Byulhi telah mengganti pakaian basahnya dengan piyama begitu pula dengan Chanyeol, saat ini Byulhi tengah duduk ditepi ranjang dengan Chanyeol yang sedang mengeringkan rambutnya yang basah.
Byulhi hanya terus menatap Chanyeol dan Chanyeol hanya fokus pada mengeringkan rambut anaknya.
"Daddy... "
Byulhi berucap lirih."Hm ?"
"Aku... Aku ingin tinggal dengan mommy,"
Byulhi menunduk dan seketika tangan Chanyeol berhenti untuk mengeringkan rambut anaknya.
Chanyeol hanya diam yang membuat Byulhi kembali mendongakkan kepalanya, menatap Chanyeol.
"Aku ingin dengan mommy dan Papa Dae.. Aku-.."
"Baiklah. Aku akan mengemasi barangmu."
Setelahnya Chanyeol benar-benar mengemasi barang milik Byulhi, semuanya ia masukkan ke koper mengabaikan Byulhi yang telah terisak ditempatnya.
Chanyeol benar-benar marah saat ini, hanya saja ia tidak bisa mengeluarkannya secara gamblang, jadi dia hanya bisa diam dan menahan amarahnya.
Byulhi tidak berniat meninggalkan Chanyeol, hanya saja tidak ada pilihan lain selain itu. Jika daddynya tidak menginginkannya lalu untuk apa ia disana, bukankah pergi adalah pilihan yang tepat ?
Keduanya hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, Chanyeol yang sibuk dengan mengemas barang dan Byulhi yang sibuk dengan menangis terisak.
Nyatanya mereka saling melukai lewat diam yang mereka lakukan.
Kini Byulhi dan Chanyeol sudah berada di teras rumah. Chanyeol tidak ingin mengantarkan Byulhi, karena dia bilang dia kelelahan, jadilah supir pribadi mereka yang mengantar.
Byulhi belum juga berhenti menangis sejak dari kamar tadi. Sedari tadi mereka hanya saling diam, Chanyeol sama sekali tidak mau membalas tatapan mata yang ditujukan Byulhi untuknya. Dan akhirnya Byulhi menyerah, ia menghela nafas berat.
"Baiklah.. Aku akan pergi sekarang.."
Chanyeol tetap diam bahkan tidak menoleh sedikitpun."Jaga diri daddy baik-baik... Dan aku aka menjaga diriku sendiri. Aku akan mencoba merubah semuanya, daddy... Aku akan mencari seorang yang akan menggantikan daddy dihatiku."
Kali ini Chanyeol menoleh mendengar kalimat terakhir dari bibir Byulhi. Dia menatap Byulhi dengan tatapan yang tidak terbaca. Dia pikir dia bisa melakukannya ?, batin Chanyeol.
"Aku akan berkencan dan mencintai seorang yang lain selain daddy.."
Cukup
"Aku akan berkencan dengan pria tampan selain daddy.."
Hentikan
"Aku akan selalu ada untuknya aku akan melakukan apapun untuknya..."
Kumohon Park Byulhi
"Aku akan memeluknya.. Aku akan menggenggam tangannya... Aku akan menciumny-.."
Aku bilang cukup.
Kalimat itu terhenti disitu karena Chanyeol tak ingin mendengarkan lebih banyak lagi.
Tak peduli degan supir pribadinya atau bahkan Bibi Yoon yang melihatnya, ia tetap memagut bibir Byulhi dengan penuh emosi, ia benar-benar marah kali ini, bagaimana Byulhi bisa mengatakan semua itu dengan mudahnya.
Apa dia pikir itu tidak menyakiti Chanyeol ? Apa dia pikir Chanyeol akan rela jika ia melakukan itu ?.
Perduli setan dengan hubungan darah, jika cinta sudah mengalir maka apa harus aku memutus nadiku agar cintaku tak lagi mengalir ?, batin Chanyeol.
Byulhi hanya terus menangis mendapati daddynya yang tiba-tiba menciumnya seperti ini, dia tau jika Chanyeol marah kali ini. Chanyeol menciumnya cukup kasar dan ada rasa putus asa dalam ciuman itu. Byulhi hanya akan pasrah dan mengikuti bagaimana Chanyeol akan membawa cinta diantara mereka berdua.
Chanyeol melepas ciuman itu, ia tatap Byulhi cukup dalam.
"Omong kosong apa yang baru saja kau katakan ?! Kau pikir kau bisa melakukannya ?! Kau pikir aku rela kau melakukannya ?! Kau membuatku gila Park Byulhi !"
"Maafkan aku, daddy.."
"Kau pikir aku bisa memaafkanmu disaat aku juga melakukan kesalahan ?!... Aku mencintaimu Park Byulhi.. Aku Park Chanyeol, Daddymu... Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu, kau dengar itu ?"
"Daddy.. Bagaimana-.."
"Hanya diam dan ikuti daddy, sayang.. Perduli setan dengan semuanya, kali ini cinta yang menang.. Biarkan daddy bertanggung jawab untuk semuanya.. Hanya ikuti daddy, sayang."
"Daddy.."
Byulhi masuk dalam dekapan Chanyeol, mereka berpelukan cukup erat, takut jika mereka akan saling kehilangan.
Tidak peduli kedepannya bagaimana, selagi mereka bersama bukankah semuanya akan mudah. Meskipun sulit nantinya mereka akan tetap bersama, itu yang ada dalam pikiran keduanya.
Apa cinta mereka salah ? Tidak. Cinta tidak pernah salah, cinta adalah anugrah, lalu apa anugrah itu adalah sebuah kesalahan ? Jelas tidak.
"Daddy.. Aku berjanji akan terus bersama daddy.. Maafkan semua omong kosongku tadi.. Berjanjilah untuk terus mencintaiku daddy.."
"Jangan pernah berbicara seperti itu lagi, daddy tidak suka.. Tanpa kau mintapun daddy akan berjanji dengan hidup daddy untuk terus bersamamu dan mencintaimu.."
Aku mencintaimu. Kalimat sederhana yang mendalam. Sejujurnya tak ada yang tau apa itu cinta, termasuk kedua ayah dan anak itu. Setau mereka saling ada dan saling menjaga itulah cinta. Saling berjuang dan saling mempertahankan itulah cinta.
End
Buahahahha tamat dengan sangat tidak elit.. Maaf banget buat ketidak jelasan ini.. Makasih banyak karena udah mau nyempetin baca story ini...
Read and review juseyoooo~~~
Gomawoyoo~~
Saranghaeyooo~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY
Fanfiction"Apa ini kado istimewahnya daddy ?" Chanyeol terkekeh dan menggeleng. "Bukan itu sayang." "Lalu mana ?" "Beri daddy satu ciuman dan kau akan mendapatkanya." Cup~ Deg. Tanpa menunggu lama Byulhi membawa bibirnya mendarat tepat dibibir milik Chanyeo...