Byulhi nakal... Maaf karena Byulhi banyak menyakiti mommy... Maaf... Byulhi benar-benar minta maaf..."
Hyunsoo hanya mampu diam dengan air mata yang semakin deras mengalir dipipinya. Ia merasa tidak pantas mendengar kan kata maaf dari Byulhi mengingat ia juga salah. Maka tidak ada pilihan lain selain mengeratkan pelukannya pada putrinya itu.
"Byulhi bersyukur memiliki mommy... Maaf membuat mommy kecewa, seharusnya mommy tidak memiliki anak yang nakal seperti Byulhi, mommy terlalu baik... Maaf, mommy..."
"Berhenti berkata maaf. Mommy sangat bersyukur mempunyai Byulhi... Mommy sangat berterimakasih karena Byulhi masih menganggap mommy setelah apa yang telah mommy lakukan selama ini. Mommy juga bersalah, sayang."
"Mommy tidak salah..."
"Mommy salah. Semua ini salah mommy... Sumber dari masalah ini adalah mommy... Seperti yang Byulhi bilang, mommy tidak pernah ada untuk Byulhi, dan kemudian dengan seenaknya mommy menghancurkan kebahagiaan kalian. Mommy minta maaf, sayang...."
Byulhi tidak bisa menyangkal jika memang semua itu benar. Ia tidak ingin menyalahkan mommynya tapi bagaimana jika memang itu faktanya.
"Sekarang berbahagialah. Mommy akan menghubungi mu sesering mungkin. Jaga daddymu baik-baik, sampaikan permintaan maaf mommy... Byulhi adalah anak mommy yang sangat berharga. Mommy sangat menyayangi Byulhi. Good bye, sayang."
"Good bye, mommy..."
Pelukan itu terlepas, rasa kehilangan sudah merasuk pada hati mereka bahkan ketika mereka masih saling menatap.
Oke, seperti inilah detailnya. Dua hari yang lalu, Hyunsoo sudah menyerah. Melihat betapa kacau dan hancurnya Byulhi, melihat Byulhi berada dititik paling rendah. Hyunsoo tidak lagi sanggup. Cukup beberapa bulan itu ia menahan keegoisannya, dan akhirnya egois itu tidak dapat mengalahkan kekuatan hati Byulhi dan daddynya. Seperti baru saja kepalanya terguyur air dingin, semua terlihat jelas dalam kepalanya. Ia juga salah. Hanya dengan itu, kini ia sudah berada di depan gerbang rumah besar yang telah Byulhi tinggali hampir seumur hidupnya. Rumah Chanyeol.
Ia akan mengembalikan kebahagiaan yang sudah ia rusak dengan bodohnya. Ia tidak tau apapun, tapi ia dengan tega merusak kebahagiaan dua orang yang saling menyayangi. Sekali lagi ini salahnya, ia selalu menggumamkan kata 'andai' sekarang. Dan semua penyesalan itu ia ingin menebusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY
Fanfiction"Apa ini kado istimewahnya daddy ?" Chanyeol terkekeh dan menggeleng. "Bukan itu sayang." "Lalu mana ?" "Beri daddy satu ciuman dan kau akan mendapatkanya." Cup~ Deg. Tanpa menunggu lama Byulhi membawa bibirnya mendarat tepat dibibir milik Chanyeo...