18

8.6K 381 46
                                    

Chanyeol membuka pintu rumahnya pelan dan mendapati rumahnya yang sudah sepi dan gelap. Tentu saja karena sekarang sudah pukul 10 malam jadi bisa dipastikan Byulhi dan dua tamunya sudah terlelap. Chanyeol berjalan kearah kamarnya dan tiba-tiba saja pintu itu terbuka sebelum ia membukanya. Byulhi lah pelakunya.

"Byulhi mendengar suara langkah daddy." Byulhi mengatakannya dengan cengiran lucunya yang membuat Chanyeol tidak bisa untuk tidak tersenyum.

"Kenapa belum tidur ?"

"Menunggu daddy tentu saja."

"Daddy sudah datang. Byulhi bisa tidur sekarang."

"Mandilah ! dan Byulhi akan buatkan susu untuk daddy."

Byulhi berlari menuju dapur untuk membuatkan daddynya susu. Dan Chanyeol hanya bisa tersenyum karena tingkah putrinya itu.





Tidak sampai 30 menit Chanyeol sudah terlihat segar sehabis mandi. Ia berjalan keluar kamarnya menuju dapur. Dan disana, Byulhi masih terlihat sibuk dengan kotak susu dan gelas. Hei, ini sudah hampir setengah jam dan putri kecilnya itu belum juga selesai menghasilkan satu gelas susu. Itu sangat lucu menurut Chanyeol.
Chanyeol menghampiri Byulhi dan memeluknya dari belakang.

"Masih belum siap ?"

"Byulhi tidak tau takarannya dan bagaimana memasukan airnya. Apa Byulhi harus memasukan air panas dulu atau susunya dulu ? Berapa banyak air panas dan dingin yang harus Byulhi tuangkan ? Apa gelas ini benar ?"

Chanyeol terkekeh, dia sangat gemas dengan tingkah putri satu-satunya ini. Bagaimana bisa membuat segelas susu menjadi serumit itu ? Teori milik Byulhi terlalu panjang.

"Sini daddy akan ajarkan. Liat baik-baik !"

Chanyeol melepas pelukannya dan mulai membuat susunya sendiri. Dan kurang dari satu menit segelas susu sudah tersaji. Byulhi malu pada dirinya sendiri, kenapa ia tidak bisa membuat segelas susu sedangkan daddynya bisa dengan mudah membuatnya ?. Lain kali ia akan minta bibi Yoon untuk mengajarinya.

"Byulhi tidak minum susu ?"

"Byulhi sudah minum dengan Samuel."

Chanyeol menghabiskan susunya dengan cepat, ia beralih menatap Byulhi.

"Bagaimana harimu... dengan Samuel ?"

"Tidak buruk. Samuel anak yang baik."

Chanyeol menghela nafasnya dan kemudian hanya diam. Dengan tiba-tiba ia mengangkat tubuh ringan Byulhi dan mendudukannya diatas meja makan. Jadilah tinggi mereka sejajar.
Mereka saling menatap dan dari itu Byulhi menyadari sesuatu. Daddynya cemburu.

"Daddy marah ?"

"Tidak. Daddy hanya merindukanmu, sayang."

Chanyeol membawa Byulhi dalam dekapannya. Ia menaruh dagunya pada bahu kanan Byulhi dan kedua tangan Byulhi ia bawa untuk melingkar pada lehernya.

"Bukankah daddy tidak boleh marah ? Daddy percaya pada Byulhi, maka dari itu daddy tidak akan marah."

Mendengar kata-kata dari daddynya, Byulhi melepas pelukannnya. Ia menangkup wajah tampan daddynya itu dan menatap tepat pada kedua manik mata Chanyeol.

"I love you, daddy."

"I love you, too"

Dan setelahnya ciuman itu terjadi. Chanyeol yang melumat bibir Byulhi dan sebaliknya. Semakin lama semakin intens seperti biasanya. Mereka saling melepas rindu setelah seharian tidak bertemu. Berlebihan memang, tapi bukankan cinta memang seperti itu ?.
Keduanya masih terus melakukan aksinya dan benar-benar tidak menyadari jika ada sepasang mata yang memperhatikan keduanya saling memagut mesra.








DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang